Demak – “Perlindungan
dalam pengembangan keseimbangan ekosistem alam sangat diperlukan, dan terus
dikembangkan. Sebab hal itu pencapaian bagi kelangsungan hidup bagi kehidupan itu
sendiri”, demikian penuturan salah satu Pemilik dan Ketua Program pengkarantinaan
burung hantu ‘KARANTINA TYTO ALBA’ LPKS
Sejahtera Bersama yang dirintis oleh Pujo Arto, S.Sos, Kamis,
(23/10/2014) saat mengadakan Diklat di BLK Ngatak, Telogo Weru-Kab. Demak.
Dimana dalam pendiklatan itu pesertanya ada sekitar 30
orang dari perwakilan daerah Pati, Kudus dan Jepara.
Selanjutnya menurut Pujo menjelaskan pada peserta diklat,
bahwa program ini dilakukan untuk menanggulangi hama tikus yang ada
dipersawahan atau perkebunan petani. Disamping itu juga dapat memberikan nilai
tambah pengenalan, pengetahuan dan pendidikan tentang karakteristik dan manfaat
burung hantu bagi petani.
“Program karantina ini
dimaksudkan untuk mengembangbiakkan burung hantu sebagai predator hama tikus. Dan membantu para petani dalam penanggulangan hama
tikus,”
kata Pujo.
Dan ia pun juga menerangkan bagaimana cara membuat rumah
burung hantu atau dikenal dengan rubaha, bagaimana perawatan dan penempatan penanggulangan
untuk memberantas hama tikus. serta juga menjelaskan bagaimana awal dia
merintis dan mengembangkan program pengkarantinaan itu.
.Sekilas Program Karantina Tyto Alba.
Karantina Tyto alba ini adalah Program untuk penagkaran
burung hantu yang dimanfaatkan guna penaggulangan pemberantasan hama tikus.
Keberadaan karantina tyto alba ada di desa Tlogoweru,
Kecamatan Guntur-Pemkab. Demak.
Adapun karantina ini dirintis sudah berjalan 3 Tahun, tepatnya
sekitar bulan April 2011. Dan itupun dilakukan dengan modalnya
sekitar seratus juta, yang berasal dari swadaya masyarakat desa. Dan mendapat dukungan dari kepala desa, dan khususnya
Pemerintah Kabupaten setempat.
Pelaksanaan jalannya program itu bekerja sama dari Dinas
Kehutanan dan Pertanian, hingga juga Studi banding dengan mendatangkan Team oserfasi
dari Semarang yang dipelopori Ibu Elizabet Philips.
Dan dari semua itu ternyata dapat dia capai dan terwujud
hasilnya. Dimana dirinya sering diminta masyarakat petani, baik didaerahnya
maupun diluar daerah untuk dapat memberikan ruang mengadakan pendiklatan atau
penyuluhan dalam pengkarantinaan burung hantu. Disamping itu juga sering
diundang oleh Dinas kehutanan dan pertanian sebagai narasumber dalam acara yang
terkait hal tersebut.
.PD/Advenjur21/JKY+Irvan CBN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar