Malang - Sebanyak tiga mobil hemat energi karya mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap diberangkatkan mengikuti kompetisi Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) yang berlangsung di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada 16-19 November 2014.
Menurut Dekan FT UMM Sudarman mengatakan, IEMC merupakan kompetisi kendaraan irit bahan bakar tingkat nasional, yang mana peserta diminta mendesain kendaraan masa depan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Adapun dalam kompetisi tahun ini, kampus di Malang berhasil mengirimkan enam wakilnya, di mana UMM menjadi pengirim terbanyak dengan tiga kendaraan, Universitas Brawijawa (UB) dua, dan satu lagi dari Institut Teknologi Nasional (ITN).
Ke tiga mobil karya mahasiswa UMM itu akan mengikuti tiga kategori kompetisi yang berbeda. Mobil pertama, yaitu WOR 64 akan mengikuti lomba kategori urban diesel. Kendaraan ini, terang Sudarman, menggunakan diesel 3 pk yang setara 200 cc motor dengan berat 80 kg dan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam dengan kerangka fiber dan alumunium 1,8 ml.
Dan untuk dua kendaraan lain, yaitu Surya Evo 3 untuk kategori urban listrik yang merupakan modifikasi dari kendaraan tahun sebelumnya yang telah diikutkan pada IEMC 2013, dan mobil yang ketiga yaitu Bismillah EV untuk kategori prototype berkekuatan listrik 500 ml yang sistemnya setara sepeda gowes.
"Secara keseluruhan, kompetisi IEMC 2014 akan diikuti 72 peserta yang merupakan hasil seleksi dari 110 peserta yang mengajukan diri," katanya.
Selanjutnya Sudarman menjelaskan, untuk tim dari UMM, lomba ini telah dipersiapkan selama satu tahun, namun seluruh tim peserta kompetisi belum mengetahui lintasan seperti apa yang nantinya akan dilewati saat lomba. Karena itu, tim UMM telah mempersiapkan sebaik mungkin agar dapat meraih juara pada IEMC kali ini.
Pembantu Rektor II Fauzan mengatakan, UMM memang memiliki concern pada penghematan energi dan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam banyak hal, UMM sudah membuktikannya, termasuk pembuatan mobil listrik ini.
Diketahui sebelumnya, UMM dikenal sebagai pelopor kampus yang membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), tenaga surya, tenaga biogas dan tenaga angin. Semua sudah dipraktikkan untuk membantu masyarakat.
Bahkan lebih dari itu, kata Fauzan, UMM bahkan telah memberlakukan kampus bebas asap kendaraan bermotor dan rokok. Saat ini UMM telah memiliki 350 sepeda angin untuk lalu lintas di dalam kampus bagi dosen, karyawan dan mahasiswa.
“Ke depan, saya berharap mahasiswa FT berhasil menciptakan mobil listrik sebagai kendaraan shuttle di dalam kampus,” ujarnya.
.Ant/VN/Rep/AOJ/JMP.21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar