Menumbuhkan daya aktifitas dan interaktif anak-anak dapat berkarakter
dan berperilaku alamiah, dinamis, efektif dan positif. Serta berkembang menjadi
anak-anak yang dapat diterima di tengah-tengah masyarakat, tentunya diperlukan
sebuah metode atau cara berupa pembelajaran keteladanan.
Metode atau cara pembelajaran keteladanan tersebut tentunya dapat
ditularkan pada anak-anak kita. Disamping itu juga dapat diterapkan sebagai acuan
atau pijakan bagi kita selaku orang tua.
Adapun metode atau cara pembelajaran keteladanan itu terdiri
dari delapan (8) hal, yakni:
- Keteladanan dalam beribadah, yang disesuaikan dengan keyakinan, agama dan kepercayaannya masing-masing, seperti halnya; pergi ke tempat rumah ibadah, membaca kitab suci maupun berdoa.
- Keteladanan berinteraksi, baik dengan orang tua, keluarga maupun orang lain, yakni berbicara sopan, ramah, tidak mudah marah dan santun
- Keteladanan cara berpenampilan, berpakaian/berbusana, yaitu sopan, rapi dan bersih. Namun hal tersebut, tentunya disesuaikan norma dan adab
- Keteladanan moral dalam berperilaku/berkarakter, yakni tidak sombong, suka menolong yang lagi kesusahan/kesulitan, dan mau bekerjasama dalam hal yang tentunya bersifat manfaat dan positif
- Keteladanan dalam menyelesaikan tugas belajar atau bekerja, seperti bersemangat, sabar, disiplin dan bertanggungjawab
- Keteladanan dalam bergaya hidup, seperti hidup sederhana, tidak boros dan mandiri
- Keteladanan hidup bermasyarakat, yakni ramah, aktif dalam kegiatan yang postif ditengah-tengah masyarakat
- Keteladanan terhadap lingkungan hidup, seperti menjaga hidup bersih, sehat, dan tidak membuang sampah disembarang tempat
Perlu
sebagai catatan, bahwa dari ke-8 pembelajaran keteladanan yang disebutkan
diatas merupakan bagian dari nilai-nilai pokok sebuah identitas dan kepribadian
itu sendiri.
.Doc: MTM/PD/GD-N/Media Network
Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar