Ambarawa – Membentuk dan membangun, serta mengembangkan sebuah
komunitas yang mengarah pada sifat sosial guna kepedulian mengangkat potensi untuk
kemajuan daerahnya, tentu diperlukan sebuah energi yang lebih. Baik itu energi
tenaga, pikiran dan bahkan material. Apalagi membentuk wadah komunitas tersebut,
di bidang kesusastraan.
Namun dari hal
itu, tidak menjadikan halangan ataupun kendala bagi diri seorang Agus Surawan
(30), Ketua penulis Ambarawa. Yang mana dirinya tanpa lelah dan tanpa berhenti
terus menjaga eksisitas bagi komunitas yang telah dibentuk dan dibangun
kembangkannya.
Menurut Agus
menuturkan, adapun komunitas ini berdiri sejak tahun 2013 dan merupakan
komunitas yang mewadahi bagi para penulis sastra puisi, cerpen dan novel daerah
Ambarawa, Kabupaten Semarang. Dan komunitas tersebut berlebelkan nama ‘Penulis
Ambarawa’ (PA), bersekretariat di jalan Dusun Kaliputih, RT03/VI/ Desa
Panjang-Ambarawa, Minggu (06/03/2016) sore, ditempat kuliner Suroboyo, Pasar Ambarawa.
“Berangkatnya
berdirinya komunitas ini, berawal dari sebuah endapan pemikiran bagaimana untuk
dapat mengangkat potensi yang ada di daerah Ambarawa menjadi lebih baik dan
maju, melalui bidang sastra. Maka dari hal itu, dibentuklah komunitas ini,”
katanya
Diketahui, komunitas
PA ini merupakan sebuah komunitas tidak hanya tempat sekedar kumpul-kumpul
sebatas pembahasan, tukar pikiran maupun berbagi pengalaman saja. Tetapi juga menciptakan
dan menelorkan karya-karya sastra menjadi buku pada lingkup anggotanya.
“Disamping itu juga,
lebih meluas diluar dari komunitas keanggotaannya, yakni menampung atau
melibatkan elemen seluruh masyarakat dari berbagai profesi,” tambahnya.
Adapun anggota
komunitas PA beranggotakan sekitar 30 orang, dan telah banyak menelorkan karya
sastra, khususnya puisi dan cerpen, menjadi karya cipta sebuah buku.
Dalam waktu dekat
ini, sekitar akhir bulan Maret 2016 komunitas PA akan membuat karya buku yang
terangkai menjadi sebuah bentuk buku antologi berjudul ‘Ambarawa Seribu Wajah’.
Selanjutnya Ketua
komunitas Penulis Ambarawa menambahkan, karya buku antologi ini merupakan buku
yang ketiga per setiap tahun yang akan dibuat oleh komunitas ini. Dan buku itu
nantinya akan disumbangkan ke Perpustakaan Desa, TBM, dan sekolah-sekolah
SMP-SMA se-Kabupaten Semarang.
“Oleh karena itu,
harapannya buku antologi Ambarawa seribu wajah dapat tercipta tepat waktu, dan
nantinya dapat menjadi karya cipta yang eksotis, bermanfaat guna bagi seluruh
masyarakat kabupaten Semarang dan Ambarawa khususnya,” jelasnya.
.Doc: MTM/GD-N/Media Network
Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar