Duren – Banyak
orang pekerja atau pegawai, manakala ditempatkan
di daerah medan yang
akses jalan antar desa terpencil, naik turun, licin dan berliku
tentunya akan merasa ragu dan enggan. Namun dari hal itu tidak bagi diri Eko Sudarmo (42), yakni seorang pegawai perangkat
desa, yang bertugas sebagai Sekretaris
Desa (Sekdes) Duren, Kecamatan
Sumowono, Kabupaten Semarang, Minggu (08/05/2016).
Menurut Eko, bahwa itu merupakan
sebuah amanah, meskipun dalam bertugas banyak tatangannya. Namun dari semua itu saya jadikan sebagai pengalaman yang penuh nilai arti
tersendiri.
“Untuk itu saya tetap jalani dengan niat, tekad
dan semangat. Makanya Alhamdulillah lancar dan baik-baik saja,” tuturnya.
Adapun awal dalam tugasnya pertama kali ia terlebih dulu harus dapat menempatkan
diri, mempelajari, dan memahami, bagaimana karakteristik, pola pikir, dan tata
kelola lahan (pertanian, perkebunan dan hutan) daerah itu. Baik itu Sumber Daya
Manusia (SDM) nya ataupun Sumber Daya Alam (SDA) nya.
“Apalagi daerah desa Duren, penduduknya rata-rata hampir -+75% dengan luas 850Ha dan
berpenduduk 789 jiwa : 259 KK, bermata pencaharian sebagai petani dan buruh petani. Sedangkan sisanya
sebagai tukang, pegawai swasta dan PNS. Serta
medan jalan daerah desa tersebut dikenal tanahnya labil dan bergerak. Disamping
itu juga dikenal sebagai desa terpencil dan minus,” penuturannya pada jurnalis
Network Jateng.
Selanjutnya Eko menambahkan, oleh sebab itu ketika saya sudah mengetahui akan hal
tersebut, baik SDM maupun SDA daerah itu, maka saya punya tekad dan tidak ragu-ragu lagi. Bahkan siap untuk melakukan tugas sebagai Sekdes
di daerah desa tersebut.
Diketahui, dalam tugasnya sebagai Sekdes, Eko sudah berkecimpung selama
hampir 16 tahun sejak tahun 2009 hingga sekarang ini.
Dan
telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan, pelatihan dan
pediklatan. Baik itu dari lingkup Pemerintah daerah setempat, maupun diluar
pemerintahan. Hal ini menurut dirinya, sebagai pengalaman dan tambahan
pendukung dalam tugasnya.
Sementara untuk status sebagai PNS, Eko sudah
berpangkat golongan dari 2A menjadi 2B (Berdasarkan penetapan SK 1/06/2009
& 1/10/2013).
Dalam bekerja, pria kelahiran Kabupaten Semarang 05 Juni 1974 ini senantiasa mengedepankan
kesinergian dan kebersamaan antar sesama perangkat desa. Serta jika ada
pesoalan, baik menyangkut diri personal maupun administrasi, dilakukan pendekatan
atau musyawarah.
“Apapun saat bertugas saya bersama Kepala desa senantiasa
mengedepankan kebersamaan dan kesinergian, serta dapat menempatkan diri,
bertanggungjawab dan tentunya dapat bekerjasama dengan berbagai pihak,”
tambahnya.
Atas hal tersebut, tidak mengheran kalau desa
Duren yang tadinya berimagekan sebuah desa terpencil dan minus, sekarang ini
telah menjadi desa yang berpontensi maju dan diprioritaskan.
“Dari data statistik sekarang ini menunjukkan bahwa desa Duren merupakan desa
yang benar-benar memiliki nilai potensi, strategis dan bermasa depan dalam hal
pengelolaan, pengembangan budidaya hasil pertanian, perkebunan
dan peternakan,” Jelas Eko tersenyum.
.Doc:
MTM/GD/Media Network Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar