Minggu, 14 Agustus 2016

Mengenal Lebih Dekat Balon Kades, Anak Anung Sambara Dari Dusun Kebonagung

Sumowono – Pemilihan kepala desa (Pilkades) wilayah Kecamatan Sumowono-Kabupaten Semarang yang akan dijadwalkan serentak pada tanggal 16 Oktober 2016 nanti, mulai terlihat geliatnya.

Dari pilkades untuk wilayah kecamatan Sumowono yang begitu menonjol dan menunjukan geliatnya adalah di Dusun Kebonagung. Dimana di dusun tersebut, balon yang diusung terdiri dari lima kandidat, yakni;
-          Supodho dari Dusun Catak
-          Anak Anung Sambara dari Dusun Kebon Agung
-          Ruwandi Hadi Purwanto dari Dusun Kebon Agung
-          Sulamin dari Dusun Kebon Agung
-          Giyatno dari Dusun Jagoan

Menurut ketua panitia pilkades, Giro Fahrudin saat dikonfirmasi mengatakan, memang benar, bahwa bakal calon yang sudah mendaftar dan telah masuk ada lima kandidat. Dan ke lima balon tersebut telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan baik juklak dan juknisnya.
Sementara diketahui, dari ke lima kandidat tersebut tentunya masing-masing punya nilai dan cara tersendiri guna menarik empati dan simpati pendukungan.

Dari ke lima balon, ada dua kandidat yang masih muda, dan salahsatunya adalah Anak Anung Sambara.

Adapun kandidat calon kades Anak Anung Sambara merupakan putera asli daerah setempat, lahir 14 Agustus 1978, dan dikenal seorang wirausaha kemandirian tergolong sukses, energik, sederhana, supel, pekerja keras, dan berwawasan misi maupun visi masa depan.

Dalam pencalonannya, dirinya hanya berorentasi titik utamanya pada kaum muda di desanya agar lebih maju, mandiri dan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai potensi yang ada, terutama sumber daya alam didesanya.

“Bukankah kemajuan dan kesejahteraan itu pada dasarnya dimulai dan peran utamanya ada pada kaum generasi muda. Demikian pula, bukankah disetiap perubahan apapun nama maupun bentuknya, pondasi kekuatannya juga terletak pada kaum mudanya. Maka dari itu diri saya berani mencalonkan dan terwakilkan atas hal tersebut,” tuturnya.

Sementara disinggung soal kandidat lain, Anung mengatakan, bagi saya dalam pemilihan kepala daerah, khususnya kepala desa, persaingan itu sebuah kewajaran, dan bukan sebuah persoalan. Apalagi hal itu merupakan bagian dari demokrasi.

“Asalkan persaingan dilakukan dengan cara sehat dan sesuai koridor aturan yang belaku, tentunya  tidak masalah bagi saya. Dan semua kandidat punya hak yang sama, serta juga menginginkan pilkades ini dapat berjalan sukses, kondusif dan lancar,” jelasnya tersenyum simpul diplomatis.

.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar