Oleh: MT Mudjaki
Bangsa ini akan memasuki sejarah kemerdekaan yang ke-72 tahun. Dimana
dari sejarah tersebut merupakan lahirnya sebuah momentum, yang sekian puluhan
tahun sebuah perjuangan melawan penjajahan. Oleh karena itu, tepat pada 17
Agustus 1945 teks proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Gemuruh derap suka
cita seluruh rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang menyambutnya. Dan ini
menunjukan nilai jati diri; semangat rasa berjiwa nasionalisme, cinta tanah air, serta cinta
untuk kedaulatan bagi
keutuhan bangsa dan negara.
Adanya
peringatan HUT kemerdekaan RI yang diselenggarakan tiap tahun di seluruh
pelosok Indonesia, apresiasi dan ekspresi masyarakat begitu antusias, semarak
dan merekat kental dalam peringatan tersebut. Hal ini menunjukan, bahwa apa
yang terapresiasikan dan terekspresikan masyarakat; rakyat dalam menyambut HUT
RI merupakan kaca benggala bagi suatu bangsa atau Negara. Maka dari itu, kita
sebagi pemimpin dan pemegang kedaulatan Negara, tentunya senantiasa dapat
sebagai suri tauladan bagi masyarakat; rakyat itui sendiri.
Ditilik
dari sejarah perjuangan bangsa ini pasca kemerdekaan, kita tahu bahwa bangsa
ini telah mengalami berbagai tantangan, rintangan dan cobaan. Serta juga lini berbagai
badai gelombang sebuah perubahan-perubahan, mulai Orla, Orba, Reformasi, dan
Transisi-Restorasi.
Sementara
dari hal tersebut diatas, pada era reformasi, dimana semenjak turunnya Presiden
Suharto dari jabatannya, Indonesia mengalami beberapa kali pergantian pemimpin,
mulai dari BJ. Habibie (1998-1999), Abdurahman Wahid (1999-2001), Megawati
Soekarno Putri (2001-2004), dan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014). Berbagai
rintangan, hambatan dan cobaan semakin berat muncul dari berbagai aspek
kehidupan. Mulai dari tindak korupsi, terorisme, narkoba, kerusuhan antar golongan,
suku dan agama dll. Namun tanpa kita sadari, semua cobaan itu merupakan bentuk “penjajahan” yang harus kita lawan.
Demikian pula pada saat sekarang ini, dimana perjalanan era reformasi ke era transisi-restrorasi, yakni dibawah pemerintahan Joko Widodo (2014-2017), dimana Indonesia merdeka sudah memasuki 72 tahun juga masih mengalami hal demikian. Oleh karena itu, Negara ini masih terus berjuang untuk dapat menjadikan kehidupan rakyatnya lebih makmur, adil, damai dan sejahtera.
Demikian pula pada saat sekarang ini, dimana perjalanan era reformasi ke era transisi-restrorasi, yakni dibawah pemerintahan Joko Widodo (2014-2017), dimana Indonesia merdeka sudah memasuki 72 tahun juga masih mengalami hal demikian. Oleh karena itu, Negara ini masih terus berjuang untuk dapat menjadikan kehidupan rakyatnya lebih makmur, adil, damai dan sejahtera.
Maka dari
hal tersebut, kita semua diharapkan benar-benar komitmen terus melanjutkan
perjuangan dan cita-cita para pahlawan. Serta saling bahu membahu, bergotong
royong dan bekerja sama dalam segala bidang; aspek kehidupan demi tanah air
yang tercinta ini.
Semoga dengan
menilik tahapan yang telah dilalui oleh bangsa Indonesia tercinta, dengan
rahmat dan ridho Tuhan yang Maha Esa, mata kita dapat lebih terbuka untuk dapat
melihat apa saja yang perlu dibenahi. Baik mulai dari diri kita sendiri, keluarga
dan lingkungan sekitar kita.
Disamping
itu, telinga kita juga dapat lebih mendengar segala jeritan kekurangan
masyarakat kita, sehingga tangan dan kaki kita dapat mengambil tindakan yang
tepat untuk ke depannya. Dan juga bisa menghargai dan menjaga atas apa yang
telah diperjuangkan para pahlawan demi apa yang kita nikmati saat ini.
Bukankah
kita adalah sama dalam satu; bendera, bangsa, bahasa dan tanah air “INDONESIA”.
.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar