Kab.Semarang – Adanya pengumuman turunnya harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) jenis Pertamax dan Pertalite per 01 Maret 2016 tidak mempengaruhi
kenaikan harga-harga kebutuhan pokok ditengah-tengah masyarakat. Serta juga
tidak berdampak sampai menimbulkan gejolak antrian disepanjang SPBU.
Apalagi
diketahui, penurunan harga BBM jenis tersebut hanya turun dalam kisaran Rp.200
per liter dari harga sebelumnya.
“Dari hal
tersebut, banyak masyarakat tidak begitu kaget, dan menganggap biasa saja.
Namun yang jadi persoalannya, turunnya harga BBM tentunya juga dapat
memberikan, minimal pengaruh terhadap kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat,
seperti beras, telor, minyak goreng dan lainnya,” kata salahsatu ibu rumah
tangga Warga Ungaran, Wati (35), Selasa (01/03/2016) pada wartawan.
Adapun untuk
penurunan harga BBM, menurut Direktur
Pemasaran Niaga PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang menerangkan, bahwa
khusus untuk RON 90 yaitu Pertalite dan RON 92 Pertamax.
“Jadi per tanggal
01 Maret 2016 pukul 00.00 WIB, untuk harga Pertamax
turun Rp.200.
Sedangkan harga Pertalite diturunkan tidak lebih besar dari RON 92,” jelasnya, Senin (29/02/2016).
Sedangkan untuk harga
BBM jenis Premium dan Solar, dirinya menambahkan, harus dihitung per tiga bulan. Dan itupun tergantung keputusan pemerintah
pusat. Sebab kandungannya
masih berasal dari impor Singapura mengikuti harga ‘Mean Of Plats’ (Mops).
Untuk mengetahui harga
jual eceran BBM per 01 maret 2016 mulai pukul 00.00 WIB yang dijual oleh SPBU
ke konsumen per liternya
adalah sebagai
berikut:
-
Premium : Rp.7050;
-
Bio Solar : RP.5650;
-
Pertalite : RP.7500;
-
Pertamax :
RP.7950;
-
Pertamax Plus : RP.8850;
-
Pertamina Dex : RP.8800;
Doc:
MTM/GD-N/Media Network Jateng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar