Senin, 09 Mei 2016

Sekdes Duren, Eko Sudarmo: “Tugas Di daerah Desa Terpencil Dan Minus, Merupakan Sebuah Tatangan Yang Punya Nilai Arti Tersendiri”

Duren Banyak orang pekerja atau pegawai, manakala ditempatkan di daerah medan yang akses jalan antar desa terpencil, naik turun, licin dan berliku tentunya akan merasa ragu dan enggan. Namun dari hal itu tidak bagi diri Eko Sudarmo (42), yakni seorang pegawai perangkat desa, yang bertugas sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Duren, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Minggu (08/05/2016).

Menurut Eko, bahwa itu merupakan sebuah amanah, meskipun dalam bertugas banyak tatangannya. Namun dari semua itu saya jadikan sebagai pengalaman yang penuh nilai arti tersendiri.

“Untuk itu saya tetap jalani dengan niat, tekad dan semangat. Makanya Alhamdulillah lancar dan baik-baik saja,” tuturnya.

Adapun awal dalam tugasnya pertama kali ia terlebih dulu harus dapat menempatkan diri, mempelajari, dan memahami, bagaimana karakteristik, pola pikir, dan tata kelola lahan (pertanian, perkebunan dan hutan) daerah itu. Baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) nya ataupun Sumber Daya Alam (SDA) nya.

“Apalagi daerah desa Duren, penduduknya rata-rata hampir -+75% dengan luas 850Ha dan berpenduduk 789 jiwa : 259 KK, bermata pencaharian sebagai petani dan buruh petani. Sedangkan sisanya sebagai tukang, pegawai swasta dan PNS. Serta medan jalan daerah desa tersebut dikenal tanahnya labil dan bergerak. Disamping itu juga dikenal sebagai desa terpencil dan minus,” penuturannya pada jurnalis Network Jateng.

Selanjutnya Eko menambahkan, oleh sebab itu ketika saya sudah mengetahui akan hal tersebut, baik SDM maupun SDA daerah itu, maka saya punya tekad dan tidak ragu-ragu lagi. Bahkan siap untuk melakukan tugas sebagai Sekdes di daerah desa tersebut.

Diketahui, dalam tugasnya sebagai Sekdes, Eko sudah berkecimpung selama hampir 16 tahun sejak tahun 2009 hingga sekarang ini. Dan telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan, pelatihan dan pediklatan. Baik itu dari lingkup Pemerintah daerah setempat, maupun diluar pemerintahan. Hal ini menurut dirinya, sebagai pengalaman dan tambahan pendukung dalam tugasnya.

Sementara untuk status sebagai PNS, Eko sudah berpangkat golongan dari 2A menjadi 2B (Berdasarkan penetapan SK 1/06/2009 & 1/10/2013).

Dalam bekerja, pria kelahiran Kabupaten Semarang 05 Juni 1974 ini senantiasa mengedepankan kesinergian dan kebersamaan antar sesama perangkat desa. Serta jika ada pesoalan, baik menyangkut diri personal maupun administrasi, dilakukan pendekatan atau musyawarah.

“Apapun saat bertugas saya bersama Kepala desa senantiasa mengedepankan kebersamaan dan kesinergian, serta dapat menempatkan diri, bertanggungjawab dan tentunya dapat bekerjasama dengan berbagai pihak,” tambahnya.

Atas hal tersebut, tidak mengheran kalau desa Duren yang tadinya berimagekan sebuah desa terpencil dan minus, sekarang ini telah menjadi desa yang berpontensi maju dan diprioritaskan.

“Dari data statistik sekarang ini menunjukkan bahwa desa Duren merupakan desa yang benar-benar memiliki nilai potensi, strategis dan bermasa depan dalam hal pengelolaan, pengembangan budidaya hasil pertanian, perkebunan dan peternakan,” Jelas Eko tersenyum.


.Doc: MTM/GD/Media Network Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar