Menapak
jejak dari sekian beberapa lukisan karya MT Mudjaki atau yang dikenal dengan
panggilan bang Jacky, hampir rata-rata tervisualkan wujud berupa lukisan kaligrafi,
pemandangan alam, foto wajah manusia dan binatang. Tetapi, ada salahsatu karya
lukisannya yang membuat diri saya tertarik, kagum dan penasaran. Hal ini
dikarenakan lukisannya tersebut begitu unik, centil dan murni fitur ‘Art
pornografis’. Disamping itu diketahui, merupakan sebuah lukisan hasil daya
inspirasi dari penjabaran sketsa yang terendap dan dikubur hampir sepuluh tahun
lamanya, kedalam bentuk salahsatu aktualisasi yang selaras dan sejiwa ada pada
buku antologi puisi ‘KESEDERHANAAN’ karyanya,
yang berjudul ‘Pijak Kaki Kupu-Kupu’.
Hingga pada tanggal 29 Agustus 2017, baru diwujudkannya.
Sementara
itu karya lukisannya tersebut jika diamati dalam sapuan goresan warna dan
komposisinya, sekilas memiliki nilai kesan suatu apresiasi begitu sederhana,
artistic, hidup, cantik dan naturalis. Namun apabila dikaji dan dihayati lebih
mendalam, sarat memiliki nilai-nilai sentuhan nurani, kekuatan gejolak energy,
serta banyak menyimpan kandungan ruh penuh misteri, fenomenal dan realita.
Adapun untuk
mengetahui lebih jauh, serta dapat menguak misteri; apa arti-makna yang ada
pada lukisan ‘Pijak Kaki Kupu-Kupu’ karyanya, alangkah baiknya kita harus
mengetahui, membaca dan meresapi isi maupun kandungan yang terdapat dalam karya
puisinya terlebih dahulu.
Dan karya
puisinya adalah sebagai berikut:
Pijak Kaki Kupu-Kupu
Pijak kaki kupu-kupu
menapaki senja hari
Dari balik kamar, pada
keremangan sebuah lampu teplok
Bias cahayanya
menelanjangi keredupan, bola mata berkaca-kaca
Tebalkan sebuah mimpi
dalam bayangan hitam legam
Menghisap resapan madu
bunga kehidupan
Tetes demi tetes,
bening demi bening, lapis demi lapis
Membuai keresahan,
desah nafas benang-benang sari
Pijak kaki kupu-kupu membuka
langit, meraupi bintang-bintang
Yang telah usai
menikmati pengharapan jiwa raga terlumati
Pada lukisan penuh
warna-warni, tergores kerutan wajah-wajah silam
Membingkai
bercak-bercak noda, menghangati asmara ternilai harga
Sampai tak mengenal
lagi, siapa sang penoreh yang mengurai kemolekkan
Mulus tubuhnya,
membentang pada sayap-sayap cakrawala
Pijak kaki kupu-kupu
tanggalkan tanda sembunyi didedaunan
Membiru bisu, menghitam
diam, memerah pasrah
Redup sayup, dalam
penantian tersapu kesaksian; angin, air, dan tanah
***
(ST, 19/10/07-Semarang)
Dari hal
tersebut diatas, maka pada akhirnya kita akan tahu dan mengerti arti-makna dibalik
misteri yang terdapat; ada pada lukisan
karya realitanya. Bahkan bathin dan jiwa diri kita akan diajak kedalam ranah
sebuah imaginasi alur kehidupan yang tersimpulkan pada masa menuju pintu senja,
bayangan masa lalu, penyesalan, air mata, taubat dan kepasrahan atas akhir
hidup, yakni: ‘Sosok Seorang Perempuan
Jalang’.
.Catatan Dalam Sebuah Pertanyaan Yang
Tak Terjawab.
Sementara
itu, ketika diri saya beberapa kali menanyakan soal siapa sosok perempuan jalang
yang tertuang ada dalam karyanya, baik itu berupa bentuk puisi maupun lukisan tersebut.
Diri MT Mudjaki selalu hanya tersenyum dan berkata:
“Tak perlu engkau tahu,
siapa dirinya. Dan biarlah fitrah imaginasiku yang telah tertuang menjadi
karya-karya tersebut, cukup aku dan tuhan yang mengetahuinya saja”.
Atas
jawabannya yang selalu dan selalu itu, akhirnya aku menutup catatan, menyerah
pasrah, dan menghormatinya. Apalagi dirinya adalah sahabatku yang paling dekat
dan terbaik.
(Doc. Catatan&Arsip@e-mail)