Kamis, 28 Agustus 2014

Komisi Haji Rusia Telah Ajukan Ijin Berhaji Bagi Muslim Crimea



MOSKOW - Kantor berita RIA Novosti, Kamis (28/08/2014) menyisir, bahwa Komisi Haji Rusia mengumumkan Otoritas Rusia telah mengajukan permohonan izin berhaji tahun ini bagi Muslim Crimea kepada pemerintah Arab Saudi.

Sementara itu, permintaan ini disampaikan wakil juru bicara Dewan Federasi, Ilyas Umahanov dalam pertemuannya dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Rusia, Ali bin Hasan bin Ahmad Jaafar di Moskow.

Menurut Ali bin Hasan bin Ahmad Jaafar mengatakan, Pemerintah Arab Saudi akan mempertimbangkan permintaan itu untuk kesempatan haji selanjutnya.

''Oleh karena itu, tahun depan pengelolaan haji juga akan dilakukan dengan standar tinggi,'' kata Ali.

Selanjutnya Ali menuturkan, tahun ini Arab Saudi membatasi jumlah jamaah haji, karena terbatasnya kapasitas Masjidil Haram yang sedang direnovasi.

Adapun jumlah Muslim Crimea, termasuk yang berpindah dari Ukraina, di Rusia pada 2014 mencapai 300 ribu orang. Dan untuk Biro perjalanan haji yang telah diizinkan Komisi Haji Rusia adalah Risalat Tour.

Melalui Kepala perusahaan Risalat Tour, Mavledin Hajiyev mengungkapkan, perusahaan itu yang juga bekerja sama dengan Dewan Mufti Rusia  akan siap membantu jamaah haji Crimea, serta juga yang mengurus izin kuota haji bagi 100 jamaah haji Crimea.

.LindRIA Novosti/Rol/JMP.21.

Rabu, 27 Agustus 2014

Kapal Penumpang Paus I Milik DisPerhub. DKI Jakarta Terbakar



.Jumlah Korban Mencapai 36 Jiwa.
Kepulauan Seribu - Kapal penumpang Paus I milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta terbakar di dekat Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Rabu (27/08/2014) sektar pukul 11.30 WIB.

Sementara Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, Agus, mengatakan, tim penyelamat sudah mengevakuasi 36 korban.

Sebanyak 20 korban luka bakar dirawat di di RSUD Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka. "Dua di antaranya luka serius," kata Agus.

Sementara itu, 16 korban lainnya berada di Puskesmas Pulau Pari. Di Puskesmas ini juga terdapat dua korban yang mengalami luka bakar serius.

"
Untuk korban luka bakar serius sedang diproses untuk dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Dan pasien rujukan ini akan diberangkatkan dengan Kapal Ambulans RSUD Kepulauan Seribu," katanya.

Adapun kronolisnya berawal, KM Paus I dengan Nakhoda Abdullah, 42 tahun dan 11 anak buah kapal berangkat dari pelabuhan Kaliadem Muara Angke menuju Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara dengan membawa 67 penumpang.

Selanjutnya kapal tiba di Pulau Untung Jawa pukul 09.00 WIB dan menurunkan 20 penumpang.

Kemudian tiba di Pulau Pari pukul 09.45 WIB serta menurunkan 27 penumpang.

Namun saat kapal berada sekitar perairan Pulau Gusung Sekati, tiba-tiba kapal terbakar pada bagian mesin, koordinat S.05’48.666 ; E.106’36.038. 

Untuk data sementara, sebanyak 32 orang penumpang mengalami luka bakar dan dirawat di RSUD Pulau Pramuka yaitu:

1. Lutfi, 21 tahun (ABK).
2. Zaenal (ABK).
3. Budianto, 35 tahun (ABK).
4. Khatib, 22 tahun (ABK).
5. Nirwan, 26 tahun
6. A. Afandi, 26 tahun.
7. Arif, 25 tahun.
8. Maulana, 26 tahun.
9. Salman, 32 tahun.
10. Mila, 32 tahun.
11. Junaidi, 42 tahun.
12. A. Kadir, 52 tahun.
13. Sarmadi, 50 tahun.
14. Trisno.
15. Robet.
16. Pairus, 21 tahun.
17. Erlangga, 23 tahun.
18. Maskur.
19. Irfan Hudar, 27 tahun.
20. Irfan, 33 tahun.
21. Fahri, 21 tahun.
22. Yunus.
23. Aldi, 21 tahun.
24. Roni, 41 tahun.
25. Maskun, 26 tahun.
26. Arianto.
27. Sidik, 20 tahun.
28. Atika, 19 tahun.
29. Yugo Adi Brata, 20 tahun.
30. Dwiki Nurdaya Nirwan, 26 tahun.
31. Trisno, 21 tahun.
32. Akbar.

Dari seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Utara untuk mendapat pengobatan. Sementara itu, untuk korban yang mengalami luka bakar cukup serius mencapai 50 persen atau lebih, dirujuk ke RS Koja, RS Atmajaya, dan RS Cipto Mangunkusumo.

Sedangkan untuk evakuasi dilakukan menggunakan ambulans yang sudah disiapkan di Dermaga Marina sebanyak 6 unit dan Dermaga Kaliadem sebanyak 3 unit.

Dalam kejadian tersebut, Polres Kepulauan Seribu beserta petugas Disperhub DKI Jakarta masih terus melakukan penanganan, pendataan dan penyelidikan.

.Ant/VN/JMP.21.

Selasa, 26 Agustus 2014

Biar Penghasilan Jualan Nasi Bungkusnya kecil, Yang Penting Masih Bisa Menyekolahkan Anak



Semarang – Disela hiruk pikuknya harga BBM yang ramai diberitakan dan dibicarakan, tak membuat diri Suyatno untuk tidak bekerja. Meskipun pekerjaannya sebagai penjual nasi bungkus diujung gang masuk jalan Tampomas Dalam III, Kelurahan Petompon-Semarang.

Sementara penghasilan yang diperolehnya dalam satu hari kurang lebih Rp. 200 ribu, Itupun pas lagi ramai. Namun kalau sepi tidak ada dari Rp. 50 ribu. Sedangkan untuk setengah hari hanya tidak kurang dari 100 ribu rupiah.


“Ya, pas ramai kurang lebihnya 200 ribu rupiah, itupun hasil kotornya. Dan kalau sepi tidak ada 50 ribu,” tutur Suyatno, Selasa (26/08/2014) pada jurnalis media online pede21-JMP.

Adapun pekerjaan sebagai penjual nasi bungkus ia geluti hampir lima tahun. Hal itu demi biaya hidup istri dan untuk biaya meneruskan jenjang anaknya yang masih sekolah tingkat dasar kelas III. Apalagi peluang mencari pekerjaan tetap gaji perbulan sudah tidak ada peluang lagi.

“Lha mau gimana lagi mas, kalau tidak berjualan. Sementara cari pekerjaan susah,  apalagi anak butuh biaya hidup dan harus terus bersekolah,” tuturnya.

Guna melengkapi dan mengembangkan usaha nasi bungkusnya, suyatno menambah menu lainnya, seperti jual mie godok ataupun goreng,  serta aneka gorengan seperti tahu, bakwan dan tempe. Juga dilengkapi dengan aneka minuman teh, kopi dan susu, baik dingin maupun hangat.

“Usaha ini sedikit-sedikt saya tambahin dengan menu lainnya. Agar orang betah bertandang nongkrong atau ngobrol-ngobrol,” jelasnya.

Dari usaha jualan nasi bungkusnya, Suyatno memilik harapan bagaimana usahanya bisa berkembang lebih besar, ramai dan ada perhatian dari dermawan yang mau membantu modal.
.Lind@PD21/JMP/JKY.


Senin, 25 Agustus 2014

Rasjid, Bandar Pemasok Narkoba Lapas Dibekuk Petugas Saat Jenguk Kakaknya



BOGOR - Seorang bandar narkoba Rasjid Setiawan (30) ditangkap di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, dikarenakan kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu. Hal itu terjadi, ketika hendak menjenguk kakaknya RY. 

Adapun barang bukti narkoba dari tangan Rasjid, petugas mendapatkan dua bungkus sabu-sabu seberat 4,48 gram, beserta sebotol sampo serta dua buah pimpet (alat penghisap kotoran hidung bayi) yang akan digunakan untuk menghisap sabu.

"Pelaku memang sudah menjadi target kami.
Dan kita curigai karena ada laporan warga, bahwa yang bersangkutan hendak menjenguk kakaknya" kata Kanit Reskrim Polsek Gunung Sindur Budi Santoso (25/08/2014).

lebih lanjut Budi mengatakan, narkoba tersebut disimpan di dalam barang bawaan yang hendak diberikan kepada kakaknya. Dan modus Rasjid memasok sabu-sabu ke dalam lapas dengan cara memasukan ke dalam sampo itu, dengan tujuan untuk mengelabui pemeriksaan petugas Lapas.

“Sementara berdasarkan dari keterangan tersangka, narkoba tersebut merupakan barang titipan dari seorang pria berinisial FA yang hendak dikirimnya kepada RY, yang kini menjadi warga binaan (Narapidana) di LP Gunung Sindur dalam kasus narkoba," kata Budi.

Kemudian Budi menambahkan, sampai saat ini kepolisian masih melakukan penyidikan lebih dalam guna memburu FA pelaku yang disebut-sebut  Rasyid yang memasok sabu untuk narapidana di LP Gunung Sindur.
“Kini Rasjid sudah ditahan dan dititipkan di ruang tahana Satuan Narkoba Polres Bogor untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Budi

Adapun dalam kasus itu, Rasjid akan dijerat dengan pasal 112 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara atau seumur hidup. Serta denda maksimal Rp8 miliar.

Dalam catatan polisi, Rasjid tidak hanya sekali ini, namun sebelumnya sudah pernah dihukum penjara karena kasus narkoba.

.Ant/Rol/JMP.21.