Rabu, 24 Juni 2015

Tak Ada Kata Menyerah Dalam Usaha kerja Bagi Kelangsungan Hidup Keluarga

Jimbaran - Menapak usia menuju senja bagi diri Maskonah (50) bukan menjadikan hal tersebut sebuah kendala atau halangan dalam berusaha kerja demi kebutuhan kelangsungan hidup keluarganya. Malah di usia senjanya itu, dirinya terlihat masih bersemangat, energik dan sehat.
Adapun diketahui usaha kerja yang ia rintis adalah sebagai pedagang, yang diperoleh dari hasil perkebunan dan pertanian, seperti kopi, jagung, padi, dan cengkeh. Dari usaha kerja tersebut, Maskonah sudah menggeluti hampir 20 tahun lebih. Dan hasilnyapun telah ia rasakan dan bahkan dapat menghantarkan salahsatu anaknya (dari ketiga anaknya) duduk di perguruan tinggi swasta terkenal ‘UNISULA’ Semarang.

“Bagi saya, selama masih sehat, kuat dan mampu, tidak ada kata menyerah ataupun nglokro dalam usaha kerja mencari nafkah untuk keluarga,” katanya pada wartawan media online www.gemadesa.com, Kamis, (18/06/2015) siang.

Sementara soal penanganan usaha kerjanya saat transaksi jual beli dalam jumlah cukup besar, Maskonah melakukan di rumah sederhananya di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan-Kabupaten Ungaran. Sedangkan untuk memenuhi pangsa pasar sedang dan kecil, dirinya cukup dan biasanya melakukan rutinitas di tempat pasar Jimbaran, Ungaran.
“Kalau jual beli cukup besar saya lakukan di rumah, dan itupun biasanya habis jualan di pasar Jimbaran,” tuturnya.

Ketika ditanyakan soal harga dagangannya hasil perkebunan dan pertanian dari para petani, Maskonah mengatakan bahwa untuk kopi, keuntungan perkilogram hanya kisaran dari 2000-3000 Rupiah (kopi eg Rp 23.000/kg dan kopi sp Rp 20.000/kg). Sedangkan cengkeh antara Rp 7500-15.000 (dari harga 85rb-105rb/kg), jagung pipilan Rp 500-1.000 (harga 3.000/kg) dan beras Js.64 hanya sekitar Rp 1200-2000 (dari harga Rp 7500/kg).
“Pada dasarnya saya mendapatkan keuntungan tidak terlalu tinggi. Biar sedikit, yang penting lancar, berkah dan bermanfaat,” katanya tersenyum.
.Doc: MT.M/GD/GM-N/Media Network-Jateng.