SEMARANG
- Seorang
remaja laki-laki, Zhoonathan Ivanqhow (19) warga Jalan Dworowati VI RT 1 RW 9
Kelurahan Krobokan Semarang Barat ditemukan tewas berlumuran darah, dekat
gerbang keluar Unika Soegijapranata, di Jalan Pawiyatan Luhur dini hari tadi.
Adapun
remaja tersebut
tewas dengan sejumlah luka sabetan benda tajam di punggung, pinggang kiri, dan
lengan kanan. Ia ditemukan warga sekitar pukul 01.45 WIB, Senin (26/05/2014).
Menurut penjaga keamanan Unika Soegijapranata, Samudi mengatakan, tadi ada warga melapor ke sini, tentang adanya seorang remaja mengalami luka parah sekali. Dan terus saya sama rekan saya cek, ternyata benar.
Menurut penjaga keamanan Unika Soegijapranata, Samudi mengatakan, tadi ada warga melapor ke sini, tentang adanya seorang remaja mengalami luka parah sekali. Dan terus saya sama rekan saya cek, ternyata benar.
Sementara
ditempat lokasi
kejadian,
polisi menemukan barang bukti sebilah pedang. Dan menurut Kapolsek Gajahmungkur, Kompol
Meiliyan Rahmadi mengatakan dari keterangan saksi, diduga korban terlibat
perkelahian. Dan korban
tewas setelah dikeroyok tiga orang yang mengendarai dua sepeda motor.
"Menurut informasi ada satu teman korban yang terluka juga dan lari," tambah Rahmadi.
Atas hal kejadian tersebut, Polisi yang berada di lokasi langsung melakukan olah TKP, dan menemukan sejumlah barang bukti berupa pedang, topi, sandal jepit, dan sarung celurit. Namun belum diketahui apakah pedang tersebut merupakan alat yang digunakan untuk membunuh korban atau tidak.
"Bercak darahnya sedikit di pedang. Tadi sarung celuritnya juga sempat dibuang dan kami temukan," kata Rahmadi.
dirinya menambahkan, saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan mencari keberadaan rekan korban untuk mengejar pelaku. Sementara itu jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.
"Menurut informasi ada satu teman korban yang terluka juga dan lari," tambah Rahmadi.
Atas hal kejadian tersebut, Polisi yang berada di lokasi langsung melakukan olah TKP, dan menemukan sejumlah barang bukti berupa pedang, topi, sandal jepit, dan sarung celurit. Namun belum diketahui apakah pedang tersebut merupakan alat yang digunakan untuk membunuh korban atau tidak.
"Bercak darahnya sedikit di pedang. Tadi sarung celuritnya juga sempat dibuang dan kami temukan," kata Rahmadi.
dirinya menambahkan, saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan mencari keberadaan rekan korban untuk mengejar pelaku. Sementara itu jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.
.Lind@Ant/Dtk/J.21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar