Minggu, 31 Desember 2017

Gedong Songo Dalam Pijar Gebyar Kembang Api Pergantian Tahun Baru

Gedong Songgo – Memasuki puncak pergantian tahun 2017 ke tahun 2018, suasana tempat kawasan wisata candi Gedong Songo terlihat penuh sesak para pengunjung wisata. Baik itu pengunjung lokal daerah setempat maupun luar daerah, Minggu (31/12/2017) pukul 16.35 WIB.

Dan hal tersebut terus bergerak ramai dan bertambah sesak, tepat puncak pergantian tahun baru (01/1/2018), yakni pukul 00.00 WIB.

Namun dari suasana tersebut terpecah konsen semakin terasa hidup dan semarak, pada saat pelepasan pijar kembang api. Apalagi keadaan langit begitu cerah dengan temaram terang bulan.

Sementara guna mengatisipasi keamanan, ketertiban dan keselamatan (K3) bagi para pengunjung wisata di kawasan tersebut. pihak Dinas pariwisata maupun Dinas perhutani bekerjasama dengan pihak aparat Polsek Sumowono (Bhabinkamtibmas), Koramil 10 (Babinsa), Dalmas, Polsekta Bandungan, Dishub, Satpol PP, Linmas, dan Diskes kecamatan/kabupaten semarang.

Dari atisipasi K3 itu, setiap personil jajaran aparat, terutama Bhabinkamtibmas dan Babinsa senantiasa melakukan tindakan patroli. Hal ini sebagai bentuk upaya pelayanan bagi para pengunjung di tempat wisata tersebut konndusif, tertib dan aman.


.Doc: MTM/pede21/Media Online Network Jateng.

Minggu, 24 Desember 2017

P3 Potensi Destinasi Pariwisata Kabupaten Semarang Sangat Diperlukan

Oleh: MT. Mudjaki

Penyelenggaraan perawatan, penataan dan pengelolan (P3) potensi destinasi pariwisata yang ada di wilayah Kabupaten Semarang sangat perlu dilakukan, dan terus ditumbuhkembangkan. Hal ini dapat memberikan nilai point dan kontribusi tersendiri, khususnya bagi warga lingkup setempat; desa.

Apalagi diketahui daerah wilayah kabupaten Semarang banyak terdapat dan memiliki nilai-nilai potensi pariwisata. Tidak hanya sebatas Bandungan dan candi Gedong Songgo saja, namun lebih dari itu, seperti; Curug tujuh bidadari, Klenting Kuning, Rawapening,Tirta Sido Muncul, Curug Watu Kelir, Puncak Alam Sukorini dll.

Penyelenggaraan P3 potensi destinasi pariwisata tersebut diketahui merupakan otonomi sepenuhnya oleh pemerintah daerah, sebagaimana yang pengaturannya telah diselaraskan atau disesuaikan dan ditetapkan pada UURepublik Indonesia No.32 Th 2004 tentang peraturan pemerintah daerah atas hak, wewenang dan kewajiban otonom daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai perundang-undangan.  Termasuk dalam mengatur dan mengurus segala sesuatu yang dianggap penting; strategis dan berdaya guna bagi daerahnya.

Namun dari hal tersebut, tentunya tidak mencangkup pada urusan yang telah diatur dan diurus oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang lebih tinggi (yang tertuang dalam peraturan pemerintah No.38 Th. 2007+rangka penguatannya PerMendagri No.30 Th 2006). Hal ini agar terarah, terukur, dan tidak terjadi tumpang tindih.

Sementara untuk penyelenggaraan P3 potensi destinasi pariwisata yang perlu untuk diperhatikan yakni;
-          Ijin pendirian pondok wisata
-          Pungutan pajak penginapan; hotel dan warung makan/restoran
-          Distribusi lahan parkir, hiburan dan rekreasi
-          Tata ruang K3 (Keamanan, Ketertiban dan Keselamatan)
-          Kesinergian tata kelola pada karakteristik budaya dan adat istiadat setempat
-          Tata grafitasi dan jadwal masa liburan (hari raya maupun tahun baru)

Dari yang tersebut diatas, maka perkembangan dalam penyelenggaraan destinasi pariwisata akan terlihat wujud pesonanya, dan bahkan akan menjadi sebuah nilai aset loko andalan bagi pertumbuhan; peningkatan perekonomian daerah maupun Negara.


.Doc. Arsip Artikel: MTM/pede21/Media Online Network Jateng. 

IPHI Kabupaten Semarang Adakan Khitan Masal Anak Sholeh

Ungaran – Dalam rangka meningkatkan nilai kepedulian sosial terhadap anak Sholeh yang kurang mampu dan yatim piatu. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Semarang mengadakan khitan masal.

Adapun penyelenggaraan khitan masal tersebut dilakukan di Aula serba guna masjid Agung Al Mabrur, Ungaran, Minggu (24/12/17) pukul 07.00 WIB. dan khitan masal tersebut sudah dilakukan yang ke- III kalinya.

Menurut ketua panitia penyelenggara acara tersebut, H. Idris mengatakan, khitan masal untuk tahun 2017 ini Alhamdulillah diikuti oleh peserta lebih dari apa yang kita perkirakan, yakni 78 anak.

“Padahal kita hanya menargetkan 70 peserta saja. namun atas kebijakan dan kebetulan peserta anak tambahan jauh-jauh sudah datang, ya otomatis kita berikan toleransi untuk diikut sertakan,” katanya.

Idris selanjutnya menambahkan, untuk anggaran acara khitan masal ini ditanggani 10 tenaga medis, 15 perawat. Dari hal tersebut pihaknya bekerjasama dengan pihak RSUD Ungaran dan Ken Saras. Sementara untuk dana anggarannya murni tanpa bantuan dari APBD maupun pemerintah, melainkan dana anggaran kemandiran bantuan dari para donatur yang terwadahi dalam IPHI.

“Jadi anggaran acara ini benar-benar murni dan mandiri dari para donator IPHI. Dan Alhamdulillah dana anggara untuk acara khitan masal ini mencapai lebih dari apa yang kita harapkan sebesar 28 juta dari 25 juta,” tambahnya.

Acara khitan masal anak sholeh terlihat sangat ramai dan banyak mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat.

Dan diketahui, dari para peserta yang ikut dalam khitan masal mendapatkan uang tali asih sebesar Rp 100 ribu, seperangkat peci, baju muslim, sarung, dan makanan.


.Doc: MTM/GDN/pede21/Media Online Network Jateng

Jumat, 22 Desember 2017

Kesinergian Bersama Dalam Tugas Bagi Kepentingan Masyarakat Desa Tak membedakan Istitusi

Sumowono – “Setiap dalam menjalankan tugas bagi kepentingan masyarakat dusun/desa wilayah kecamatan Sumowono, baik dari pihak jajaran Babinkamtimas Polsek maupun Babinsa Koramil 10/TNI AD senantiasa tetap bersinergi bersama. Hal ini sudah bagian komitmen kami bersama,” tutur Polsek Sumowono, AKP Wiyono, saat menghadiri acara malam puncak ‘Merti Dusun’ Sukorini, Kemitir, Rabu (20/12/17).

Selanjutnya Kapolsek menambahkan, apapun bentuknya, kalau soal bagi kepentingan masyarakat dusun/desa tentunya harus diprioritaskan. Termasuk mengenai Ketertiban, Keamanan dan Keselamatan (K3).

Atas pernyataan AKP Wiyono tersebut diamini oleh Serka Djaenuddin selaku wakil dari pihak Danramil 10/TNI AD, Kapten Totok S.

“Dari kesinergian bersama dalam menjalankan tugas, biasanya kita tunjukkan dengan ngopi bersama, dan tidak ada yang dibeda-bedakan,” ucap AKP Wiyono mengakhiri pembicaraan.

Maka tidak mengherankan setiap ada giat yang dilakukan masyarakat dusun/desa wilayah kecamatan Sumowono, baik itu karnaval HUT, Merti dusun dll selalu berjalan dengan baik, aman, tertib dan sukses.

.Doc: MTM/GDN/pede21/Media Online Network Jateng


Sekilas Banding Klip Video Reog ‘Turonggo Seto’ Vs ‘Turonggo Jati’ Saat Tampil Di Dusun Sukorini, Kemitir-Sumowono



.Doc.Video by JKY@21

Gebyar ‘Merti Dusun’ Sukorini, Kemitir Penuh Semarak

Sukorini – Menumbuhkan apresiasi rasa syuhkur atas kesejahteraan dan kemakmuran yang diberikan Tuhan yang maha Kuasa atas dusun Sukorini, Kemitir-Kecamatan Sumowono telah berjalan sukses dan semarak.

Sementara agenda merti dusun tersebut diawali sebelumnya dengan agenda lomba sepak bola pakai sarung antar RT/RW wilayah setempat (18-19/12/17), penyerahan hadiah, dan dilanjutkan malam acara puncak satu panggung hiburan, yakni  gebyar Reog ‘Turonggo Jati’ dan orkes dangdut ‘Irlanda’ (20/12/17).

Menurut mantan Purn. TNI AD Koramil 10, Pelda IY. Sugandhi mengatakan, merti desa ini merupakan sebuah acara yang dapat memberikan nilai tersendiri bagi masyarakat desa sini. Dan merupakan sebuah bentuk apresiasi  yang punya makna syukur yang mendalam.

Adapun dalam acara puncak kemeriahan dan kesemarakan merti dusun itu, Sugandhi menambahkan, bahwa acara tersebut dihadiri oleh masyarakat yang tidak hanya dari daerah dusun/desa setempat. Namun juga dari dusun/desa luar daerah.

“Meskipun dalam acaranya berkabut dan hujan. Tapi masyarakat tetap antusias menyaksikan," tuturnya tersenyum.

Sementara itu, guna mengatisipasi hal-hal soal keamanan dan ketertiban pada malam acara pucaknya, pihak Kalposek Sumowono bekerjasama dengan pihak Koramil 10, dan hal tersebut langsung dipimpin oleh Kapolsek AKP Wiyono.

Terlihat pada malam acara puncaknya gebyar merti dusun penuh semarak, meriah dan ramai.


.Doc: MTM/GDN/pede21/Media Online Network Jateng.

Selasa, 05 Desember 2017

Tanaman Lombok Desa Kemitir, Sukorini Yang Terserang Penyakit Misterius Akhirnya Terjawab Dan Mendapatkan Solusi Pencegahan

Kemitir – Menindaklanjuti pemberitaan dari hasil identivigasi atas adanya laporan soal tanaman lombok yang terserang penyakit misterius milik salahsatu petani lombok, Siyono (66) yakni pada Minggu (22/10/2017) lalu akhirnya telah terjawab dan mendapatkan solusi. Dan dari solusi tersebut langsung ditangani oleh pihak kepala BPP Kecamatan Sumowono, Antonius Sudjono, melalui petugas PPL Samiyadin, dengan penanganannya dilakukan terjun langsung ditempat lahan petani Lombok tersebut, selasa (28/11/17) pagi. Yang kemudian ditindaklanjuti secara intensif, yakni dengan penyuluhan pencegahan terpadu, yang terjadwalkan Minggu (03/12/17) bersama dengan petani lombok lainnya.

Adapun untuk mengetahui hasil solusi penanganannya dapat dilihat pada hasil rekam video dibawah ini.


.Doc: MTM/pede21/GDN/Jurnalis/Media Network Jateng.