Jumat, 29 Januari 2016

Letkol Inf. Budi Rahmawan: “Gerakan Penghijauan Tidak Hanya Sebatas Tanggungjawab Kita Saja, Melainkan Juga Tanggungjawab Semua Komponen Negri Ini”



Bawen –Gerakan penghijauan tidak hanya sebatas tanggungjawab kita saja, melainkan juga tanggungjawab semua komponen negri ini,” demikian penegasan sambutan Dandim 0714 Salatiga Letkol Inf Budi Rahmawan saat acara gerakan penghijauan sistem pola padat karya yang berlangsung di lapangan desa Kandangan, Kecamatan Bawen-Kabupaten Semarang, Jumat (29/01/2016) pagi.


Selanjutnya Budi menambahkan, oleh karena itu kegiatan gerakan penghijauan ini perlu kita dukung dan sukseskan bersama-sama. Namun, tentunya jangan bersifat seremonial, namun harus sungguh-sungguh.

“Apalagi gerakan penghijauan ini merupakan program pemerintah, dan juga merupakan sebuah amanah,” tutur Dandim 0714.

Adapun kegiatan gerakan penghijauan tersebut diketahui, Kodim 0714/Salatiga bekerjasama dengan pihak Dispertanbuhut Pemkab. Semarang.

Sementara kesempatan yang hadir dalam acara tersebut, yakni Pjs Bupati Semarang  Ir Sujarwanto, Kapolres Semarang  diwakili Kabagsumda Kompol Karyoso, Kadispertanbunhut Kab. Semarang, Ir Urip Triyogo, perwakilan Kapolsek jajaran Polres Semarang, SKPD Kab. Semarang, serta 150 peserta penghijauan.

“Semoga pohon yang kita tanam pada hari ini tumbuh subur, hijau dan berdayaguna manfaat,” harapan Letkol Inf Budi Rahmawan tersenyum.
.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.

Jumat, 22 Januari 2016

Taruna Dan Taruni Akademi TNI Resimen Candradimuka Adakan Latihan Prayudha Di Bantir, Sumowono



Sumowono – Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Danjend Akademi TNI No.Kep/108/V/2015 Tanggal 15 Juni 2015 tentang Kalender Pendidikan Integratif Taruna dan Taruni (KalPITT) Akademi TNI Tingkat I TP. 2015/2016. Serta SK No.Kep/236/XI/2015 tentang Kurikulum Pendidikan Integratif Taruna dan Taruni (KurPITT) Akademi TNI Tingkat I TP II, III Dan IV TA 2015, dan atas Surat Perintah (Sprin) No.Sprin/777/VII/2015. Para Taruna dan Taruni Akademi TNI Resimen Candradimuka mengadakan latihan Prayudha di lokasi Bantir, Sumowono - Kabupaten Semarang, Rabu s.d Selasa (20 s.d 26/01/2016).


Adapun untuk diketahui, pendidikan Intergratif tersebut merupakan dasar keprajuritan yang dipersyaratkan bagi para Taruna dan Taruni untuk dididik dan digembleng, baik fisik, mental maupun kejuangan. Disamping itu, juga dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan militer dasar.

Sedangkan pelaksanaan latihannya diikuti 501 Prajurit Taruna (Pratar), yakni 367 Taruna dan 34 Taruni, serta 345 orang pelatih.

Sementara sewaktu dalam acara latihan penelusuran atau disebut dengan Navigasi Darat (ND) melalui jalan Dusun-Desa Trayu, para Taruna dan Taruni Akademi TNI sangat mendapatkan respon yang begitu positif dari masyarakat setempat.

.Doc: MTM/Humas Koramil 10/GD-N/Media Network Jateng.

Selasa, 19 Januari 2016

Sekepil Video Para Atlet INKAI Muda Berbakat Dan Berpestasi Juara


.Meski kurang perhatian dan tanpa bantuan. Namun wajah-wajah atlet INKAI didikan Sinpai Serma Sujarwo saat latihan di Balai Desa Sumowono, Ungaran Pemkab. Semarang, Minggu (18/01/2016) Pagi, tetap bersemangat. (Doc.video by: JKY@21/GD-N/Media Network Jateng)

Meski Baru Seumur Jagung Didirikan, INKAI Cab. Sumowono Sarat Anak-anak Atlet Berprestasi Juara



Ungaran - Melatih dan mendidik atlet olah raga karate dalam meraih cita-cita menuju sebuah prestasi juara, pada dasarnya diperlukan ketekunan, keuletan, dan kesabaran. Hal ini seperti apa yang dirasakan oleh anak-anak yang ikut dan terwadai dalam perkumpulan atlet olah raga karatedo ‘INKAI’ Cabang Sumowono, Ungaran-Kab. Semarang, Pimpinan/Sinpai Sersan Mayor (Serma) Sujarwo. Yang mana, dari wadah perkumpulan olah raga yang didirikannya baru seumur jagung tersebut, telah dapat menelorkan anak-anak menjadi atlet prestasi juara. Dan prestasi juara yang diraih, mulai dari tingkat antar sekolah, Kecamatan, maupun ditingkat daerah Kota/Kabupaten.


Menurut Serma Surjawo, yang diketahui juga merupakan seorang Babinsa aktif Koramil 10 mengatakan, disamping tekun, ulet dan sabar, diri saya melatih dan mendidik anak-anak untuk menjadi atlet berprestasi juara, senantiasa tidak lepas juga menerapkan sistem kedisplinan, keseriusan dan keteguhan mental.

“Dari penerapan sistem tersebut, tidak ketinggalan juga saya tumbuhkan keyakinan psikologisnya, yakni jiwa rasa sportifitas, bertanggungjawab dan saling kebersamaan,” tambahnya, Minggu (18/01/2016).

Lalu dirinya menambahkan, dari sistem penerapan itu, makanya tidak mengerankan anak-anak yang saya didik dan latih menyandang atlet juara.

“Apalagi belum lama ini disekitar bulan November 2016, yakni ditingkat Pekan Olah Raga Daerah Ambarawa, dari Lima anak yang diikutsertakan, tiga anak menyabet juara. Meskipun ketiganya waktu itu rata-rata hanya menyabet juara tiga,” kata Sujarwo tersenyum.

Sementara itu, anak-anak yang ikut dalam wadah perkumpulan INKAI pimpinannya ada sekitar -+35 anak. Dan yang ikut mulai dari anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Mahasiswa. Untuk jadwal latihannya sebulan dua kali setiap hari minggu pukul 08.00-10.00 WIB. Adapun untuk atlet sebagai duta/ikut event lomba, biasanya jadwal latihannya ada ektra tambahan yakni mulai pukul 08.00-10.00 WIB, dilanjutkan pukul 15.00-17.00 WIB.

Dari ke-35 anak didik tersebut, ada sekitar lima anak yang sering menjadi dan mendapatkan prestasi juara, yaitu; Army Okta Pambayun, Silvia Anggreni, Gloria Elma, Bima Fajar dan Bambang Setyoko.

.Kurang Mendapatkan Perhatian, Maupun Bantuan.
 Atas prestasi juara yang telah diraih anak-anak didik Sinpai Serma Sujarwo, diketahui dan pada kenyataannya setiap melakukan latihan, baik di alam terbuka (lapangan, red) atau menyewa gedung (Balai Desa, red) dengan modal kocek sendiri, ditambah kemandirian iuran dari anak-anak didiknya, sebesar -+Rp.15 ribu/anak. Demikian pula, manakala ada event/lomba kejuaraan, juga dilakukan dengan cara tersebut.

Apalagi dari pantauan dilapangan, untuk peralatan yang digunakan setiap latihan bagi para atletnya yang berprestasi juara terlihat seadanya dan sangat minim sekali.

 “Selama ini kami belum pernah mendapatkan bantuan. Dan jika ada bantuan pun sangat terbatas dan minim sekali. Hal itu pun biasanya dari internal orang tua anak-anak yang ikut dalam wadah Inkai ini,” jelasnya.

Selanjutnya Sujarwo mengutarakan, bahwa kami yang ada dalam wadah INKAI di wilayah ini punya harapan dan keinginan untuk mengembangkan lebih maju lagi. Termasuk sarana dan prasarananya lebih memadahi dan komplit bagi para atlet.

Saat ditanya soal dana yang dibutuhkan untuk menunjang sarana dan prasana bagi atlet, dirinya menyebutkan kurang lebihnya sekitar 15 juta Rupiah. Dan dana itu akan digunakan, nantinya untuk membeli peralatan, antara lain matras, sarung tangan, protektor kepala maupun dada dll.

“Kalau sarana dan prasananya memadai dan komplit, tentunya anak-anak yang berprestasi juara akan bertambah maju, dan juaranya tidak sebatas tingkat daerah, tapi dapat ke tingkat nasional,” tuturnya.

 Dari hal ini sangatlah disayangkan, dan tentunya dibutuhkan adanya perhatian dari berbagai pihak, termasuk instansi/lembaga terkait daerah setempat.

.Doc: MTM/JMP@21/GD-N/Media Network Jateng.

Kamis, 14 Januari 2016

Babinsa Koramil 10 Dan Polsek Sumowono Adakan Karya Bakti Sosial Di Pondok Yayasan Asrofiah Desa Losari



Sumowono – Dalam rangka menumbuh kembangkan kepedulian dan menciptakan hidup saling gotong royong antara sesama umat beragama. Jajaran Babinsa Koramil 10 dan Polsek Sumowono, Kabupaten Ungaran mengadakan karya bakti sosial di pondok pesantren yayasan Asrofiah pimpinan KH. Abdul Azis, Desa Losari.


Adapun bentuk karya bakti sosialnya diwujudkan dengan mengadakan pembangunan gedung asrama bagi para santri.

Dari pembangunan gedung asrama tersebut, melalui Danramil 10, Kapten Qodiri F mengatakan, disamping pembangunan ini untuk menampung para santri, juga untuk menumbuh kembangkan pendidikan pondok pesantren yayasan ini terlihat lebih bagus dan berkembang maju.

“Dikarena banyak para santri yang datang dan antusias ingin belajar agama di pondok pesantren yayasan ini, maka kami bersama Polsek mengadakan karya bakti sosial,” kata Kapten Qodiri, Kamis (14/01/2016) siang.
Sementara itu, pembangunannya dilaksanakan melalui tahapan, menurut kebutuhan anggaran maupun setplain material yang diinginkan pemilik pimpinan pondok pesantren.

Namun menurut KH. Abdul Azis menjelaskan, pada dasarnya kami semua telah mempersiapkan. Bahkan juga telah mengatisipasi kalau ada diluar dugaan atas pembangunan gedung tersebut.

“Segala kemungkinan kami sudah persiapkan, dan sudah matang. Bahkan akhul yakin, bahwa pembangunan akan berjalan lancar dan sesuai rencana,” jelasnya.


Selanjutnya pimpinan pondok pesantren menambahkan, apalagi pembangunan pondok pesantren ini dibantu dan kerjasama dengan pihak Koramil 10 dan Polsek Sumowono.

Diketahui pondok pesantren ini menerapkan metode pendidikan bagi para santrinya, senantiasa memiliki rasa jiwa nasionalisme, tetap berpegang teguh pada kitab suci Al Qur’an dan Hadits. Serta mengikuti perkembangan informasitika dan teknologi.

“Jadi yang belajar di tempat pondok pesantren kami, para santri baik laki maupun perempuan harus memiliki rasa jiwa nasionalisme, dan tentunya tetap berpegang Al Qur’an dan Hadist. Disamping itu, ya Imtaq dan Ipteknya jangan sampai ketinggalan,”tuturnya sambil tersenyum ramah.

.Doc: MTM/JMP@21/GD-N/Media Network Jateng.