
Atas hal ini, saya ingin dan mencoba mengulik kembali secara
Implisit tentang jejak dan perkembangan dunia seni kaligrafi itu sendiri. Sebab
bagaimanapun, diri saya juga bagian dari hal tersebut; (Aktualisasi dan
apresiasi dalam karya lukis seni kaligrafi, red).
Dalam pandangan dunia Islam, pada hakekatnya telah banyak memberikan
ruang secara luas tentang khasanah nilai-nilai seni kaligrafi, dan tidak ada suatu
pembedaan/dikotomikan. Baik secara dinamika tradisi maupun budaya. Serta juga
dalam sudut pandang karakteristik, ciri/aliran maupun gaya performen seorang seniman-seniwati
muslim dalam berapresiasi dan berkreasi.
Namun dari hal tersebut, tentunya tetap senantiasa menjaga, selaras
dan sesuai dengan kaidah-kaidah estetika dalam koridor ajaran Islam.
Disamping itu, sebagai wujud bagian dari buah nilai ibadah untuk
mencari ridho Allah SWT, baik dunia dan akherat.
Apalagi diketahui, kedudukan
seni kaligrafi merupakan sebuah nilai kekuatan dan pendorong (spiritualist) sangat
integral, religius dan sakral.
Sementara berdasarkan jejak sejarah sebagai literature hasil
dari ikhtiar; ide/gagasan, imaginasi dan
aktualisasi menunjukan, bahwa peran kehadiran Al-Qur’an di awal kedatangan
agama Islam berkorelasi sangat positif dan semakin tumbuh berkembang subur.
Bahkan merupakan bagian dari sumbangsih utama dan pengaruh kuat terhadap
dinamika tradisi, identik pola dan budaya bagi masyarakat Arab pada masa itu,
khususnya umat Islam itu sendiri.
Dari sinilah perkembangannya terus berjalan, yang pada
akhirnya dunia seni kaligrafi mendapatkan tempat dan terjadi statistic peningkatan
begitu pesat, maju dan banyak melahirkan berbagai aliran-aliran yang beragam,
artistik dan dinamis. Termasuk juga dalam penuangan gaya, motif maupun corak-coraknya.
Hingga merambah sampai ke negara-negara dunia Islam lainya. Termasuk juga yang ada
di Indonesia, meskipun yang lebih populer hanya ada delapan gaya, motif dan corak; lukisan
kaligrafi, yakni:
·
Naskhi
·
Diwani
·
Diwani Jali
·
Tsulus
·
Farisi
·
Kuffi
·
Riq’ah
·
Rayhani
Namun dari hal tersebut, siklus perkembangannya diketahui
terus dikembangkan, dan terjadi inovasi-inovasi baru, serta fundamental. Bahkan
dapat disatupadukan dan senergi dengan alur dengan aliran lain, ke dalam dunia
seni lukis umumnya, seperti Naturalis, Kontemporer, Realis, Art pop, Batik dll.
Hingga tingkat hasilnya pun sangat luar biasa, indah, dan cenderung banyak
memberikan beragam khasanah karya-karya begitu mengagumkan dan spetakuler,
seperti salahsatu contohnya karya milik maestro kaligrafi Indonesia, yakni: Almarhum
Amri Yahya. Dan dari beliaulah, banyak
seniman-seniwati lukis; (termasuk diri saya pun) mengikuti jejaknya dan
senantiasa mengagumi akan karya-karyanya hingga sampai sekarang.
.Doc. Arsip Artikelku+beberapa contoh hasil karya lukisan
kaligrafiku-MTM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar