Ungaran - Melatih dan mendidik atlet olah raga karate dalam meraih cita-cita menuju sebuah
prestasi juara, pada dasarnya diperlukan ketekunan, keuletan, dan kesabaran.
Hal ini seperti apa yang dirasakan oleh anak-anak yang ikut dan terwadai dalam perkumpulan
atlet olah raga karatedo ‘INKAI’ Cabang Sumowono, Ungaran-Kab. Semarang, Pimpinan/Sinpai
Sersan Mayor (Serma) Sujarwo. Yang mana, dari wadah perkumpulan olah raga yang
didirikannya baru seumur jagung tersebut, telah dapat menelorkan anak-anak
menjadi atlet prestasi juara. Dan prestasi juara yang diraih, mulai dari
tingkat antar sekolah, Kecamatan, maupun ditingkat daerah Kota/Kabupaten.
Menurut Serma
Surjawo, yang diketahui juga merupakan seorang Babinsa aktif Koramil 10 mengatakan,
disamping tekun, ulet dan sabar, diri saya melatih dan mendidik anak-anak untuk
menjadi atlet berprestasi juara, senantiasa tidak lepas juga menerapkan sistem
kedisplinan, keseriusan dan keteguhan mental.
“Dari penerapan
sistem tersebut, tidak ketinggalan juga saya tumbuhkan keyakinan psikologisnya,
yakni jiwa rasa sportifitas, bertanggungjawab dan saling kebersamaan,”
tambahnya, Minggu (18/01/2016).
Lalu dirinya menambahkan,
dari sistem penerapan itu, makanya tidak mengerankan anak-anak yang saya didik
dan latih menyandang atlet juara.
“Apalagi belum
lama ini disekitar bulan November 2016, yakni ditingkat Pekan Olah Raga Daerah Ambarawa,
dari Lima anak yang diikutsertakan, tiga anak menyabet juara. Meskipun
ketiganya waktu itu rata-rata hanya menyabet juara tiga,” kata Sujarwo
tersenyum.
Sementara itu,
anak-anak yang ikut dalam wadah perkumpulan INKAI pimpinannya ada sekitar -+35
anak. Dan yang ikut mulai dari anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga
Mahasiswa. Untuk jadwal latihannya sebulan dua kali setiap hari minggu pukul
08.00-10.00 WIB. Adapun untuk atlet sebagai duta/ikut event lomba, biasanya
jadwal latihannya ada ektra tambahan yakni mulai pukul 08.00-10.00 WIB,
dilanjutkan pukul 15.00-17.00 WIB.
Dari ke-35 anak didik
tersebut, ada sekitar lima anak yang sering menjadi dan mendapatkan prestasi
juara, yaitu; Army Okta Pambayun, Silvia Anggreni, Gloria Elma, Bima Fajar dan
Bambang Setyoko.
.Kurang Mendapatkan Perhatian, Maupun Bantuan.
Atas prestasi juara yang telah diraih
anak-anak didik Sinpai Serma Sujarwo, diketahui dan pada kenyataannya setiap melakukan
latihan, baik di alam terbuka (lapangan, red) atau menyewa gedung (Balai Desa,
red) dengan modal kocek sendiri, ditambah kemandirian iuran dari anak-anak
didiknya, sebesar -+Rp.15 ribu/anak. Demikian pula, manakala ada event/lomba kejuaraan,
juga dilakukan dengan cara tersebut.
Apalagi dari
pantauan dilapangan, untuk peralatan yang digunakan setiap latihan bagi para
atletnya yang berprestasi juara terlihat seadanya dan sangat minim sekali.
“Selama ini kami belum pernah mendapatkan
bantuan. Dan jika ada bantuan pun sangat terbatas dan minim sekali. Hal itu pun
biasanya dari internal orang tua anak-anak yang ikut dalam wadah Inkai ini,”
jelasnya.
Selanjutnya
Sujarwo mengutarakan, bahwa kami yang ada dalam wadah INKAI di wilayah ini punya
harapan dan keinginan untuk mengembangkan lebih maju lagi. Termasuk sarana dan
prasarananya lebih memadahi dan komplit bagi para atlet.
Saat ditanya soal
dana yang dibutuhkan untuk menunjang sarana dan prasana bagi atlet, dirinya
menyebutkan kurang lebihnya sekitar 15 juta Rupiah. Dan dana itu akan
digunakan, nantinya untuk membeli peralatan, antara lain matras, sarung tangan,
protektor kepala maupun dada dll.
“Kalau sarana dan
prasananya memadai dan komplit, tentunya anak-anak yang berprestasi juara akan
bertambah maju, dan juaranya tidak sebatas tingkat daerah, tapi dapat ke
tingkat nasional,” tuturnya.
Dari hal ini sangatlah disayangkan, dan
tentunya dibutuhkan adanya perhatian dari berbagai pihak, termasuk instansi/lembaga
terkait daerah setempat.
.Doc: MTM/JMP@21/GD-N/Media
Network Jateng.