Salatiga – Sebanyak hampir 120 anggota TNI dari kesatuan Korem 073
Makutarama/Salatiga yang membikin adonan bubur Merah Putih telah berhasil
memecahkan rekor MURI.
Adapun pembuatan adonan bubur tersebut, terbagi menjadi dua
kelompok, yakni satu kelompok membuat adonan bubur tepung beras (sumsum)
berwarna merah, dan satu kelompok lainnya berwarna putih, dengan total
keseluruhannya ada sekitar 450 kilogram tepung beras, 1.176 bungkus santan
kara, 500 kilogram gula Jawa, 15,5 kilogram garam, 56 ikat pandan wangi.
Dalam pembuatan adonan dilakukan dan dapat dilihat secara
langsung yang telah disiapkan di halaman Makorem 073, Jalan Diponegoro Nomor 28
Salatiga. Dari hal itu, banyak masyarakat yang begitu kagum.
Setelah proses pembikinan
adonan bubur Merah Putih terasa cukup, adonan langsung dituangkan ke loyang
berukuran panjang sekitar 9,1 meter, lebar 6,1 meter, dan untuk ketebalannya 10
Cm. Dan dibentuk replika bendera Merah Putih, hingga pada akhirnya adonan selesai
memenuhi Loyang dan matang, kemudian diukur oleh Tim Museum Rekor Dunia
Indonesia (MURI), dan dinyatakan berhasil membubuhkan (memecahkan) rekor MURI.
“Dari catatan kami, bubur Merah Putih ini adalah rekor
urutan ke 7.400. Rekor ini pun tidak sekadar rekor MURI, tetapi juga di
dunia," ucap Executive Manager MURI Sri Widayati, Rabu (20/04/2016) siang.
Selanjutnya Sri Widayati menmbahkan, dengan pemecahan rekor
MURI ini dapat sebagai motifasi semangat dan kebangaan bagi kita semuanya,
khususnya TNI dan masyarakat wilayah pemerintahan salatiga.
Sementara itu Danrem 073 Makutarama Kolonel Kav Prantara
Santosa saat dikonfirmasi menyampaikan, pemecahan bubur Merah Putih Terbesar
ini merupakan kebangaan dan sekaligus kebahagiaan tersendiri. Serta sebagai
bagian dari pihaknya dalam menyambut peringatan Hari Kartini serta HUT ke 70
Persit Kartika Chandra Kirana Koordinator Cabang Korem 073 Makutarama.
“Dari hal itu, kami berharap dan ingin menyatukan seluruh
elemen masyarakat seluruhnya, tak terkecuali di Kota Salatiga, dengan kegiatan
baik pembikinan bubur Merah Putih, parade Merah Puth, dan Sholawat Kebangsaan
adalah untuk dapat menyatukan dan memiliki jwa rasa nasionalisme,"
penjelasannya.
.Doc: MTM/GD-N/Media
Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar