Semarang – “Wayang beber merupakan bagian karya cipta khasanah
nilai-nilai budaya kaluhuran leluhur bangsa ini. Oleh karena itu perlu untuk
terus dikembangkan dan perlu juga dilakukan sosialisasi pada masyarakat umun,
termasuk kaum pelajar sekolah,” Demikian prakata Drs Hartono, SPd saat membuka
acara ‘Seminar Pelatihan Wayang Beber (SPWB)‘ di Museum Ronggowarsito, Semarang-Propinsi
Jawa Tengah, Selasa (29/03/2016) Pukul 09.00 WIB.
Dari prakata tersebut juga diamini para narasumber yang
hadir, yakni Drs. Dwi Budi H, M.Sn dan Drs. Aryo Sunaryo M.Pd
Acara SPWB dihadiri sekitar -+ 100 peserta, terdiri dari
para mahasiswa perguruan tinggi, guru, pemerhati dan pegiat seni budaya. Namun
dalam acara tersebut terpantau banyak yang hadir didominasi oleh kalangan kaum
generasi muda.
Hal ini menurut Hartono, bahwa secara tidak langsung itu
berarti generasi muda telah menunjukan minat dan kecintaan akan khasanah
nilai-nilai seni budaya leluhur kita.
“Sebab bagimanapun juga wayang merupakan bagian dari diri
kita dan juga sejarah bagian seni budaya kaluhuran leluhur kita. Meskipun hanya
tersimbolkan berbentuk ornamen pahatan, gambar atau lukisan. Dan dari hal
tersebut, tentunya siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya kalo bukan
generasi muda bangsa kita sendiri,” katanya.
Sementara acara SPWB itu, setiap para narasumber masing-masing
menyampaikan tentang sejarah asal muasal wayang beber, literatur bentuk, baik
motif, ornamen pahatan, gambar/lukisan. Serta bagaimana perkembangannya dari
zaman ke zaman. Dan kenapa setiap alur cerita gulungan gambar yang terakhir
pada nomer 24 tidak boleh untuk ditampilkan.
Yang lebih menariknya pada penyelenggaraan acara SPWB
ini, para peserta disamping dberikan kesempatan untuk tanya jawab secara
interaktif atas apa yang telah disampaikan para narasumber. Juga ditunjukan
hasil dari alur cerita gulungan wayang beber yang terakhir, yakni nomer 24 yang
selama ini dianggap sakral atau tabu, pada akhirnya terjawab dan terungkap.
.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar