Ungaran – Jajaran Babinsa
Koramil 14 Ungaran, Pemkab. Semarang dalam pendampingan dan pengawasan soal
peningkatan ketahanan pangan terus ditingkatkan. Hal ini ditunjukan, manakala
para petani jagung Dusun Glepung, Desa Kalongan-Ungaran Timur tengah melakukan olah
lahan tanaman jagung di wilayah fasilitas tanah Kodam IV/Diponegoro.
Menurut salahsatu
petani jagung, Khoirudin (55) mengatakan, pengolahan lahan di wilayah fasilitas
Kodam tersebut merupakan sarana untuk mefungsikan lahan sebagai nilai hasil
yang bermanfaat guna, serta nilai tambah bagi kesejahteraan petani.
“Alhamdulillah kami
diberikan kepercayaan untuk mengolahnya, dan hasilnya pun untuk kami. Dari
adanya ini kami sangat berterima kasih dan bersyukur sekali,” tuturnya.
Dari keterangan
hal itu, salahsatu Babinsa setempat, Serda Sunaryo menyatakan, pada dasarnya demikian
dan itu sangat perlu sekali. Oleh karena itu kami senantiasa membimbing dan melaksanakan
pendampingan bagi para petani di daerah ini. Apalagi hal itu merupakan bagian dari
ketahanan pangan, dan merupakan amanat atas apa yang telah ditetapkan intruksi
Komandan kami. Serta, itu sangat diperlukan.
“Adapun guna
kelancaran dan kesuksesan dalam pendampingan ketahanan pangan, kami selaku Babinsa
melakukan kerjasama dengan Kelompok Tani (Poktan) ‘Maju Makmur’, Poktan ‘Gudi
Luhur’, PPL, Kades, dan Camat,” tuturnya, Selasa (12/01/2016).
Disinggung soal hasil
panen jagung yang diperoleh petani pengolah lahan di wilayah tersebut, dirinya
menuturkan , bahwa untuk bulan Januari tahun lalu mencapai hampir -+7 ton/Hektarnya,
dengan nilai jual sekitar Rp.2.000 hingga Rp.2.500 per
kilogramnya.
Sedangkan untuk tahun ini diperkirakan -+8-10 ton/Hektar, dengan nilai
jualnya
sekitar Rp.3.200-Rp.3.500;/Kg.
Diketahui, dalam
melaksanakan tugas pendampingan jajaran Babinsa Koramil 14, menerjunkan 14 personel
yang ditempatkan tanggungjawab dititik 21 wilayah Desa / Kelurahan. Yang
terdiri antara Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Timur, yakni:
Kecamatan Ungaran Barat
- Kelurahan/Desa Ungaran
- Kelurahan/Desa Genuk
- Kelurahan/Desa Candirejo
- Kelurahan/Desa Bandarjo
- Kelurahan/Desa Langensari
- Kelurahan/Desa Branjang
- Kelurahan/Desa Kalisidi
- Kelurahan/Desa Keji
- Kelurahan/Desa Lerep
- Kelurahan/Desa Gogik
- Kelurahan/Desa Nyatnyono
Kecamatan Ungaran Timur
- Kelurahan/Desa Sidomulyo
- Kelurahan/Desa Kalirejo
- Kelurahan/Desa Susukan
- Kelurahan/Desa Beji
- Kelurahan/Desa Gedanganak
- Kelurahan/Desa Kalikayen
- Kelurahan/Desa Kalongan
- Kelurahan/Desa Kawengen
- Kelurahan/Desa Leyangan
- Kelurahan/Desa Mluweh
- Kelurahan/Desa Ungaran
- Kelurahan/Desa Genuk
- Kelurahan/Desa Candirejo
- Kelurahan/Desa Bandarjo
- Kelurahan/Desa Langensari
- Kelurahan/Desa Branjang
- Kelurahan/Desa Kalisidi
- Kelurahan/Desa Keji
- Kelurahan/Desa Lerep
- Kelurahan/Desa Gogik
- Kelurahan/Desa Nyatnyono
Kecamatan Ungaran Timur
- Kelurahan/Desa Sidomulyo
- Kelurahan/Desa Kalirejo
- Kelurahan/Desa Susukan
- Kelurahan/Desa Beji
- Kelurahan/Desa Gedanganak
- Kelurahan/Desa Kalikayen
- Kelurahan/Desa Kalongan
- Kelurahan/Desa Kawengen
- Kelurahan/Desa Leyangan
- Kelurahan/Desa Mluweh
Sementara itu
untuk sistem penanamannya, baik tanaman pertanian maupun perkebunan, rata-rata
petani setempat melakukan sistem tadah hujan.
“Namun sebagian
juga menerapkan sistem irigasi. Dan biasanya daerah yang dekat aliran sungai
atau sumber air,” jelas Sunaryo mengakhiri pembicaraan.
.Doc: MTM/PD@21/GD-N/Media Network
Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar