JAKARTA - Kubu Jokowi-JK mengkritik pemerintah karena dianggap tak mampu meredam kampanye hitam yang diarahkan pada Capres-Cawapres pilihan mereka.
Sementara itu anggota tim kampanye nasional Jokowi-JK, Aria Bima mendesak pemerintah untuk bergerak cepat dan segera menindak para pelaku kampanye hitam.
Dia menilai, hal itu tidak sulit dilakukan, misalnya, meminta Polri harusnya bisa melacak siapa oknum yang menulis sekaligus mengedarkan berita bohong tentang Jokowi di Tabloid Obor Rakyat.
"Apa sih susahnya menangkap orang yang mengedarkan Obor Rakyat?" kata Aria di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/06/2014).
Menurutnya lebih lanjut, hingga saat ini tabloid yang merugikan capres-cawapres Jokowi-JK itu masih banyak beredar di masyarakat.
"Sampai ini, tim kami masih menemukan Obor Rakyat di Jember," ungkapnya.
Aria juga menyayangkan sikap kemenkominfo yang tak merespon atas kemunculan akun di media sosial yang menyebar fitnah soal Jokowi. Dan dirinya menilai, harusnya pemerintah langsung bergerak cepat dan tidak membiarkan kampanye hitam itu terus terjadi.
“Apalagi jelang pilpres, Joko Widodo
banyak diserang isu negatif. Dan Tabloid
Obor Rakyat memuat berita yang menyebut bahwa Jokowi adalah keturunan Tionghoa
dan ayahnya adalah warga Singapura. Bahkan, tak
tanggung-tanggung tabloid
tersebut juga menyebut PDIP, partai pengusung Jokowi, sebagai partai salib," Ungkapnya.
.Lind@Ant/Dtk/TN//J.21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar