NAGARI SITANANG, KAB. AGAM - Sebanyak
21 rumah kebanjiran di Kampuang Baru dan Ganting, Nagari Sitanang, Kecamatan
Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akibat meluapnya Sungai Sitanang
setelah hujan melanda daerah itu, Rabu (04/06/2014).
Menurut Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ampek Nagari Bustanul Arifin di Lubukbasung, mengatakan rumah-rumah warga yang terendam mencapai ketinggian sekitar 20 sampai 50 sentimeter, dan itu tersebar di Kampuang Baru dan Gantiang Nagari Sitanang.
"Air mulai menggenangi rumah warga pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB, setelah curah hujan tinggi terjadi di daerah itu sejak Selasa (03/06) sekitar 18.00 WIB sampai Rabu dini hari. Dimana saat itu, warga masih bertahan di rumah mereka," katanya.
Selain merendam 21 unit rumah, Arifin menjelaskan, bahwa banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini, juga telah mengakibatkan 50 hektare lahan pertanian seperti padi, sawit dan lainnya terendam air.
"Dalam kejadian ini, Alhamdulillah t idak ada korban jiwa. Adapun untuk kerugian masih dihitung oleh tim dari kecamatan dan intansi terkait," katanya.
Menurut dia lebih lanjut, banjir yang terjadi ini akibat luapan Sungai Sitanang. Untuk mengatasi ini, sungai tersebut harus dinormalisasi.
"Ini berdasarkan kajian dari Dinas Prasarana Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Sumbar. Namun dinas tersebut, meminta pembebasan lahan tanpa ganti rugi," tambahnya.
Menurut Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ampek Nagari Bustanul Arifin di Lubukbasung, mengatakan rumah-rumah warga yang terendam mencapai ketinggian sekitar 20 sampai 50 sentimeter, dan itu tersebar di Kampuang Baru dan Gantiang Nagari Sitanang.
"Air mulai menggenangi rumah warga pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB, setelah curah hujan tinggi terjadi di daerah itu sejak Selasa (03/06) sekitar 18.00 WIB sampai Rabu dini hari. Dimana saat itu, warga masih bertahan di rumah mereka," katanya.
Selain merendam 21 unit rumah, Arifin menjelaskan, bahwa banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini, juga telah mengakibatkan 50 hektare lahan pertanian seperti padi, sawit dan lainnya terendam air.
"Dalam kejadian ini, Alhamdulillah t idak ada korban jiwa. Adapun untuk kerugian masih dihitung oleh tim dari kecamatan dan intansi terkait," katanya.
Menurut dia lebih lanjut, banjir yang terjadi ini akibat luapan Sungai Sitanang. Untuk mengatasi ini, sungai tersebut harus dinormalisasi.
"Ini berdasarkan kajian dari Dinas Prasarana Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Sumbar. Namun dinas tersebut, meminta pembebasan lahan tanpa ganti rugi," tambahnya.
.Lind@Ant/Rep/JMP-21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar