Kamis, 31 Oktober 2013

Ikatan Alumni ITB: Gubenur Jokowi Sambut Positif ‘Pasar Seni Jakarta 2013’



JAKARTA -  Ikatan Alumni ITB menyatakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memberikan sambutan positif penyelenggaraan "Pasar Seni Jakarta 2013" di Parkiran Timur Gelora Bung Karno (GBK) selama tiga hari tanggal 3 - 5 November mendatang.
 
"Acara itu mendapat sambutan dari Gubernur Joko Widodo," kata ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Jakarta, Hendry Harmen di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
 
Dalam Pasar Seni Jakarta juga mengajak 48 seniman dari yang muda hingga senior, diantaranya; AD Pirous, Hanafi, Eddie Pramandono, Heri Dono, I Wayan Sujana, Krisna Murti dan yang lainnya, untuk memamerkan hasil karya mereka, guna seni dan budaya Indonesia dapat semakin diapresiasi oleh masyarakat, khususnya warga Jakarta.

"Dengan adanya ajang seni dan budaya tersebut, diharapkan akan membuat warga Jakarta lebih beretika, beradab dan berbudaya," katanya. IA ITB Jakarta.

Hendry menyatakan, inisiatif itu untuk menghampiri masyarakat ibu kota Indonesia dengan melalui acara empat tahun sekali yang dinamakan Pasar Seni. 

"Kali ini kami mengubah sedikit namanya menjadi Pasar Seni Jakarta, hanya saja kali ini Pasar Seni jauh berbeda dibandingkan sebelum-sebelumnya, karena didukung oleh nama-nama seniman besar dan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya. 

Hendry menuturkan lebih lanjut, Pasar Seni Jakarta 2013 akan menampilkan berbagai wahana atraksi dan karya seni yang akan dibagi dalam empat zona kehidupan, yaitu angin, api, air dan tanah. Empat zona tersebut menjadi simulasi dari kehidupan masa lalu Jakarta yang dahulu bernama Sunda Kelapa, tempat persinggahan pedagang dari berbagai etnis dan bangsa di dunia. Kemudian empat zona unsur kehidupan akan dinikmati oleh pengunjung dipersatukan oleh Zona Antara. 

"Di dalamnya akan ditampilkan Samudera Raksa, kapal kebanggaan yang mengarungi lautan hingga ke Madagaskar dan Pasifik," katanya.

.LIND@Ant/Rep/J.21.

Presiden SBY Hadiri Puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-33 Di Kota Padang, Sumbar



Padang - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (31/10/2013), menghadiri puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-33 di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).


Pada peringatan HPS ini, Presiden, Ibu Ani Yudhoyono, dan rombongan direncanakan hadir pukul 09.00 WIB di Kompleks TVRI, Padang.

Dalam peringatan kali ini, Presiden mengingatkan kembali soal kemandirian pangan nasional yang perlu dipersiapkan sejak dini.  Setelah menyampaikan pengarahannya, Presiden dijadwalkan meninjau pameran gelar teknologi pertanian dan peternakan, serta dilanjutkan penanaman pohon.

Usai peringatan HPS, Presiden dan rombongan kembali ke Jakarta. 

Sebelumnya, pada Selasa (29/10/2013), Presiden menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait persiapan untuk menghadapi perubahan iklim dan gejolak pasar pangan dunia. Dan, Pemerintah telah menyusun rencana aksi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan. 

Adapun dalam rakor yang dilaksanakan di Balai Sidang Bung Hatta, Istana Bung Hatta, Bukit Tinggi, Sumbar ini, dia mengatakan bahwa solusi untuk menghadapinya adalah meningkatkan stok, bukan impor. Rencana aksi ini, lanjutnya, terutama ditujukan untuk komoditas pangan strategis, seperti beras, gula, jagung, daging sapi, dan kedelai.

Rakor yang dihadiri sejumlah menteri dan kepala daerah ini berkaitan dengan puncak HPS. 

"Sekarang meski cukup, karena kebutuhan beras meningkat dengan tajam, ditambah gangguan perubahan iklim dan gejolak pasar beras dunia dan juga pengaruh eksportir beras dunia, kita butuh kecukupan stok beras yang besar," kata Presiden saat itu.

Presiden SBY mengingatkan, bahwa meningkatkan produksi dan produktivitas pangan menjadi keharusan. Apalagi saat ini penduduk Indonesia mendekati 250 juta jiwa, dengan kebutuhan terhadap pangan juga meningkat. 

"Kalau ada gejolak pangan, maka tidak harus selalu impor, kalau ke depan ketergantungan impor tinggi, maka tidak baik bagi Indonesia," kata SBY dengan jelas.

Disamping itu, dia juga menegaskan, harga pangan akan stabil bila persediaan pangan terjamin.

.LIND@Rep/PD/J.21.

Rabu, 30 Oktober 2013

Sebanyak 360 Orang Lakukan Tindak Pidana Korupsi



London - Wakil Presiden Boediono mengatakan sebanyak 360 orang sejak 2002 mulai dari anggota DPR, pejabat, polisi, birokrat, bankir, gubernur, hakim, walikota dan pengusaha dimasukkan penjara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
 
"Masih banyak kasus lain yang masih dalam penyelidikan," kata Wapres Boediono di London, Inggris, Rabu (30/10/2013)
.
Hal tersebut disampaikan Wapres Boediono, saat memberikan kuliah umum di Universitas Oxford dengan tema "Transforming Indonesia: The Challanges of Good Governance and Economic Development".
 
Menurut Wapres, satu program yang mencakup semua untuk meningkatkan tata kelola adalah gerakan anti korupsi dan memberantas korupsi saat ini di bagian paling atas dari agenda nasional.

Dikatakan dalam survei jajak pendapat secara konsisten menunjukkan, bahwa korupsi telah dilihat oleh publik sebagai musuh nomor satu masyarakat.

Sementara, pola pikir antikorupsi mulai menyebar terus di lembaga-lembaga publik. Sekalipun pemberantasan korupsi terus digalakkan, tapi masih perlu banyak yang harus dilakukan.

Dalam Indeks Persepsi Korupsi 2012, Indonesia menduduki peringkat 118 dari 176 negara , lebih buruk dari tahun sebelumnya ( peringkat 100 ). Meskipun indeks sendiri sebenarnya meningkat 3,0 sampai 3,2 dalam skala 1:10. 

 Kecenderungan yang sama juga muncul dalam "Global Competitiveness Index 2012-2013" yang melaporkan beberapa perbaikan dalam etika dan kategori korupsi, di mana Indonesia telah meningkat dari 135 di tahun 2010 menjadi 87 tahun ini.

Adanya otonomi daerah, kata Wapres, juga membuka peluang baru untuk korupsi, karena lebih banyak kekuasaan dan sumber daya yang diserahkan kepada daerah. Sejumlah besar pemimpin daerah yang didakwa korupsi telah memperkuat keyakinan bahwa pemberantasan korupsi tetap menjadi prioritas pertama negara itu.

.Sumber: LIND@ANTARA NEWS.COM/J.21.

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Pemkab.Semarang Telah Mampu Bangun Swadaya Masyarakat



Sumowono – Dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II di Desa Keseneng Kec. Sumowono, Kab. Semarang, telah mampu menumbuhkan swadaya masyarakat untuk membangun desanya.

Menurut Perwira Seksi Teritorial Kodim 0714 Salatiga, Kapten Chb Edi Susanto, bahwa kegiatan TMMD kali ini berhasil menyelesaikan pengaspalan jalan penghubung Dusun Tlawah, Desa Keseneng hingga Dusun Peron, Kecamatan Limbangan, Kendal sepanjang 1.200 meter dengan lebar jalan tiga meter. Selain itu juga pengaspalan jalan sepanjang 800 meter lebar tiga meter di sepanjang Dusun Keseneng dan Dusun Peron.

Adapun total dana pelaksanaan TMMD sebesar Rp 410 juta. Sementara dana  swadaya masyarakat yang terkumpul  sebesar Rp 90 juta,” kata Kapten Chb Edi Susanto saat laporan pada upacara penutupan pelaksanaan TMMD di lapangan Desa Keseneng, Rabu pagi (30/10/2013).

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan inspektur upacara Bupati H Mundjirin mengatakan, hasil pelaksanaan TMMD kali ini over prestasi atau melebihi sasaran.

Disamping itu, Gubernur juga meminta masyarakat untuk mengembangkan hasil kegiatan fisik TMMD, agar lebih berdaya guna bagi kemakmuran bersama.

Adanya jalan dan jembatan desa dibangun lebih baik, guna membuka daerah terisolir, membuka akses wilayah, transportasi dan komunikasi antar daerah,” tegas Ganjar.

Penutupan pelaksanaan TMMD ditandai dengan penandatangan dan serah terima hasil kegiatan oleh Dandim 0714, Letkol Arh Tjahjono Prasetyanto kepada Bupati Semarang H Mundjirin.

Acara penutupan tersebut, dilakukan pemukulan kentongan oleh Bupati dan penyerahan kembali peralatan kerja dari perwakilan TNI dan masyarakat kepada Bupati Semarang.

.LIND@Pemkab.Smg/TNI-0714/MTM.