Pledokan - Banyak
orang yang selalu dipersempit adanya kesibukan dalam kapasitas, sebatas ruang
lingkup rutinitas kerja saja (Kantor, red). Bahkan juga kecenderungannya tidak
dapat membagi, mensinergikan atau meluangkan waktunya untuk mencari kegiatan lain,
yang ada nilai manfaat dan tambahan bagi peningkatan taraf kehidupan ekonomi
keluarga, dan juga masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu saya ingin berbagi pengalaman dan memberikan
sebuah contoh buat pembelajaran bagi kita semua. Yang mana ada salahsatu
seseorang bernama Sinanto (54), yang merupakan bagian dari Pemerintahan Desa
Pledokan,yakni sebagai Kepala Dusun(Kadus) Dusun Ngaglik, Kecamatan
Sumowono-Pemkab.Semarang, yang mana dirinya dikenal sosok yang hidup sederhana,
ramah, pekerja keras, dan menerima apa adanya, Senin (18/04/2016).
Disamping itu juga, dirinya dikenal sosok yang disibukan
oleh pekerjaan rutinitas sebagai Kadus, namun masih sempat dan senantiasa tidak
lupa menyempatkan waktunya untuk bertani, mengolah hasil kopi, ataupun menderes
air legen pohon kolang-kaling (Aren, red). Dan hal itu dia lakukan manakala ada
waktu luang atau pada hari libur.
Menurut Sinanto menuturkan, sebab bagaimanapun juga, bertani
dan menderes legen untuk dijadikan gula itu sudah bagian awal kegiatan saya,
sebelum menjadi Kadus. Dan itupun sudah turun temurun di keluarga kami.
“Sayang kalau kegiatan pekerjaan tersebut saya tinggalkan.
Apalagi kegiatan itu telah banyak memberikan manfaat, dan juga merupakan nilai tambahan
bagi penunjang kehidupan ekonomi keluarga saya,” tuturnya pada jurnalis media
network Jateng.
Diketahui, Sinanto telah mengabdi sebagai Kepala Dusun
Ngaglik dalam cakupan wilayah Pemerintah Desa Pledokan sekitar 13 tahun. Dari pengabdian
itu, dirinya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat, termasuk juga
menumbuhkembangkan potensi yang ada di dusun setempat, khususnya hasil potensi
sumber daya alamnya.
Kemudian ia mengatakan lebihlanjut, karena kebanyakan masyarakat dusun sini rata-rata sebagai petani dan peternak. Namun juga ada yang menjadi sebagai pedagang. Untuk
itu, guna menumbuhkankembangkan nilai potensi yang ada bagi peningkatan dan kesejahteraan taraf hidup ekonomi
masyarakat sini, saya beserta teman-teman seprofesi, yang bekerja di kelurahan
desa Pledokan membangun, mendorong dan memanfaatkan hasil panen masyarakat untuk
menjadi komoditas nilai jual. Seperti hasil panen kopi dijadikan kopi bubuk,
atau nderes air legen pohon aren dibuat gula aren.
“Mangkanya masyarakat dusun sini banyak yang bikin kopi
bubuk dan gula aren.Bahkan dari hasil produksi kopi bubuk dan gula aren, sudah banyak
dikenal oleh masyarakat diluar daerah wiilayah sini,” katanya.
Dari apa yang telah dilakukan masyarakat dusun Ngaglik sini,
dalam memanfaatkan potensi yang ada didaerah sini untuk dijadikan nilai hasil bagi
peningkatan taraf perekonomian, Sinanto menambahkan, tentunya tidak lupa juga, atas
peran dukungan dari bapak Kepala desa Pledokan, BP3, PPL, dan Babinsa Koramil
10 Sumowono.
“Dan berkat hal itu, Dusun Ngaglik merupakan salahsatu dusun
yang mendapatkan predikat nilai (Team 14 PLD) termasuk sebagai desa unggulan,
mandiri dan sangat berpotensi,” penuturannya sambil tersenyum.
.Doc: MTM/GD-N/Media
Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar