Terjadinya adanya
kenaikan daging ayam ditengah-tengah masyarakat pada dasarnya disebabkan empat hal,
yakni:
1.
Faktor berkurangnya pasokan pakan
2.
Faktor kurang memperhatikan tata kelola dan dampaknya pada lingkungan di daerah
pemukiman penduduk
3.
Faktor biaya operasional dan perijinan, baik untuk intensitas kesehatan
ternak maupun sanitasi limbah kotoran ternak
4.
Faktor adanya permainan nilai jual para mafia pasar
Dari ke-4 faktor
tersebut, mau tidak mau dampak aksesnya berimbas pada harga telur maupun pakan
ternak. Termasuk juga kebutuhan harga pokok lainnya, seperti minyak goreng,
bumbu dapur dll. Dan ini membuat para konsumen daging ayam dan telur, terutama ibu-ibu
rumah tangga banyak yang mengeluh. Salahsatu contohnya, seperti yang dirasakan
Sumiatun (43) warga Ungaran Timur. Dimana dirinya biasa belanja telur dan
daging ayam untuk kosumsi kebutuhan keluarga per minggu rata-rata 1.1/2 - 2
Kilogram, kini hanya bisa mampu belanja kurang lebihnya cuma 1/2 Kilo saja,
Senin (11/01/2016).
Sementara dari
hasil survai di wilayah Kabupaten/kota Semarang yang ada di lima titik pasar,
yakni Johar, Bulu, Ungaran, Babadan, dan Ambarawa menunjukkan bahwa harga telur
sudah terpatok kisaran Rp. 27.500-28.000/kg. Padahal dari data standar
statistik Dinas peternakan dan pakan menunjukan bahwa pada Bulan Agustus 2014
hingga sampai per akhir Desember 2014 antara Rp.14.200 - Rp.15.700. Sedangkan per
akhir 31 Januari 2015 terpatok dengan
harga perkilonya antara Rp.17.800 - Rp.18.200. Dan untuk akhir bulan Desember 2015
hingga per 1 januari 2016 Rp.24.750 - Rp. 25.250.
Adapun untuk
daging ayam Broiler/Ras di pasar umum terpatok harga kisaran antara Rp.35.850 –
Rp. 37.000/ekor. Sedangkan ayam kampung Rp.50.000-Rp.75.000/ekornya.
Atas kenaikan
harga daging ayam disebabkan adanya empat faktor dengan dampaknya tersebut, maka
pemerintah seyogyanya lebih serius memperhatikan, menata kaji kebijakan dan
penetapkan peraturan perundang-undangan yang tentunya selaras; pro rakyat arus
bawah.
.Doc: MTM/PD@21/GM-N/Media
Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar