Pada dasarnya mayoritas setiap diri manusia,
tentu mendambakan kebahagiaan, ketentraman dan ketenangan jiwa. Serta menghindari
dari berbagai pemicu kegalauan, kegelisahan dan persoalan-persoalan hidup.
Terlebih dalam lingkungan keluarga. Untuk itu sebagai insan hamba Allah yang telah
diberikan sebuah tuntunan atau ajaran agama yang terdapat dalam Al Quran, seharusnya
menjadikan sebagai pegangan dasar dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Pentingnya membentuk keharmonisan dalam
keluarga, biasanya dimulai pada diri pribadi terlebih dahulu dengan suatu
bentuk komitmen dan tanggungjawab. Sebab hal itu akan membentuk pribadi yang
teguh, tenang dan kuat dari kesempitan maupun kesulitan. Serta sangat atau dapat
berpengaruh sebagai cermin diri pada lingkup keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Seperti Firman Allah dalam Al Quran, surat Ath
Thalaq: 2-3:
“Demikian diberi pengajaran dengan
itu, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa yang
bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia
akan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang
siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.”
Disamping itu, setiap dalam hubungan keluarga
(suami istri) dikatakan terlihat dan tercermin keharmonisannya adalah dapat
menjaga persaudaraan/kekerabatan dan persahabatan dengan berpijak pada cinta
kasih sayang. Apalagi ketika mengingat apa dan bagaimana yang akan dipersiapkan
bagi pendidikan anak dan jaminan kehidupan dunia dan akhirat nantinya. Oleh
karenanya, perlu ditumbuhkan kelembutan dan ketenangan dengan rasa cinta kasih
sayang itu sendiri. Maka dalam surat Ar
Rum: 21, Allah telah menunjukan firmanNya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya
adalah Dia mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa
kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir.”
dan surat Ath Thahrim: 6:
“Hai, orang
beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”
Jadi sangatlah jelas, apa yang telah difirmankan
Allah yang disebutkan diatas. Hal itu dapat sebagai pilar sumber pedoman atau pegangan
bagi kita dalam membentuk dan mencapai keharmonisan, keutuhan dan kebahagiaan
keluarga yang ‘sakinah mawaddah wa rahmah’ dalam naungan ridho Allah SWT. Dan senantiasa
dijauhkan dari bentuk-bentuk kezaliman dan kekufuran yang dapat mendekatkan
pada siksa api neraka.
.MTM