Sabtu, 28 Mei 2016

Sambut Jelang Ramadhan, Dua Dusun Satu Desa, Kecamatan Sumowono Adakan Gelar Nyadran Bersama

Sumowono – Dalam rangka mendekati bulan suci  Ramadhan 1437 Hijriah, masyarakat dua Dusun, satu Desa, yakni Dusun Resowinangun dan Dusun Ngaglik, Desa Pledokan, kecamatan Sumowono mengadakan gelar nyadran bersama, Jumat (27/05/2016) Pukul 08.00WIB.

Gelar acara tersebut dihadiri Kepala camat Sumowono, Supriyatno S.Sos, Kades Pledokan, Turja’un, Sekdes, Arifin dan Babinsa TNI Koramil 10, Pelda I Nyoman Sugandhi, serta tokoh masyarakat.
Adapun acara nyadran ini merupakan sebuah acara tradisi turun temurun dari para leluhur daerah masyarakat dua dusun setempat yang masih tetap dijaga dan dipegang teguh.

Menurut  Kepala camat Sumowono, Supriyatno mengatakan bahwa pada saat jelang bulan suci Ramadhan, warga dua Dusun sini, yakni Dusun Resowinangun dan Dusun Ngaglik senantiasa mengadakan gelar nyadran bersama-sama. Dan itupun sudah dilakukan sudah sejak dulu.
“Apalagi nyadran itu merupakan tardisi dan sudah bagian dari budaya leluhur masyarakat dua dusun sini,” tuturnya.

Dalam acara nyadran warga daerah dua dusun itu diawali dengan membersihkan makam, kemudian memanjatkan doa ditempat makam para leluhurnya, serta juga handai taulan keluarga yang telah meninggal. Selanjutnya diakhiri doa bersama disepanjang jalan perbatasan dua Dusun setempat, yang mana disepanjang jalan tersebut telah digelar sajikan berupa umbo rampe makanan hasil bumi swadaya bersama masyarakat setempat.

Sementara bentuk sajian makanan hasil bumi swadaya itu berupa, ingkung, nasi tumpeng putih, sayuran, klubanan, lauk pauk, buah-buahan dan jajan pasar.

“Acara nyadran untuk tahun ini cukup meriah, sederhana, dan sangat luar biasa. Apalagi banyak warga daerah sini yang merantau diluar daerah pada datang, dan ikut berbaur bersama,” kata Kades, Turjaun.
.Doc: MTM/GDN/Media Network Jateng.


Selasa, 24 Mei 2016

Dua Debt Collector Babak Belur Diamuk Masa

Semarang – Terjadi tindak aksi amuk masa menimpa dua debt colletor, yakni bernama Josri Situmorang (42) warga Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, dan Libes Simbolon (23) warga Parbuluan, Sumatera Utara, sekitar Jalan Citarum, Semarang, Senin (23/05/2016).

Dimana adanya tidakan amuk masa tersebut diduga kedua debt colletor merampas mobil Mitsubishi Mirage bernomor polisi K 312 JO, yang dikendarai oleh dua anggota Polda Jawa Tengah Brigadir Dua Laksmi Adityo dan Brigadir Dua Dwi Bima Prakoso.

Disamping itu, mereka berlaku kasar ketika beraksi, sehingga membuat warga yang melihat geram.

"Kejadiannya pada Senin (23/05) malam kami memperoleh informasi tentang adanya perampasan di sekitar Jalan Citarum. Dimana dua pelaku dihakimi massa, seorang lagi berhasil lari," kata Pimpinan Unit Reserse Kriminal Polsek Gayamsari, Ipda Aris Panuwon, di Semarang, Selasa (24/05).

Selanjutnya Ipda Aris menuturkan, saat melakukan perampasan, dua penagih utang bernama Josri Situmorang (42) warga Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, dan Libes Simbolon (23) warga Parbuluan, Sumatera Utara, memang membawa surat tugas dari perusahaannya. Tetapi prosedurnya tidak seperti itu.

Atas kejadian hal itu, kini kedua pelaku diamankan di Polsek Semarang Timur untuk dilakukan proses hokum. Apalagi tindak kejadiannya berada di lokasi wilayah hukum kesatuan setempat.

.Doc: MTM/GD/Ant/Hms/Media Network Jateng.

Senin, 23 Mei 2016

Denpasar Kota Paling Islami

Berdasarkan Ma'arif Institut pada 2014 merancang dan menyusun penelitian tentang indeks kota Islam di 29 Kota Indonesia, Yang dimaksud sebagai kota islami bukanlah kota yang menerapkan syariat islam dalam peraturan didaerahnya, namun elemen-elemen pemerintahan demokratis yang sejalan dengan perintah Islam. Hasilnya tiga kota Yogyakarta, Bandung, dan Denpasar dianggap kota paling Islami.


Ma'arif institut bukan yang pertama. Sebelumnya ada riset yang dilakukan oleh The Cordoba Initiative melalui The Shariah Index Project, lalu The Shariah Index oleh Pemerintah Malaysia. Yang kontroversial adalah riset yang dilakukan oleh Professor Scheherazade S Rehman dan Professor Hossein Askari dari The George Washington University yang melakukan penelitian How Islamic are Islamic Countries?

Hasil riset kedua profesor itu dipublikasikan dalam Global Economy Journal (Berkeley Electronic Press, 2010). Hasilnya Selandia Baru berada di urutan pertama negara yang paling Islami di antara 208 negara, diikuti Luksemburg di urutan kedua. Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.

Adapun riset itu menggunakan pertanyaan dasar sebagai berikut;

"Seberapa jauh ajaran Islam dipahami dan mempengaruhi perilaku masyarakat Muslim dalam kehidupan bernegara dan sosial?"

Lantas ajaran dasar Islam yang dijadikan indikator dimaksud diambil dari Al Quran dan hadis, dikelompokkan menjadi lima aspek.

1. Ajaran Islam mengenai hubungan seseorang dengan Tuhan dan hubungan sesama manusia.
2. Sistem ekonomi dan prinsip keadilan dalam politik serta kehidupan sosial.
3. Sistem perundang-undangan dan pemerintahan.
4. Hak asasi manusia dan hak politik.
5. Ajaran Islam berkaitan dengan hubungan internasional dan masyarakat non-Muslim.

Untuk itu, riset ini sebenarnya perlu dimaknai ulang, yakni banyak masjid dan musola di Indonesia kok tidak membuat muslim bisa memenuhi kelima aspek di atas? Memangnya umay islam Indonesia gak adil secara politik dan hukum? Atau mengakui hak asasi manusia? Atau tidak menghargai yang non muslim? Maka ketika Ma'arif Institut bikin riset soal kota islami, gak salah dan gak mengagetkan jika juaranya adalah kota non muslim.

Maarif Institut merancang Indeks Kota Islami ini dengan mempertimbangkan maqashid syariah sebagaimana populer dalam tradisi keilmuan Ushul Fiqh. Yaitu hifzh al-mal (menjaga harta benda), hifzh al-nafs (menjaga kehidupan), hifzh al-‘aql (menjaga akal), hifzh al-din (menjaga agama), hifzh al-nasl (menjaga keturunan) dan hifzh al-bi’ah (menjaga lingkungan).

Ini menjadi penting karena masing masing elemen tadi bisa menjadi tolok ukur paling sederhana untuk mengetahui sebuah kota bisa memenuhi hak dasar masyarakatnya atau tidak. Misalnya hifzh al-mal (menjaga harta benda) dan hifzh al-nafs (menjaga kehidupan) yang bisa dipraktikkan dengan perlindungan terhadap kelompok minoritas, dalam hal ini, syiah dan ahmadiyah juga termasuk.

Hifzh al-din atau menjaga agama tidak bisa dinaknai menjaga kemurnian islam belaka, namun juga kebebasan menjalankan agama dan keyakinan antar penduduk kota. Seperti toleransi antar umat beragama, mendirikan tempat ibadah, pendidikan agama, tidak adanya kebencian terhadap mazhab terntentu, yang beragama berbeda, atau bahkan yang dianggap sesat sekalipun.
Hifzh al-‘aql (menjaga akal) dan hifzh al-nafs (menjaga hidup) bisa dipraktikkan dalam hal transparansi pemerintahan baik dalam pemanfaatan keuangan negara atau proyek terbatas, partisipasi politik, evaluasi kepemimpinan, akuntabilitas dan kontrol terhadap tingkat kejahatan.

Hifzh al-mal (menjaga harta benda) bisa dipraktikan seperti kemampuan pemerintah untuk menjamin keteresdiaan pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kesehatan. Keempat variabel tersebut diturunkan menjadi beberapa indikator, seperti akses terhadap layanan kesehatan, rasio ketersediaan tenaga kesehatan, standar gaji berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR), akses dan ketersediaan fasilitas pendidikan, serta tersedianya sejumlah lapangan pekerjaan dan kemudahan untuk berusaha.

Indikator lain sebuah kota dianggap kota islami adalah hifzh al-nasl (menjaga keturunan) dan hifzh al-bi’ah (menjaga lingkungan) yang bisa diwujudkan dalam hal adanya regulasi yang jelas dalam investasi yang berpihak pada pelestarian alam, infrastruktur yang terjaga, perda perlindungan lingkungan, sistem pengelolaan sampah, tersedianya ruang terbuka hijau dan pengelolaan sumber daya alam yang baik.

Hasil riset Ma'arif Institut dikiritik oleh Hidayat Nur Wahid. Karena menurut ia, sebuah kota bisa disebut islami jika di kota tersebut tidak ada perjudian, perzinahan, peredaran minuman keras dan obat terlarang. Tindakan ini nyata dilarang dalam Islam. Jika demikian, adakah kota yang bebas dari perzinahan, perjudian, dan minuman keras?

Ia bisa melahirkan pertanyaan, apakah kota-kota yang dikuasai oleh ISIS adalah kota islam? Apakah kota yang memberlakukan syariat islam total menjamin perjudian, perzinahaan, dan peredaran minuman keras tidak ada? Saya kira tidak. Maka yang perlu jadi pertimbangan bukan adanya syariat atau tidak, tapi bagaimana sebuah kota menjamin keberlangsungan masyarakatnya.

Nah dari kota itu bagaimana dengan Denpasar? Apakah ia bisa menjalani hifzh al-mal (menjaga harta benda), hifzh al-nafs (menjaga kehidupan), hifzh al-‘aql (menjaga akal), hifzh al-din (menjaga agama), hifzh al-nasl (menjaga keturunan) dan hifzh al-bi’ah (menjaga lingkungan) dengan baik?

Gak usah nuduh Ma'arif Institut liberal atau antek amerika. Pelajari saja riset mereka lalu lakukan riset tersendiri. Itu juga kalo bisa. Muhammad Abduh, pernah berkata “Saya melihat Muslim di Mesir, tapi saya tak melihat Islam di sini. Adapun di Eropa saya tak melihat Muslim, namun saya melihat Islam di sana.” Jadi islami bukan lagi kata sifat, tapi telah menjadi kata kerja.

K.H. Husein Muhammad juga menyebut sebuah kota bisa disebut sebagai kota Islami ketika mereka bisa membuat para penduduk perempuannya keluar pada malam hari tanpa rasa takut. Sayangnya jika kemudian indikator kota islami adalah seperti poin poin di atas, maka tak ada satu kota pun di Indonesia yang menerapkan syariat Islam layak disebut sebagai kota Islam.


.Doc:Maarif Institut/Riset/Hms/Rep/PD21@Jky.

Minggu, 22 Mei 2016

Akibat Rem Blong, Truk Kontainer Terperosok Masuk Jurang

Ungaran – Telah terjadi kecelakaan tunggal menimpa sebuah truk kontainer muatan kayu lapis dengan Nopol H 1964 CG dilokasi depan SPBU Lemah Abang, Kawasan turunan Lemah Abang, Soekarno-Hata, Ungaran, Sabtu (21/05/2016) sekitar pukul 13.45 WIB.

Sementara menurut Kanit Lakalantas Polres Semarang, Iptu Adji Setiawan saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa saat truk kontainer melaju dari arah Bawen menuju ke Ungaran, tiba-tiba tepat diturunan jalan Kawasan turunan Lemah Abang, depan pom bensin Lemah Abang, rem truk tersebut blong, kemudian oleng ke kiri dan akhirnya terperosok masuk jurang parit.

"Kronologis kontainer nopol H 1964 CG berjalan dari arah Bawen menuju ke arah Ungaran, sesampainya tepat di depan pom bensin lemah abang, tiba-tiba truk kontainer remnya blong dan oleng kekiri masuk ke jurang parit," tuturnya.

Selanjutnya Kanit Lakalantas Aji menambahkan, untuk korban sopir hanya mengalami luka ringan atas nama Yaenuri yang kini sedang mendapat perawatan di RS Ken Saras.

Atas kejadian laka tunggal tersebut, keadaan jalan raya arah Bawen-Ungaran sedikit terhambat macet. Dan untuk upaya evakuasi truk container yang terperosok akan dilakukan satuan Unit Lakalantas Polres Semarang.


.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng. 

Kamis, 19 Mei 2016

Gara-gara Penggusuran Rumah Di Lahan PT KAI, Warga Kampung Kebonharjo Dan Aparat Bentrok

Semarang – Telah terjadi bentrokan antara ribuan warga Kampung Kebonharjo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara, dengan pihak aparat gabungan saat dilakukan penggusuran rumah di lahan PT KAI, Kamis (19/05/2016).

Dalam insiden tersebut, salahsatu warga meninggal dunia bernama Jamian, dikarena penyakit jantungnya kumat saat berlangsungnya penggusuran. Sedangkan sejumlah polisi mengalami luka-luka akibat tangannya kena sabetan senjata tajam.

Adapun kronologis terjadinya bentrokan bermula ketika aparat gabungan bersama untuk mengawal tim esksekusi mulai merobohkan rumah warga dengan menggunakan peralatan berat hadang dan dihalau oleh massa. Kemudian atas situasi yang tidak memungkinkan, dimana massa yang menghadang telah bersiap melakukan perlawanan dengan menggunakan pentungan kayu, batu, dan paving block. Dan pada saat massa melakukan lemparan batu pada petugas, dan selanjutnya petugas melepas tembakan gas air mata. Maka insiden bentrokan tak dapat dielakan.

Sementara itu aparat gabungan yang mengawal pelaksanaan eksekusi lahan yang disebutkan milik PT KAI terdiri dari aparat Polrestabes Semarang,TNI, Polsus PT KAI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Atas terjadinya insiden bentrokan itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Burhanudin menyatakan, sejumlah anggota kepolisian yang terluka saat bentrok terjadi ada dua anggota kepolisian terluka parah, dan sangat membutuhkan perawatan.

“Satu anggota kena di tangan dan bahunya. Keadaannya belum tahu, masih ditangani dan dirawat pihak rumah sakit,” tuturnya saat berada di lokasi kejadian.

Selanjutnya Kapolres menambahkan, selain dua anggota tersebut, ada lima anggota lain yang juga terluka, meskipun ringan. Dan apa yang dilakukan pihak aparat pada waktu menembakkan gas air mata, dilakukan sudah sesuai aturan.

“Tindakan penembakan gas air mata sudah sesuai aturan,” tambahnya.

.Doc: MTM/GDHms//Media Network Jateng.


Jelang Diumumkan Pencairan Gaji Ke-13 & 14 Tahun 2016 Bagi PNS, TNI/Polri, Harga-Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

Semarang – Ketika menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa pencairan gaji ke-13 dan 14 (Tunjangan Hari Raya/THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri yang kemungkinan besar terjadi pada dua bulan yang berbeda, yakni pada bulan Juni dan Juli 2016. Hal ini membuat harga-harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah mulai merangkak naik, seperti halnya yang tengah terjadi di Kota/Kab.Semarang. Apalagi dari pernyataan Menkeu tersebut bersamaan masa jelang bulan puasa ramadhan.


“Pencairan gaji ke-13 dan 14 memang akan terjadi. Namun dari pencariannya berbeda, yakni pada bulan Juni untuk gaji Ke-13 dan ke-14 bulan Julia 2016," ungkap Bambang, Selasa (17/5/2016) malam di Jakarta Convention Center (JCC).

Sementara ditengarai, pembagian waktu pencairan gaji tersebut, Peraturan Pemerintah (PP) tengah disusun bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformarsi Birokrasi (Kemen PAN-RB).
Adapun untuk  harga-harga kebutuhan pokok masyarakat yang mulai terjadi kenaikan meliputi antara lain; beras, cabe, bawang, minyak, daging dan telur.

Untuk beras pada bulan Maret-April antara kisaran Rp.10.500-11.000/kg, kini telah mencapai kisaran Rp.11.500-12.000/kg. Sedangkan harga cabe rawit merah yang tadinya berada pada kisaran Rp.21.550-23.000/kilo gramnya, menjadi Rp.30.200/kg. Cabe rawit merah kisaran antara Rp.18.850-20.000/kg menjadi Rp.22.755-23.000/kg. Untuk jenis cabe rawit hijau kisaran -+Rp.19.450-20.000/kg menjadi Rp.27.925-28.000/kg. Dan untuk harga daging sapi mencapai kisaran Rp.110.000-115 ribuan/kg. Sedangkan bawang putih naik Rp.3.000-4000 rupiah/kgnya menjadi kisaran Rp. 39.000-41ribu/kilogramnya. Adapun untuk bawang merah antara Rp.32.725-35.000/kg.

Dengan adanya gejolak kenaikan itu, membuat banyak pihak, terutama para konsumen mengeluh dan resah. Dan itu sangat dirasakan oleh salahsatu konsumen di pasar Ungaran, Kab.Semarang, Yatmi (42) menuturkan, dengan adanya jelang tidak ada satu hari pernyataan menteri keuangan tentang adanya pencairan gaji 13 dan 14, harga-harga sembako di pasar pada naik. Dan saya terasa kaget dan agak kecewa.

“Padahal banyak masyarakat harapannya, untuk  sepanjang tahun 2016 ini, harga-harga komoditi sembako stabil. Dan pemerintah seharusnya dapat mengantisipasi dengan adanya, manakala terjadi kelonjakan harga sembako,” katanya.



.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.

Minggu, 15 Mei 2016

Sebanyak 3.009 Siswa-Siswi SD/Sederajat Kota Salatiga Serentak dan Siap Ikuti UN 2016

Salatiga - Sebanyak 3.009 siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tersebar di 108 sekolah di Kota Salatiga serentak dan telah siap mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin-Rabu (16-18/5/2016),” demikian penuturan Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan(Kasidik) Kota Salatiga, Niken Widagdarini, SPd, Jumat (13/05/2016).

Selanjutnya Niken mengatakan, disamping selain siswa-siswi SD/MI, untuk kejar paket A (setingkat SD) juga sama akan dilaksanakan ujian nasional. Namun untuk pelaksanaan UNnya pada sore hari.

”Adapun peserta UN paket A sebanyak 25 peserta yang berasal dari tiga PKBM yang ada di Salatiga. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Luar Biasa ( SLB) yang mengikuti UN sebanyak 8 siswa dari empat SLB,” tuturnya.

Sementara ditanya hal pendistribusiannya lembar soal-soal UN, serta mata pelajaran yang diujikan, Niken menjelaskan, bahwa untuk lembar soal UN SD di Salatiga sudah tiba di Kantor Disdikpora Salatiga, sejak Jumat dini hari WIB. Dan semuanya berjalan lancar, serta aman di ruang khusus penyimpanan soal Ujian Nasional dengan penjagaan petugas dari kepolisian resort (Polres) Salatiga.

Adapun untuk mata pelajaran UN meliputi Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sedangkan untuk UN paket A yang diujikan sebanyak lima (5) mata pelajaran, yaitu; Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

.Doc: MTM/GD/Hms/Media Network Jateng.

16 UPTD Pendidikan Kecamatan Se Kota Semarang Telah Melaksanakan Jadwal Cross Check Dan Pendistribusian UN 2016

Semarang – Berdasarkan Surat Keputusan Dinas Pendidikan (Diknas) kota Semarang, Selasa (03/05/2016), mengenai pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah untuk Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat SD/MI dan SDLB, 16 UPTD Pendidikan Se Kota Semarang melakukan jadwal cross check dan pedistribusian Ujian Nasional (UN) 2016.

Sementara untuk jadwal cross check dilaksanakan pada hari Sabtu (14/05/2016) ditempat Aula gedung B Dinas pendidikan, jln. Dr. Wahidin No.118-Semarang. Sedangkan untuk pendistribusiannya, Minggu (15/05/2016) pukul 08.00-selesai ditempat UPTD Pendidikan kecamatan, kota Semarang.

Adapun dari 16 UPTD Pedidikan Kecamatan se kota Semarang dalam penjadwalan cross check dan pedistribusian UN 2016, meliputi;

·         CANDISARI
·         SEMARANG  SELATAN
·         GAJAHMLINGKUR
·         BANYUMANIK
·         TEMBALANG
·         SEMARANG  TENGAH
·         SEMARANG  TIMUR
·         GAYAMSARI
·         SEMARANG  BARAT
·         SEMARANG  UTARA
·         NGALIYAN
·         PEDURUNGAN
·         GUNUNGPATI
·         MIJEN
·         TUGU
·         GENUK

.Doc: MTM/GD/Hms/Media Network Jateng.

Kamis, 12 Mei 2016

Akibat Kecelakaan Karambol, Jalan Raya Bandungan, Bergas Lumpuh Total

Bergas – Telah terjadi kecelakaan karambol di jalan raya bandungan, Bergas-Ungaran, Kamis (12/05/2016) pukul 14.40 WIB, dengan mengakibatkan 9 Motor dan 8 kendaraan roda empat mengalami kerusakan.

Menurut salahsatu saksi mata, security Griya Puspita Bonsai, Limin menuturkan, dari arus turunan arah Bandungan ada sebuah mobil Avansa (AA 9344 UG)melaju cukup kencang, dan tepat dari arah bawah ada sebuah truk (AB 8856 JN) yang sama-sama melaju cukup kencangnya.  Dan dikarenakan tidak dapat dihindari dan sangat mendadak, terjadilah kecelakaan. Hingga kemudian dari arah belakang ada sebuah mobil box (H 1599 YY) serta mobil yang lainnya, termasuk juga kendaraan roda dua juga mengalami hal serupa.

“Jadi kecelakaan karambol terjadi akibat ada salahsatu mobil avansa dari arah Bandungan atas, dan dari arah bawah ada truk yang keduanya sama-sama melaju cukup kencang, tiba-tiba tak dapat dihindari maka terjadilah kecelakaan. Termasuk juga kendaraan yang ada dibelakangnya pun, baik yang roda empat dan roda dua juga ikut  saling tabrakan,” jelasnya.

Atas insiden terjadinya kecelakaan tersebut, membuat jalanan arah Bergas menuju ke Bandungan lumpuh total.

Dan hingga berita ini diturunkan, untuk sementara soal para korban, kendaraan yang rusak, baik ringan maupun berat masih ditangani dan diinvetaris data oleh pihak kepolisian setempat.


.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.

Sekilas Hasil Liputan Kecelakaan Karambol Yang Terjadi Di Jalan Raya Bandungan, Bergas-Ungaran Kamis (12/05/2016) Pukul 14.40 WIB.

                                                        .Doc: JKY@lind_21.

Selasa, 10 Mei 2016

Siswa Tingkat SMP/Sederajat Wil.Kabupaten Semarang Serentak Ikuti UN 2016

Kab.Semarang – Pelaksanaan UN SMP/sederajat untuk wilayah Kabupaten Semarang serentak akan dilaksanakan pada hari Senin hingga Kamis (09-12/05/2016).

Dan untuk pendistribusian UN SMP, menurut Ketua Panitia UN Wil.Pemkab setempat, Adi Prasetyo mengatakan, soal akan dikirim pada Jumat (06/05/2015) malam.

“Untuk soal UN SMP akan dikirim dari percetakan di Kudus pada Jumat (06/05) malam. Kemunginan sampai di Kantor Dinas P dan K Sabtu dini hari. Dan selanjutnya baru didistribusikan ke masing-masing sub rayon, Minggu [08/05) sebelum dibagikan ke masing-masing sekolah, yakni pada Senin pagi harinya,” penuturannya.

Sementara itu berdasarkan pemantauan, Adi menambahkan bahwa data yang diterima ada 13.565 siswa, baik itu dari SMP, MTS maupun SMPLB yang akan ikut dalam UN 2016 itu.

“Jadi data yang diterima ada sebanyak 13.565 siswa yang ikut UN, yakni mulai dari SMP, MTS maupun SMPLB,” tambahnya.

Adapun diketahui, pelaksanaan UN SMP/sederajat untuk wilayah setempat terlihat berjalan tertib, lancar dan kondusif.

.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.

Senin, 09 Mei 2016

Sekdes Duren, Eko Sudarmo: “Tugas Di daerah Desa Terpencil Dan Minus, Merupakan Sebuah Tatangan Yang Punya Nilai Arti Tersendiri”

Duren Banyak orang pekerja atau pegawai, manakala ditempatkan di daerah medan yang akses jalan antar desa terpencil, naik turun, licin dan berliku tentunya akan merasa ragu dan enggan. Namun dari hal itu tidak bagi diri Eko Sudarmo (42), yakni seorang pegawai perangkat desa, yang bertugas sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Duren, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Minggu (08/05/2016).

Menurut Eko, bahwa itu merupakan sebuah amanah, meskipun dalam bertugas banyak tatangannya. Namun dari semua itu saya jadikan sebagai pengalaman yang penuh nilai arti tersendiri.

“Untuk itu saya tetap jalani dengan niat, tekad dan semangat. Makanya Alhamdulillah lancar dan baik-baik saja,” tuturnya.

Adapun awal dalam tugasnya pertama kali ia terlebih dulu harus dapat menempatkan diri, mempelajari, dan memahami, bagaimana karakteristik, pola pikir, dan tata kelola lahan (pertanian, perkebunan dan hutan) daerah itu. Baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) nya ataupun Sumber Daya Alam (SDA) nya.

“Apalagi daerah desa Duren, penduduknya rata-rata hampir -+75% dengan luas 850Ha dan berpenduduk 789 jiwa : 259 KK, bermata pencaharian sebagai petani dan buruh petani. Sedangkan sisanya sebagai tukang, pegawai swasta dan PNS. Serta medan jalan daerah desa tersebut dikenal tanahnya labil dan bergerak. Disamping itu juga dikenal sebagai desa terpencil dan minus,” penuturannya pada jurnalis Network Jateng.

Selanjutnya Eko menambahkan, oleh sebab itu ketika saya sudah mengetahui akan hal tersebut, baik SDM maupun SDA daerah itu, maka saya punya tekad dan tidak ragu-ragu lagi. Bahkan siap untuk melakukan tugas sebagai Sekdes di daerah desa tersebut.

Diketahui, dalam tugasnya sebagai Sekdes, Eko sudah berkecimpung selama hampir 16 tahun sejak tahun 2009 hingga sekarang ini. Dan telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan, pelatihan dan pediklatan. Baik itu dari lingkup Pemerintah daerah setempat, maupun diluar pemerintahan. Hal ini menurut dirinya, sebagai pengalaman dan tambahan pendukung dalam tugasnya.

Sementara untuk status sebagai PNS, Eko sudah berpangkat golongan dari 2A menjadi 2B (Berdasarkan penetapan SK 1/06/2009 & 1/10/2013).

Dalam bekerja, pria kelahiran Kabupaten Semarang 05 Juni 1974 ini senantiasa mengedepankan kesinergian dan kebersamaan antar sesama perangkat desa. Serta jika ada pesoalan, baik menyangkut diri personal maupun administrasi, dilakukan pendekatan atau musyawarah.

“Apapun saat bertugas saya bersama Kepala desa senantiasa mengedepankan kebersamaan dan kesinergian, serta dapat menempatkan diri, bertanggungjawab dan tentunya dapat bekerjasama dengan berbagai pihak,” tambahnya.

Atas hal tersebut, tidak mengheran kalau desa Duren yang tadinya berimagekan sebuah desa terpencil dan minus, sekarang ini telah menjadi desa yang berpontensi maju dan diprioritaskan.

“Dari data statistik sekarang ini menunjukkan bahwa desa Duren merupakan desa yang benar-benar memiliki nilai potensi, strategis dan bermasa depan dalam hal pengelolaan, pengembangan budidaya hasil pertanian, perkebunan dan peternakan,” Jelas Eko tersenyum.


.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.

Sabtu, 07 Mei 2016

DPR-RI Partai Nasdem, Drs H Fadholi Adakan Masa Reses Perseorangan Di Desa Duren, Sumowono

Duren – Guna menjaring penyerapan aspirasi bagi pemenuhan kebutuhan kepentingan masyarakat desa, DPR-RI Komisi IV Fraksi Partai Nasdem, Drs H Fadholi mengadakan Kunjungan Masa Reses Perseorangan (KMRP) ke Desa Duren, Kecamatan Sumowono-Kabupaten Semarang, Sabtu (07/05/2016) pukul 14.15 WIB.

Acara kunjungan masa reses perseorangan tersebut berlangsung di Balai Desa setempat, dengan di dampingi Kepala Desa,Pramono, Sekdes, Eko Sudarmo, PLL, Sadiono, Babinsa Koramil-10, Sertu Heru Suwanto, Katibkamas, Para perwakilan desa sekitar, Kelompok Tani (Klomtan) dan masyarakat.

Sementara dalam acara kunjungannya itu, Fadholi memaparkan bahwa fungsi tanggungjawab diri sebagai selaku wakil rakyat, yang dititik beratkan pada prioritas keinginan dan harapan masyarakat desa, khusus desa Duren. Baik itu sarana dan prasarana akses jalannya, pertanian maupun peternakan.
Disamping itu, dirinya akan membantu dalam pengajuan bantuan sapi, melalui dinas terkait, baik tingkat kabupaten, Propinsi maupun pusat, agar nantinya oleh masyarakat desa sini dapat dikembang biakan. 

“Kita tau masyarakat di daerah desa Duren ini rata-rata merupakan masyarakat petani. Namun tidak menutup kemungkinan juga sebagai perajin kopi dan gula aren. Sebab daerah desa sini banyak tumbuh pohon kopi dan pohon aren,” penuturannya.

Selanjutnya dirinya menambahkan, jika hal itu dijadikan sebagai skala prioritas bagi peningkatan ekonomi, tentunya akan memilki nilai tersendiri. Dan kesejahteraan masyarakat desa Duren akan terlihat dan terangkat maju.

“Tetapi, ya tentunya ditunjang pada kesinergian semua pihak, dari perangkat desanya maupun masyarakatnya. Serta akses jalan keluar masuk di desa ini yang tampak belum memadahi dan banyak yang rusak. Hal itu perlu diperbaiki, sebab bagaimanapun juga akses jalan desa itu merupakan akses sentral bagi kelancaran jalannya roda perekonomian masyarakat desa,” imbuhnya.

Adapun  sebelum acara KMRP berakhir, masyarakat desa Duren diberikan kesempatan dan keleluasaan  untuk tanya jawab secara interaktif. Dan Tanya jawab interaktif dari masyarakat setempat terlihat sangat antusias, positif, dan respontif.


.Doc: MTM/GD/Media network Jateng.

Jumat, 06 Mei 2016

Gua Macan Watu Kelir, Tempat Penghuni Macan Titisan Begawan Wibisana

Pledokan - Tempat-tempat obyek wisata, baik bersifat local maupun nasional, entah itu sudah menjadi bagian dari aset pariwisata ataupun belum dikenal sama sekali, kebanyakan terkait dengan hal-hal yang bersifat cerita legenda maupun mistis. Oleh karena itu, saya ingin mengangkat salahsatu obyek sumber daya alam (SDA) yang masih alami, perawan dan asli. Dan dari hal tersebut dapat dijadikan referensi tersendiri kedalam bagian aset pariwisata, minimal denitasi pariwisata daerah setempat. Adapun obyek SDA itu adalah Gua Macam Watu Kelir yang ada di Dusun Ngaglik, Desa Pledokan, Kec.Sumowono-Kabupaten Semarang.

Untuk mendapatkan informasi adanya keberadaan gua macan Watu Kelir, saya langsung melakukan penelusuran ketempat tersebut.

Dan penelusuran itu, saya dipandu langsung oleh Kepala Desa Pledokan, Turja’un, Sekdes, Arifin, Babinsa, Serka Jaenuddin, Kaur Desa, Linmas serta  tiga masyarakat setempat, Minggu (01/05/2016).
Sementara untuk daya tempuh penelusurannya ketempat gua memakan waktu -+3 jam, dan itupun dilalui dengan jalan kaki, menelusuri sungai, dan tebing-tebing berbukit dengan suasana sekeliling lingkupnya masih rapat penuh semak belukar, bambu-bambu, pohon kopi dan pohon-pohon hutan. Setelah sampai ketempat tersebut, saya beserta Team Desa yang dikoordinir langsung oleh Kades setempat melakukan pengamatan, pemotretan, dan sekaligus pendataan. Hal ini guna dijadikan bahan aset administrasi bagian wisata desa, kedalam bagian pengajuan ke istitusi lembaga dinas pariwisata kabupaten.

Jelang sekitar pukul 14.30 WIB saya beserta team desa turun dan meninggalkan tempat tersebut.
Selanjutnya, ke esok harinya, Senin (02/05) saya kembali melanjutkan untuk bertemu tokoh masyarakat yang dapat menceritakan asal-usul keberadaan gua macan Watu kelir. Dan atas arahan dan petunjuk Kades pada akhirnya saya dipertemukan dengan tokoh mayarakat tersebut, yakni Bapak Kardi (65), warga Dusun Ngaglik, Desa Pledokan.

Dalam pertemuan itu, kemudian saya mulai membicarakan tentang asal-usul keberadaan gua macan Watu kelir.

Menurut pak Kardi menuturkan, pada dasarnya gua macan itu merupakan bagian sejarah yang ada kaitannya dengan alur garis legenda candi Gedong Songgo. Sebab hal itu ditilik dari letak geografik keberadaannya maupun tektur dari alamnya, yakni dinding bebatuannya sama persis dengan yang ada di Gedong Songo. Disamping itu juga nama daerah lembah atau pegunungan terkait nama dari cerita pewayangan atau dinasti kaluhuran leluhur. Seperti Gumuk Sapu angin (terkait Prabu Baladewa), Sukorini (Begawan Wibisana), Watu Keprak (Semar), Selo Janoko (Prabu Arjuna) dan Gumuk Muntuk Tali (Prabu Kresna).

“Jadi menurut leluhur kami menceritakan, gua macan Watu Kelir itu ada kaitannya dengan legenda candi Gedong Songo. Karena alur ceritanya ada pada jejak-jejak yoninya di candi tersebut. Serta dinding tektur batunya sama persis. Apalagi gua tersebut merupakan dulunya sebagai tempat peristirahatan macan atau harimau, titisan Begawan Wibisana. Makanya masyarakat sisi tidak heran dan banyak yang mengatakan, kalau yang pernah melihat macan atau harimau ditempat tersebut merupakan tempat petilasan macan titisannya Begawan Wibisana,” terangnya.

Dilhat dari bentuk dan tektur keberadaannya, gua macan Watu kelir tersebut sangat unik. Dimana mulut dan kedalaman guanya berbentuk segitiga meruncing, seperti pintu piramida, dengan lebar -+10-12 Meter, tinggi -+7M. Sedangkan kedalamannya -+6-8M.

Disamping itu, ketinggian tengahnya dapat langsung tebus dan menerobos cahaya langit maupun matahari. Serta didepan guanya terdapat aliran sungai yang bersih dan jenih. Adapun disampingnya terdapat dinding tebing batu, yang sebutannya dengan nama Watu Kelir.

Sementara saat saya menanyakan terkait hal-hal kegitan ritual ditempat itu, Pak Kardi mengatakan, biasanya untuk kegiatan ritual itu dilakukan oleh orang luar daerah sini, yakni dari Yogya, Karanganyar, dan Solo. Dan ritual tersebut, mereka melakukan sesajian, bertapa atau semedi.

 “Ritual gua macan Watu Kelir itu kebanyakan yang melakukan dari luar daerah sini, yakni orang-orang dari Yogya, Karanganyar dan Solo. Dan mereka, katanya ingin mencari keslamatan, keberkahan, dan kemulyaan/pesugihan. Baik itu untuk keharmonisan kehidupan rumah tangga, kelancaran ekonomi, maupun pangkat dan jabatan,” tuturnya tersenyum.

.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.




Rabu, 04 Mei 2016

Guna Peningkatan Pelayanan Bagi Masyarakat, PBRT Kota Semarang Luncurkan Aplikasi Android Pendeteksi Keberadaan BRT

Semarang – Guna memberikan pelayanan kenyamanan, kemudahan dan keselamatan bagi masyarakat pengguna Bus Rapit Transsit (BRT). Pengelola Bus Rapit Transit (PBRT) Kota Semarang telah meluncurkan aplikasi berbasis android pendekteksi keberadaan (rute) BRT.

Menurut Kepala Badan Layanan Umun (Kepblu) UPTD Terminal Mangkang Kota Semarang selaku pengelola BRT Trans Semarang, Joko Umboro mengatakan, dengan aplikasi berbasis Android tersebut, masyarakat (calon penumpang) bisa mendeteksi posisi BRT Trans Semarang untuk sampai ke shelter terdekat, serta dapat juga memantau kondisi jalan yang dilalui oleh BRT Trans Semarang.

“Disamping itu, dengan melalui aplikasi ini, pemerintah dan pengelolanya juga bisa memantau pemasukan BRT setiap hari,” penuturan Joko.

Namun demikian, papar Joko, penghitungan jarak dan waktu tempuh BRT Trans Semarang dengan selter terdekat masih berupa asumsi. Namun untuk kondisi lalu lintas tidak bisa diprediksi.

“Kecepatan tergantung kondisi jalan. Jadi, asumsi yang kami gunakan adalah kecepatan rata-rata,” katanya.

Selanjutnya ia menjelaskan, untuk hal itu masih untuk Koridor IV. Sedangkan untuk koridor lain masih akan dianggarkan dana guna pemasangan alat ticketing on bus.

“Oleh karena itu, alat ticketing BRT Trans Semarang berada di dalam bus. Dan sistemnya terkoneksi dengan aplikasi,” jelasnya.

Dari hal ini Joko harapannya, dengan aplikasi ini benar-benar dirasakan dan dapat bermanfaat oleh penumpang. Apalagi manakala diketahui sopir melakukan kecepatan tinggi dan membandel, jangan ragu-ragu untuk menegur sopir untuk mengurangi kecepatan,” imbuhnya.

Sementara itu diketahui, fungsi lain aplikasi BRT Trans Semarang yakni dapat memantau secara real time pemasukan armada. Dan pemantauannya dapat dilihat oleh pengelola serta pimpinan eksekutif BRT Trans Semarang.

“Kami jadi lebih mudah melakukan pengawasan keuangan,” katanya
.
Adapun untuk informasi layanan aplikasi tersebut dapat diunduh di laman www.play.google.com aplikasi BRT Trans Semarang memiliki ukuran 15 MB. Dan sistem operasi pada Android 4.0 ke atas.


.Doc: MTM/GD/Hms/Media Network Jateng.

Senin, 02 Mei 2016

Keindahan Tiga curug Dan Gua Macan Watu Kelir Desa Pledokan Perlu Mendapat Dukungan Dan Perhatian Khusus

Pledokan - “Mengangkat nilai potensi keindahan obyek sumber daya alam (SDA) yang ada di desa Pledokan, yakni tiga curug dan gua macan Watu Kelir, merupakan sebuah nilai yang sangat berharga sekali,” demikian kata Kepala Desa Pledokan, Turja’un bersama team perangkat desa, Babinsa dan beberapa masyarakat saat melakukan ekspedisi survai dilokasi obyek SDA tersebut, Minggu (01/05/2016) pukul 10.00 WIB.

Selanjutnya dia menambahkan, apalagi bila keindahan obyek SDA itu mendapatkan dukungan dan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten setempat maupun pusat.

“Sebab bagaimanapun juga, obyek SDA ini berguna sebagai aset bagi kepentingan dan pendukungan pariwisata. Disamping itu, tentunya juga sebagai meningkatkan perekonomian bagi kesejahteraan  masyarakat desa sini dan juga sekitarnya,” jelasnya.

Sementara diketahui, bahwa keindahan obyek SDA tiga curug dan gua macan Watu Kelir itu terlihat masih perawan, asli dan alami. Serta belum begitu banyak orang mengenalnya, bahkan belum terakses dipublikasikan.

Dari hal tersebut, Kades Turja’un bersama team perangkatnya lantas membahas bagaimana obyek SDA tersebut untuk dapat terakses, dikenal, terangkat, dan dikembangkan.

“Setelah kita habis melakukan survai dan telah tau, maka obyek keindahan SDA tiga curug dan gua macan Watu Kelir tersebut memang harus dan perlu diangkat dan dipromosikan. Oleh karena itu, tentunya dibutuhkan dukungan, perjuangan dan kerjasamanya dari berbagi pihak,” tutur Turja’un pada jurnalis media online network Jateng.

Untuk hasil pembahasannya, menurut Turja’un menyimpulkan ada empat point yang telah kita garis bawahi, yaitu; penataan akses jalan, pengelolaan tata lingkungan, keamanan, dan kapasitas prosentase nilai inkamnya.

“Empat point itu menjadikan agenda pertimbangan dan acuan bagi kita. Dan dari hal tersebut, secepatnya dapat ditidaklanjuti. Dan harapannya dapat terealisaikan, serta mendapatkan prioritas dukungan tersendiri dari pemerintah kabupaten melalui lembaga istitusi dinas pariwisata,” penuturannya.

.Medan Dan Posisi Keberadaannya.
Adapun medan dan posisi keberadaan obyek SDA tiga curug tersebut berada ditebing gunung Watu Kelir, tepatnya diwilayah Desa Pledokan, Ungaran dengan ketinggian -+ 800m dpl. Dan suasana sekeliling lingkupnya masih rapat penuh semak belukar, bambu-bambu, pohon kopi dan pohon-pohon hutan. Sedangkan untuk gua macan Watu Kelirnya berada di bawah aliran sungai tebing Watu Kelir.
Sementara daya tempuh untuk sampai ditempat obyek SDA itu memakan waktu hamper kurang lebih 3 jam. Dan itupun dilalui dengan jalan kaki, menelusuri sungai, dan tebing-tebing berbukit.

Adapun adanya diketemukan tiga curug dan gua macan Watu Kelir tersebut dulunya berasal dari salahsatu leluhur penduduk desa setempat sedang membuka lahan. sedangkan untuk legendanya merupakan sebagai tempat pertapaan dan sarana laku ritual para dalang. Bahkan ada juga yang menceritakan tempat tersebut banyak menyimpan harta karun, berupa batu emas.

“Jadi menurut leluhur daerah sini menceritakan bahwa dulunya tempat tersebut sebagai tempat untuk bertapa, dan juga sebagai ritual bagi para dalang sebelum mengelar wayang. Tetapi ada yang menceritakan bahwa tempat itu banyak menyimpan harta karun, yakni emas,” penuturan Waluyo, salahsatu anak keturunan leluhur penduduk desa pledokan.

Namun dari hal itu menurut Waluyo menceritakan lebihlanjut, daerah obyek SDA itu juga dikenal penuh misteri dan sarat keanehan. Dimana banyak penduduk daerah desa tersebut dan sekitarnya sering menjumpai, setiap lewat di daerah lokasi itu, dan jika pas pada malam Jumat Kliwon akan mendengar suara gamelan wayang, dan itupun juga ada yang memainkan wayang (dalangnya, red). Tetapi kalau didekati ternyata tidak ada atau gaib.

“Seringkali ada warga sini, setiap lewat di daerah itu, dan pas malam Jumat Kliwon, sering mendengar klonengan wayang. Bahkan juga melihat ada dalang lagi memainkan wayang. Namun pada saat didekati tidak ada dan hilang,” ucapnya mengakhiri ceritanya.


.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.