Oleh:
MT. Mudjaki
Memberikan
pendidikan pelajaran mengaktualisasikan sebuah karya seni lukis bagi anak tidak
perlu membutuhkan media, bahan dan peralatan yang khusus atau pokok. Namun
dengan sarana media cukup sederhana dan mudah didapat, berbahan tempung kanji,
pewarna makan, tawas, air, bubuk sabun dan sedikit minyak goreng. Kemudian
diolah dan dicampurkan (sesuai pewarna yang dinginkan) akan menghasilkan cat berbagai
warna. Kemudian dari hasil warna-warna tersebut, kita tempatkan pada muk / mangkok
kecil. Lalu sediakan kertas manila / karton putih yang dibawahnya diberi alas
Koran. Sebagai tempat pada saat anak-anak mengapresiasikan gambar.
Dalam finger
painting, anak-anak dapat bebas menuangkan imajinasinya yang akan diwujudkan.
Entah mau menggambar pelanggi, gunung, matahari, bulan, laut, ikan dll. Apalagi
diketahui, pada dasarnya dalam pelajaran figer painting sangat mudah dan tidak terlalu
jlimet. Serta tidak ada suatu aturan baku yang harus dipelajari seperti apa yang
ada pada seni lukis pada umumnya. Hanya cukup diarahkan bagaimana menggunakan
warna dan bagaimana tangannya menggores bentuk-bentuk gambar yang akan
dituangkan. Namun yang terpenting adalah bagaimana memotifasi dan menumbuhkan
keberanian pada diri anak-anak untuk dapat berani menuangkan daya imajinasi, kreatifitas
dan cinta akan nilai seni.
Adapun dilihat dari hasil
prosentase kecenderungan minat anak-anak pada pelajaran finger painting, khususnya
di Tingkat sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) sangat tinggi peminatnya. Dimana
setiap pelajaran tersebut saat diberikan oleh gurunya, rata-rata anak-anak
tidak pernah absen untuk tidak mengikuti. Dan hasilnyapun tidak mengecewakan.
Bahkan terlihat bagus-bagus, menarik dan memilki karya nilai seni. Hal ini
menunjukan bahwa mengajarkan karya seni lewat finger painting pada anak-anak TK
ternyata lebih mudah dan efektif. Bahkan dapat menumbuh kembangkankan anak-anak
menjadi lebih kreatif, berbakat dan reaktif akan imajinasinya.
Oleh karena itu, tidak
mengherankan kalau pelajaran finger painting sudah menjadi pelajaran dalam
program pengajaran wajib. Baik itu ProTa (Program Tahunan), Promes (Program
semester), RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar