Tanaman Markisa umumnya hanya ditanam di daerah dataran
rendah, tetapi ternyata dapat hidup pada dataran tinggi juga. Dari hal tersebut, untuk ketinggian ideal budidaya
tanaman markisa buah besar yakni pada kisaran 500-1200 m dpl. Dan kondisi tanahpun,
tentu yang banyak mengandung bahan organik (subur) dengan pH 5,5-6,5. Sedangkan
lokasi tempat bertanam sebaiknya terbuka, seperti dikebun, halaman rumah dlll, dengan
diberi tiang penyangga, baik terbuat dari kayu maupun bambu, yang diatasnya
diberi anjang-anjang bentangan kawat. Hal ini berguna agar tanaman tahan
naungan, ranting jalar perambatannya terarah dan buahnya berkembang leluasa. Dan
perlu diketahui, tanaman ini tidak tahan terhadap kondisi lahan yang banyak tergenang
air.
Cara
Penanaman
Manakala tunas yang tumbuh, dipilih tiga tunas yang
kekar, kemudian pada waktu bibit yang ditanam di sepanjang pagar (jarak 2-3 m)
mencapai bentangan kawat terbawah, ujung bibit segera dipotong. Selanjutnya batang
jalar markisa dibentangkan mendatar seperti pada perambatan tanaman anggur. Adapun
dua tunas dijalarkan pada bentangan kawat terbawah dan satu lagi dibiarkan
tumbuh mencapai bentangan kawat di atasnya. Jika semua kawat bentang dijalari
oleh 1-2 tunas yang merupakan cabang buah, dan bunga muncul pada ketiak daun,
biasanya berdaun tunggal. Dan pada saat cabang-cabang buah belum berbunga, maka
ujung cabang perlu dipotong. Hal ini guna mempercepat pertumbuhan bunga bakal
buah. Dianjurkan perambatan dengan sistem pagar. Jaraknya 3 m agar pengaturan
cabang lebih mudah.
Sementara tanaman sudah kelihatan buahnya yang mengantung
pada kawat tersebut dan buah yang sudah agak berumur, sebaiknya di bungkus/di
blongsong, biasanya menggunakan kantong plastik. Karena berguna untuk melindungi
buah dari serangan hama.
Adapun guna pertumbuhan tanaman markisa buah besar
tumbuh baik dan subur dapat mengunakan pupuk kandang/NPK (15:15:15) sebanyak
25-100 g per tanaman (tergantung umurnya, red).
Hama
dan Penyakit
Untuk hama atau penyakit yang biasa menyerang
tanaman markisa adalah lalat buah Dacus
dorsalis dan nematoda bengkak
akar yang disebabkan oleh Meloidogyne
incognita. Disamping itu kutu daun kuning Myzus persicae dan kutu putih Aphis
gossypii sering terdapat pada daun
.
Dan hama ini dapat diatasi dengan semprotan
insektisida Tamaron 0,2%. Penyakit yang biasa mengancam tanaman markisa adalah
mati pucuk Phytophthora parasitica,
penyakit layu Fusarium passiflorae,
dan penyakit busuk leher akar biasanya pada bibit di persemaian yang disebabkan
oleh cendawan Rhizoctonia solani.
Adapun kondisi atau tempat lahan yang basah
merangsang tumbuhnya penyakit-penyakit tersebut.
Sementara itu untuk mengatasi sebelum terlambat,
penyakit ini dapat diatasi dengan Benlate 0,2% atau lisol 10-50%.
Ciri
Khas Tanaman Markisa Buah Besar
Markisa besar yang juga disebut Giant Markisa : Granadilla Buto spesies Passiflora quadrangularis L dan berasal dari Brazilia, Argentina,
Paraguay.
Untuk klasifikasi markisa buah besar, yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Parietales
Suku : Passifloraceae
Marga : Passitlora
Jenis/Spesies : Passiflora quadrangularis L.,
Granadilla buto
Sedangkan untuk didaerah asal Indonesia biasa markisa
disebut dengan sesuai nama derahnya, yakni: Sumatera : Rubis (Palembang),
Balewa (Melayu), Jawa : Markusa (Sunda), Markisa (jawa).
Tanaman markisa termasuk tanaman semak hidupnya
menjalar panjangnya -+10 m. Adapun cirinya, yakni;
Untuk batang markisa memiliki batang bersifat
merambat berbentuk pilin (spiral) memanjang, dengan bentuk persegi, semu,
lunak, halus, warna hijau kecoklatan. Sedangkan daunnya tunggal, lonjong,
tersebar, panjang 7-20cm, lebar 5-15cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal
membulat, pertulangan menyirip, permukaan licin, tangkal persegi, panjang
2-6cm, dan berwarna hijau.
Sementara bunga berciri tunggal, bulat berbentuk
mangkok, berkelamin dua(hermafrodit) dan menempel di ketiak daun, tangkal
bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk lonjong, permukaannya
beralur, warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung, panjang ± 6cm warna
ungu, kepala sari silindris, panjang ± 6cm warna putih, putiknya pendek warna
kuning dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna hijau. beraroma khas harum.
Semua jenis markisa (Passiflora)
termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan sendiri masih
dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, biasanya
penyerbukan di lakukan oleh manusia seperti halnya pada penyerbukan tanaman
vanily.
Bakal buah bentuknya sangat unik (maaf hampir
menyerupai penis orang dewasa) hal tersebut pernah saya jumpai pada artikel yang
diposting oleh Durian Blossom tapi mempunyai ukuran jauh lebih besar.
Buah Markisa berbentuk lonjong dengan panjang ±
20cm, diameter ± 15 cm berat 3-5 kg warna hijau ke putih putihan. Dan buah yang
sudah masak/ranum terlihat berwarna kekuningan dan beraroma khas harum buah
markisa. Sedangkan bijinya bulat pipih panjang ± 0,3 cm, putih. Sedangkan cirri
akarnya tunggang warna putih kotor.
Adapun kandungan buah, biji, dan daun pada tanaman
ini mengandung substansi yang tidak stabil, yaitu asam hidrosianat dan laktone.
Sementara buah yang masak mengandung Ca, P, Fe.
.Doc:
MTM/GD-N/Hms Dipertan/Media Network Jateng.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus