Semarang - Menelusuri jejak soal harga cabe bagi kebutuhan masyarakat, terus melonjak sangat signifikan. Terutama
pada jelang momentum masa liburan sekolah, hari besar
keagamaan, serta hingga pada masa
titik jelang akhir tahun. Dimana
kelonjakan harga cabe tersebut, mencapai 10-20 persen. Terjadi hampir seluruh pasar yang
ada di kota maupun di kabupaten Semarang, seperti diantaranya Pasar (Ps) Johar,
Ps.Bulu, Ps.Sompok, Ps.Banyumanik, dan Ps.Ungaran, Jumat
(06/01/2017).
Dari adanya kelonjakan yang terus terjadi pada jelang
momentum tersebut, menjadikan catatan tersendiri bagi masyarakat, khususnya
para pedagang, dan tidak berpengaruh, meskipun dilakukan penyidakan stabilitas
harga.
Perlu kita ketahui, kelonjakan harga cabe dalam kurun dua
tahun, yakni 2014-2015, mulai harga cabe serit
merah diketahui kisaran Rp.40
sampai 43 ribu/kg, sedangkan untuk cabe serit putih
berkisar 25 sampai 30 ribu Rupiah per kilogramnya. Dan untuk harga cabe lainnya seperti cabe
kriting merah atau hijau sedang Rp.18.000-20.000/kg. Adapun untuk cabe merah dan hijau besar Rp.18.000-21.000/kg dan rawit besar dan kecil antara Rp.35.000-37.500/kg.
Sementara untuk jenis
serit merah atau yang dikenal dengan ‘Lombok Setan’Rp.60.000 per kilonya, kini
telah naik menjadi sekitar Rp.85.000/kilonya.
Dari kelonjakan jenis
harga cabe tersebut, untuk
tahun 2016-2017, kenaikannya rata-rata mencapai dua kali lipat. Seperti jenis
cabe merah dan rawit antara Rp.100-120 ribu/kilogramnya.
.Alasan Dasar Faktor
Cuaca Dan Kurang Pasokan.
Adapun sebagai alasan dasar atas kelonjakan harga cabe, biasanya dan jadi tolak ukurnya disebabkan adanya faktor cuaca dan kurangnya pasokan. Disamping itu, kurang peran aktifnya Dinas pertanian,
khususnya untuk bidang ketahanan pangan dalam mengatisipasi
dan menstabilkan kelonjakan harga cabe pada saat jelang momentum masa liburan sekolah, hari besar keagamaan,
serta hingga pada masa titik jelang
akhir tahun.
Oleh karena itu, perlu
diprioritas langkah-langkah
yang jelas, tepat, terarah dan terukur. Agar
kebutuhan stok dan pengiriman cabe untuk
kebutuhan masyarakat dapat teratasi dan tidak terjadi kelonjakan.
.Doc: MTM/GD-N/Media
Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar