Jimbaran - Menapak usia menuju senja bagi diri Maskonah (50)
bukan menjadikan hal tersebut sebuah kendala atau halangan dalam berusaha kerja
demi kebutuhan kelangsungan hidup keluarganya. Malah di usia senjanya itu,
dirinya terlihat masih bersemangat, energik dan sehat.
Adapun diketahui usaha kerja yang ia rintis adalah
sebagai pedagang, yang diperoleh dari hasil perkebunan dan pertanian, seperti
kopi, jagung, padi, dan cengkeh. Dari usaha kerja tersebut, Maskonah sudah
menggeluti hampir 20 tahun lebih. Dan hasilnyapun telah ia rasakan dan bahkan dapat
menghantarkan salahsatu anaknya (dari ketiga anaknya) duduk di perguruan tinggi
swasta terkenal ‘UNISULA’ Semarang.
“Bagi saya, selama masih sehat, kuat dan mampu,
tidak ada kata menyerah ataupun nglokro
dalam usaha kerja mencari nafkah untuk keluarga,” katanya pada wartawan media
online www.gemadesa.com, Kamis, (18/06/2015)
siang.
Sementara soal penanganan usaha kerjanya saat
transaksi jual beli dalam jumlah cukup besar, Maskonah melakukan di rumah
sederhananya di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan-Kabupaten Ungaran. Sedangkan
untuk memenuhi pangsa pasar sedang dan kecil, dirinya cukup dan biasanya
melakukan rutinitas di tempat pasar Jimbaran, Ungaran.
“Kalau jual beli cukup besar saya lakukan di
rumah, dan itupun biasanya habis jualan di pasar Jimbaran,” tuturnya.
Ketika ditanyakan soal harga dagangannya hasil
perkebunan dan pertanian dari para petani, Maskonah mengatakan bahwa untuk
kopi, keuntungan perkilogram hanya kisaran dari 2000-3000 Rupiah (kopi eg Rp 23.000/kg
dan kopi sp Rp 20.000/kg). Sedangkan cengkeh antara Rp 7500-15.000 (dari harga
85rb-105rb/kg), jagung pipilan Rp 500-1.000 (harga 3.000/kg) dan beras Js.64 hanya
sekitar Rp 1200-2000 (dari harga Rp 7500/kg).
“Pada dasarnya saya mendapatkan keuntungan tidak
terlalu tinggi. Biar sedikit, yang penting lancar, berkah dan bermanfaat,”
katanya tersenyum.
.Doc: MT.M/GD/GM-N/Media Network-Jateng.