Balikpapan - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota
Balikpapan mengecam kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian kepada jurnalis
yang sedang meliput demonstrasi mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kamis (09/10/2014) siang.
"Kami
mengecam aksi kekerasan terhadap dua jurnalis Edwin M dari Kaltim Post dan
Rangga fotografer Balikpapan Pos yang menjadi korban pemukulan polisi yang
berusaha membubarkan aksi mahasiswa," kata Sri Gunawan Wibisono, Ketua AJI
Balikpapan, Jumat (10/10/2014).
Selanjutnya AJI Balikpapan juga telah
menyampaikan protes keras tertulis kepada Kapolri di Jakarta, Kapolda Kaltim,
dan Kapolres Balikpapan.
Menurut
Wibisono, jurnalis adalah profesi yang dilindungi undang-undang, yaitu UU Pers Nomor 40/1999.
Berdasarkan pasal 4 UU tersebut, jurnalis dalam menjalankan pekerjaannya tidak
boleh dihalang-halangi.
Disamping itu, jurnalis memiliki hak dan
kewajiban untuk mencari informasi dan menyebarluaskan informasi tersebut.
.Kronologi Kejadiannya.
Ketika mahasiswa sejumlah perguruan
tinggi di Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa menuntut dibatalkannya
undang-undang (UU) Pilkada.
Sebelumnya
massa mahasiswa melakukan long
march dari halaman parkir Bank Bukopin hingga ke depan Gedung DPRD
Balikpapan.
Karena
permintaan untuk turut menandatangani petisi menolak UU Pilkada ditolak para
anggota DPRD Balikpapan, massa mahasiswa menutup Jalan Jenderal Sudirman.
Dan polisi, yang semula hanya pasif,
langsung bereaksi begitu ada upaya memblokade jalan. Mereka melakukan represi
untuk mencegah usaha blokade jalan oleh mahasiswa tersebut.
Namun saat itulah kedua jurnalis yang berbaur
dengan mahasiswa ikut mengalami pemukulan oleh petugas.
"Saya
tetap dipukul meski sudah menyebutkan identitas bahwa saya jurnalis," kata
Edwin.
Padahal diketahui, Edwin sudah melaporkan apa yang
dialaminya kepada Provost Polres Balikpapan.
Untuk itu, AJI Balikpapan menyatakan akan
terus mendampingi para jurnalis tersebut hingga kasusnya tuntas.
.Ant/Rep/AOJ/JMP.21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar