Oleh:
MT. Mudjaki
Pada
dasar untuk metode atau cara menumbuhkan daya aktifitas, interaktif dan
kreatifitas anak dibutuhkan kesinergian antara perilaku, karakter dan
kecenderungan; keinginan anak itu sendiri. Sebab dengan hal itu, anak akan
tumbuh menjadi alami, dinamis dan berkembang positif. Disamping itu perlu juga
diterapkan metode atau cara tambahan, yakni kesuritauladanan dari guru maupun
orang tuanya khususnya.
Adapun
metode atau cara tambahan tersebut, merupakan bagian bentuk sebuah pembelajaran
nilai-nilai pokok dari identitas dan kepribadian itu sendiri.
Sementara
guna mengetahui daya aktifitas, interaktif dan kreatifitas anak yang perlu kita
lakukan adalah:
- Berikan beberapa sample pilihan terlebih
dahulu dari beberapa pilihan mengambar
atau permainan yang cenderung disukai anak, yakni sebagai contoh sebanyak
2-3 gambar atau permainan
- Terangkan dan intensifitaskan gambar atau permainan
yang telah dipilihnya
- Bangun dan beri ruang keleluasaan berkomunikasi
secara interaktif
- Jaga dan kondisikan sedini mungkin yang dapat
menimbulkan persoalan/permasalahan
- Lakukanlah
pengamatan
seberapa jauh
perkembangan anak anda,
manakala saat mengambar atau dalam permainan
- Deskripsikanlah perilaku atau
perkembangannya dilihat dari standar tingkat pencapaian saat mengambar
atau dalam permainannya, baik untuk aspek perkembangan nilai-nilai agama
dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, maupun perkembangan
sosial-emosional
- Buat daftar tabel, dan tuliskan data
hasil pengamatan dalam daftar
tabel tersebut
.Kecenderungan Inattentif, Heperaktif Dan Implusif Pada Diri Anak.
Dalam perkembangan pada diri anak, biasanya ada berapa anak akan
mengalami dan memiliki karakter yang bersifat tiga hal, yakni: inattentif,
hiperaktif dan implusif. Hal ini disebabkan adanya faktor gangguan yang terjadi
dalam kejiwaan mental ataupun perilakunya. Oleh karena itu, dari ke-3 hal
tersebut terdifinisikan sangatlah berbeda-beda.
Adapun difinisi dari ke tiga itu adalah sebagai berikut:
- Inattentif atau
Inattentiveness adalah suatu kondisi mental perilaku anak yang cenderung
kurang dan tidak mampu memusatkan perhatiaan pada sesuatu hal. Disamping
itu, biasanya kurang dapat menyelesaikan tugas yang diberikannya hingga
tuntas. Serta sering cepat bosan, dan cenderung pindah ke suatu hal yang
lain.
- Heperaktif atau Hiperactiveness
adalah suatu kondisi mental perilaku anak beraktifitas sangat berlebihan.
Serta tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya. Bahkan setiap
gerakan-gerakannya sering tanpa arah/tujuan, tidak bisa diam dan sering
berbicara.
- Implusif atau
Implusiveness adalah suatu kondisi mental perilaku anak tidak mampu
merespon terhadap tuntutan bersifat situasional. Disamping itu tingkah
lakunya kurang terkendali, menghambat prepotent
response atau Respons yang bersifat mendesak, dan kecenderungannya
anak tersebut tidak mampu mempertimbangkan akibat baik atau buruk yang dapat
merugikan dirinya atau disekitarnya.
Dari beberapa hal yang telah disebutkan diatas, maka kita akan mampu
mengidentifikasi dan mendeskripsikan perkembangan anak dilihat dari standar
tingkat pencapaian perkembangannya.
.Doc: MTM/TK ABA27/Media Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar