Minggu, 29 Oktober 2017

Menapak Selera Nikmat, Sajian Aneka Menu Warung Makan Moro Eco

Sebagai anak muda yang tengah menapak harapan dan impian demi kelangsungan kesejahteraan ekonomi keluarga, serta masa depan bagi pendidikan anaknya, Nurhadi (27) pemilik warung ‘Moro Eco’ Sukorini Desa Kemitir, Kecamatan Sumowono-Kab. Semarang bukan menjadikan sebuah kendala. Bahkan dirinya tetap semangat dan senantiasa terus berusaha, Minggu (29/10/2017) siang.


Apalagi diketahui, Nurhadi merupakan sosok pemuda yang dikenal memiliki jiwa ulet, sabar dan bersahaja. Bahkan berprinsip pemikiran ‘Tak ada sejengkal dalam waktu luang disia-siakan percuma’.

Sementara dalam mengelola warungnya tersebut, dirinya dibantu dengan istrinya. Hal ini merupakan sudah menjadi bagian komitmen bersama. Dimana pengelolaan usahanya tersebut dirintis bersama sudah sejak tahun 2011, sebelum destinasi pariwisata Foggi Village Sukorini didirikan.

“Jadi sewaktu saya mau mendirikan buka usaha warung makan, sebelumnya sudah rembugan dengan istri. Dan pengelolaannya dilakukan bersama-sama,” tuturnya.

Selanjutnya dirinya menambahkan, pada awal pendirian warung Moro Eco, bermodalkan uang  hasil kemandirian dan patungan kami berdua. Baik dari uang hasil penjualan motor masa pacaran kami berdua dahulu, maupun hasil tabungan.

Warung Moro Eco merupakan warung makan sangat sederhana, namun banyak memberikan sajian aneka menu makanan dan minuman yang memberikan selera kenikmatan tersendiri bagi para pengunjung yang datang di tempat pariwisata Sukorini.
Serta dikenal memiliki ciri menggugah selera citra rasa yang tinggi dan eco.

Maka tidak heran jika banyak orang yang datang kewarungnya untuk menikmati menu hidangan yang disajikan. Mulai dari bakso, nasi goreng, soto dll.

Sementara itu, soal harga setiap menu dijamin cukup memenuhi kantong tidak bolong, dan sangat toleransi atas nilai yang dipesan.

Warung makan Moro Eco terletak cukup strategis, tepatnya dipinggir jalan raya arah menuju pintu masuk pariwisata Foggi Village Sukorini.

.Doc: MTM/pede21/Lind Media Network Jateng.


Minggu, 22 Oktober 2017

Siyono Petani Cabe Desa Kemitir, Sukorini Alami Gagal Panen

Sukorini – Dalam kurun bulan oktober tahun 2017 ini, petani cabe Desa Kemitir, Sukorini, Kecamatan Sumowono-Kabupaten Semarang mengalami gagal panen. Hal ini, menurut salahsatu petani cabe setempat, Siyono (66) mengatakan, disebabkan akibat terserang penyakit yang terhitung aneh. Dari serangan penyakit yang terjadi pada tanaman cabenya tersebut, dirinya tidak dapat mengatasinya.
.Doc.Video by JKY@21

“Atas serangan penyakit tersebut hampir seluruhnya menyerang tanaman cabe milik saya ini. Hingga membuat saya mengalami kerugian yang begitu tragis,” katanya sedih, Minggu (22/10/2017) siang.

Selanjutnya dirinya menambahkan, padahal saya sudah melakukan penyemprotan, baik melalui obat anti serangga, ulat maupun anti virus.

“Padahal dulunya tidak seperti ini, apabila terserang penyakit, ketika saya semprot langsung teratasi,” tambahnya.

Ditilik dari tanaman cabe milik Siyono yang terserang penyakit terhitung sangat aneh dan langka. Untuk itu dirinya mencoba dan mengupayakan bagaimana untuk mengatasi. Dan realitanya belum membuahkan hasil.

Adapun untuk kerugian yang dideritanya hampir rata-rata mencapai 75% dari luas tanahnya, yakni -+1/4Ha.
Sementara jika tanamannya tidak terserang penyakit, kalkulasi nilai jual dari luas tanah tersebut, dengan masa panen mencapai antara 27-36/kilonya yang dapat dilakukan 2-3 kali. Dan dari untuk jumlah kurs nilai uang perkilo biasanya sekitar Rp 20.000-25.000; harga pasaran umum, dirinya bisa mengantongi kisaran antara Rp 545.000-720.000; (27-36xRp 20.000/Kilogram) dan Rp 675.000-900.000; (27-36xRp 25.000/Kg).

Namun dari hal dikarenakan tanamanya mengalami serangan penyakit, dirinya mengalami kerugian dan harapan nilai hasil keuntunga tidak dapat terpenuhi.

.Doc: MTM/pede21/Lind.Media online network Janteng

Jumat, 13 Oktober 2017

Hasil Survei Lembaga Jelang Pilpres Th.2019, Sebuah Penilaian dan Catatan Tersendiri Bagi Jokowi

Dalam elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi, red) dalam jelang Pilpres Tahun 2019 menunjukan beragam angka yang berbeda-beda. Dan ini ditunjukkan pada tiga survei lembaga, yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Media Survei Nasional (Median), dan KedaiKopi.

Adapun dari ke-3 lembaga survei tersebut, elektabilitas Jokowi di bawah angka 50 persen. Dan dari hasil itu berbanding terbalik atas tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama memimpin.

Untuk mengetahui hasil survei ketiga lembaga, yakni sebagai berikut:
1.      Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Jokowi menunjukkan 25,5% (Bulan Oktober 2005) naik menjadi 38,9% (September 2017). Dan untuk elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan angka 12%.
2.      Media Survei Nasional (Median), elektabilitas Jokowi berada di angka 36,2%. Sedangkan elektabilitas Prabowo menunjukkan angka 23,2%. Dan untuk angka sisanya 40,6%, publik menginginkan tokoh alternative, selain Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019.
3.      KedaiKopi, elektabilitas Jokowi adalah sebesar 44,9%. Sementara yang memilih opsi jawaban selain Jokowi ada 48,9 persen, dan sisanya tidak menjawab.Dan sisa responden tidak menjawab.

Dan selanjutnya hasil prosentase survei ketiga lembaga itu, untuk SMRC dilakukan pada awal September 2017 dengan melibatkan 1.057 responden untuk diwawancarai. Dan margin error dari survei ini sebesar lebih kurang 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan untuk Median dengan melakukan survei, melibatkan 1.000 responden dengan margin of error +/-3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Dan untuk sampel, dipilih secara random, dengan teknik multistage random sampling.

Adapun KedaiKopi melakukan survei dengan menggunakan opsi dua pilihan, yakni pilihan Jokowi dan bukan Jokowi. Dan hasilnya, elektabilitas Jokowi adalah sebesar 44,9%, sedangkan selain Jokowi, antara lain Prabowo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan beberapa tokoh pilihan lain menunjukkan 46,9%. Dan survei tersebut dilakukan dengan pendekatan dan wawancara langsung terhadap 800 responden, di delapan kota pada tanggal 08-27 September 2017. Adapun 3,5% margin of error.

Sementara dari hasil prosentase angka elektabilitas Jokowi yang tersebut diatas menjadi berbanding terbalik terhadap pemerintahannya, yaitu Jokowi-JK. Dimana dari hasil masing-masing ketiga lembaga survei diatas rata-rata dibawah 50%. Dan prosentase itu, tingkat kepuasan utamanya 32,7% hanya pada bidang pembangunan infrastruktur, serta 16,3% bantuan kesehatan dan pendidikan 16,3 persen. Padahal ditilik dan dikaji lebih mendalam, tingkat publik menginginkan selama pemerintahan dibawah kepemimpinannya diatas 60%.

Dari angka posentase tersebut dapat dijadikan penilaian dan catatan tersendiri bagi Jokowi untuk Pilpres Tahun 2019 nanti.


.Doc: MTM/pede21/Line media network online/Arsip lembaga survei.

Waspadai Jika Ada Orang Mengaku Petugas PLN Menawarkan Jasa Pengganti Meteran Listrik

Bagi masyarakat diminta waspadai jika ada petugas yang mengaku dari PLN menawarkan jasa mengganti meteran listrik. Hal ini guna menjaga masyarakat, jangan sampai menjadi korban penipuan.

Apalagi diketahui, akhir-akhir ini banyak masyarakat yang menjadi korban atas modus yang dilakukan oleh orang yang yang tidak bertanggungjawab (pelaku, red), mengaku sebagai petugas PLN.

Adapun untuk mengetahui modus yang dilakukan oleh pelaku, biasanya dengan cara mensurvei ke rumah calon korban yang masih menggunakan KwH meteran lama. Dan setelah itu, menawarkan kepada calon korban untuk bisa mengganti dengan KwH prabayar atau token.

Disamping itu menjual kotak pelindung meter, peralatan penghemat listrik, atau peralatan listrik dan jasa layanan pasang baru.

Dan apabila ada warga masyarakat yang ingin mengganti dengan KwH meter prabayar, pelaku meminta uang pemasangan sebesar Rp 850 ribu, ditambah biaya asuransi Rp 450 ribu. Dan dari biaya tersebut total antara Rp 1,3 - Rp 1,5 juta.

Sementara dari hasil dilapangan diketahui, sasaran utama kebanyakan terjadi di perumahan-perumahan yang non/subsidi atau penghuninya masih relatif baru.

Padahal dari pihak PLN sendiri tidak menjual kotak pelindung meter, peralatan penghemat listrik, atau peralatan listrik apa pun. Bahkan juga tidak menawarkan jasa layanan pasang baru, tambah daya, atau pembayaran tagihan rekening listrik, dengan transaksi pembayaran langsung di rumah pelanggan.

Serta PLN tidak pernah menawarkan jasa pemberian paket subsidi kepada pelanggan. Semua data penerima subsidi terdaftar di Kementerian Sosial.

Oleh karena itu, apabila ada hal-hal yang tersebut diatas, masyarakat untuk dapat menginformasikan pada pihak PLN.

Adapun untuk informasi terkait layanan dan pengaduan PLN dapat disampaikan melalui saluran resmi Contact Center PLN 123 yang dapat diakses melalui:


.Doc: MTM/Arsip Inform.PLN/Line Media Network Online.

Senin, 09 Oktober 2017

Akankah Jelang Ajang Pilpres-Wapres Dan Legislatif Tahun 2019 Sebuah Ajang Hilangnya Independensi Media Masa

Oleh: MT. MUDJAKI

Jelang Pilpres-cawapres dan pileg tahun 2019 mendatang, media cetak ataupun elektronik dalam memberitakan seputar persaingan bakal calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Cawapres) pemilu presiden maupun calon legislatife (Caleg), merupakan peran sangat penting ditengah-tengah masyarakat pemilih. Karena dari hal tersebut sangat dibutuhkan, dan dijadikan bahan acuan bagi masyarakat dalam mencari figur yang tepat untuk memimpin Indonesia kedepan.

Namun atas dasar pijakan pelajaran dengan permasalahan yang seiring berjalannya waktu pilpres atau pileg dari Tahun 2014, tugas mulia media dalam payung apapun nama lembaga/istitusinya semakin luntur, bahkan sudah lepas dari independensinya, terutama pemilik media berkiprah dalam parpol atau berkecimpung dalam pilpres atau berafiliasi terhadap capres-cawapres atau pileg tertentu.

Hal itu kita dapat melihat dan mengamati, dimana dari pemilik media yang ikut berkompetisi dalam kancah politik yang menjadikan medianya sebagai sarana penting dan efektif untuk kampanye, merupakan penyebab utamanya hilangnya independensi media.

Disamping itu manakala dalam mengemas dan menyajikan berita, acapkali tidak pernah menjaga dan mengindahkan sifat netralitas, objetifitas dan transparansi. Bahkan cenderung menyerang dan menjatuhkan capres-cawapres atau pileg tertentu, meskipun pemberitaannya diramu polesan berita pencitraan ataupun mendramatisasi.

Padahal dari aturan yang telah ditetapkan dalam UU Pers, semua media seharusnya netral, adil, berimbang kepada siapapun capres-cawapres atau pileg peserta pemilu.

Dan bukankah media massa merupakan pilar keempat demokrasi seharusnya dapat berperan membangun pendidikan politik yang sehat dan cerdas bagi masyarakat atau calon pemilih.

Ironisnya, apresiasi sebuah kebebasan dalam pemberitaan terkadang sudah kebablasan dan lepas jauh dari koridor metode, sikap kemurnian; kode etik dan aturan kejurnalisan.

Belum lagi ditambah banyaknya media yang bertebaran, memberitakan berita bohong alias hoax. Yang banyak kita temukan, terutama di dunia media sosial (Medsos).

Dari hal tersebut diatas jika dibiarkan, dan tidak adanya sebuah komitmen dan konsisten para insane media dalam mengedepankan independensinya, maka diprediksikan pemilu pilpres-cawapres atau pileg tidak akan jauh bedanya yang terjadi pada Tahun 2014.

 .Doc: MTM/pede21/https://plus.google.com/+jackymay/Media Network Jateng.

Minggu, 08 Oktober 2017

Obyek Wisata Puncak Sukorini, Sebuah Wahana Kenyamanan, Keindahan Dan Kesejukan Kekinian Bagi Para Wisatawan

Sukorini – Bagi para pecinta traveler, khususnya kaum muda jika menginginkan suatu tempat kenyaman, keindahan dan kesejukan alam pegunungan, puncak Sukorini, Desa Kemitir, Kecamatan Sumowono-Kabupaten Semarang merupakan sebuah pilihan yang tepat. Apalagi tempat obyek daerah tersebut memiliki khas kekinian yang dapat memberikan nilai kesan tersendiri.

Obyek wisata puncak Sukorini berada pada lokasi ketinggian -+1.500 mdpl dengan lingkup dipenuhi hamparan hutan pinus yang rapat, hijau dan rindang.

Disamping itu, daerah lokasi disekitarnya pun juga terhampar pemandangan aneka pertanian, perkebunan, dan rumah-rumah warga desa yang berjajar unik dan rapi. Bahkan ketika kita berada dititik ketinggian puncaknya dapat melihat gunung Ungaran, lereng-lerengnya, dan kelokan jalan penghubung antara Sumowono, Temanggung, Wonosobo, dan Magelang.

Sementara guna menarik bagi para wisatan, obyek wisata tersebut dilengkapi sarana berbagai pendukung aneka spot, seperti spot gardu pandang, rumah pohon, tempat flying fox, dan spot lainnya. dari sarana itu kita dapat mengambil foto-foto obyek atau momen-momen yang sangat menarik, unik, cantik dan mengasyikan.

Adapun tiket masuknya, para wisatawan cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp 5000; untuk parkir sepeda montor Rp 2000; dan mobil Rp 10.000; Sedangkan untuk spot tempat flaying fox dikenakan cash antara 10.000-20.000 Rupiah.

Dan bagi para wisatawan yang memiliki selera kuliner, wisata obyek Sukorini juga menyediakan berbagai kuliner, seperti sate ayam, sate kelinci, bakso, soto, nasi padang dll. Disamping itu juga menyediakan berbagai makanan, sayuran dan buah-buahan hasil kemandirian warga setempat, yang bisa sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Bagi para wisatawan yang telah berwisata ditempat daerah tersebut, dipastikan akan merasakan kenyamanan, kepuasan, serta kesan nilai arti tersendiri. Bahkan akan ketagihan untuk datang kembali ke tempat obyek wisata tersebut.

.Doc: MTM/pede21/https://plus.google.com/+jackymay/Media Network Jateng.

Kamis, 05 Oktober 2017

Klip Photo: “5 Metode Komunikasi Aktifitas Dan Interaktif Anak Didik Paling Efektif”

Menumbuh ciptakan komunikasi aktifitas dan interaktif kedekatan pada anak didik tentunya dapat dilakukan dan dibutuhkan kesinergian antara perilaku, karakter dan kecenderungan; keinginan anak itu sendiri. Sebab dengan hal itu, anak didik akan tumbuh menjadi alami, dinamis dan berkembang positif. Dan bahkan dapat membentuk sebuah pembelajaran nilai-nilai pokok dari identitas dan kepribadian.

Adapun untuk menumbuh ciptkan komunikasi hal tersebut, maka diperlukan metode atau cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

§  Komunikasi Aktifitas Dan Interaktif Anak Dalam Belajar Bersama

§  Komunikasi Aktifitas Dan Interaktif Anak Dalam Bermain Bersama

§  Komunikasi Aktifitas Dan Interaktif Anak Dalam Berdoa Bersama

§  Komunikasi Aktifitas Dan Interaktif Anak Dalam Berkreasi Bersama

§  Komunikasi Aktifitas Dan Interaktif Anak Dalam Berolah Raga Bersama


.Doc.Photo by JKY@21
.Lokasi: TK ABA 27 Semarang


Klip Photo: “Demi Kemanunggalan Rakyat Desa, Koramil 10 TNI-AD Bersama Polsek Sumowono Tetap Komitmen Menjaga Kesinergian Bersama”

KP.1

KP.2
KP.3
KP.4

Selasa, 03 Oktober 2017

Sekepil Catatan Artikelku: “Batik Solo Dan Yogya Masih Dominan Kuasai Pangsa Pasar”

Dalam dunia perbatikkan nasional, ada dua batik yang masih mendominasi kuasai pangsa pasar, yakni batik Solo dan batik Yogya. Meskipun batik dari daerah lain seperti Pekalongan, Semarang, Bandung dll telah tumbuh berkembang sejak dicanangkan momentum ‘Pencanangan Gebyar Batik Nusantara’.

Adapun dari dua daerah itu masih mendominasi pangsa pasar, dikarenakan adanya lima faktor, yakni:
  1.  Faktor sejarah
  2. Faktor budaya
  3. Faktor standar produksi
  4.  Faktor harga dan kualitas
  5. Faktor animo minat masyarakat
Disamping dari ke-5 faktor tersebut diatas, juga adanya faktor peran dukungan dari pemerintahan setempat. Apalagi diketahui harga batik dari kedua daerah tersebut tergolong murah dengan kualitas cukup baik dan bagus, baik dari corak warna dan motifnya.

Maka tidak mengherankan, jika selama ini batik yang paling banyak dicari atau diminati oleh masyarakat , yakni dari batik daerah Solo dan Yogya.

Sementara dari segi faktor biaya atau ongkos produksi para perajin di sana masih dibawah standar rata-rata, dan bahkan rendah.

Dari hal ini menjadi pijakan dan tantangan tersendiri bagi sebuah persaingan bisnis dalam menentukan tinggi rendahnya banderol nilai jual yang dipasarkan. Serta menjadikan animo masyarakat pembeli /konsumen dapat diberikan ruang pilihan-pilihan dalam menentukan penawaran yang diinginkan. Misalnya seperti yang kita kenal ada di pusat pasar batik Klewer, batik Laweyan, Kauman Solo dll. Sedangkan yang di Yogya seperti Bringharjo, Giriloyo, Mirota Batik Yogya dll. (Meski ada juga harga nilai jual batik yang terbanderol cukup tinggi, red).

Namun tidak hanya itu saja, batik kedua daerah itu, ditilik dari sejarahnya hingga sekarang ini telah menembus pangsa pasar sampai keluar negeri. Bahkan sudah menjadi langganan bagi para Investor-Importir. Atas faktor inilah juga yang menjadikan batik kedua tersebut menjadi nilai mendominasi suatu nama/brand bagi pijakan tersendiri, seperti Batik Danar Hadi, Batik Soga, Saptohoedojo Galery dll.


.Doc: MTM/pede21/GD-N/Media Network Jateng.

pintu dunia: Sekepil Catatan Artikelku: “Batik Solo Dan Yogya M...

pintu dunia: Sekepil Catatan Artikelku: “Batik Solo Dan Yogya M...: Dalam dunia perbatikkan nasional, ada dua batik yang masih mendominasi kuasai pangsa pasar, yakni batik Solo dan batik Yogya. Meskipun bati...

Senin, 02 Oktober 2017

Hari Batik Nasional 2017 Pemkab. Banyumas Gelar Arak-arakan Kain Batik 60 Meter

Banyumas – Dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah adakan gelar arak-arakan kain batik sepanjang 60 meter dari Alun-alun Purwokerto, dengan melibatkan ratusan orang, Senin (02/10/2017).

Dan dari gelar acara tersebut banyak menyita perhatian warga setempat yang datang menyaksikan. Apalagi kain batik sepanjang 60 meter itu memiliki motif pewarnaan dasarnya hitam pekat dengan corak bunga keemasan terang menyala.

Adapun gelar arak-arakan kain batik terpanjang yang dilakukan ratusan warga itu dilepas langsung oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Disamping itu juga sekaligus dengan pawai seluruh produk khas Banyumas baik dari Instansi pemerintah, swasta maupun pelajar.


Menurut Gubernur, produk batik Banyumasan merupakan batik yang punya kekhasan tersendiri, namun dikenal secara nasional. Sebab memiliki desain sangat bagus dan beragam.

“Apalagi diketahui batik Banyumasan dibuat dari semua level masyarakat, baik dari kalangan atas maupun bawah hingga pelajar SMA,” tuturnya.

Disamping itu, Ganjar menambahkan, bahwa motif batik banyumasan dikenal juga batik yang menjunjung tinggi nilai kebangsaan. Dan ciri khas pedalaman dan bukan pesisir. Dari ciri khas pedalaman ini adalah corak lebih gelap dengan gambar tegas dan lugas yang punya filosofi apa adanya, seperti khas warga Banyumas.

“Oleh karena itu saya berharap, ide inovasi hingga kreasi batik Banyumas bisa terus dikenal hingga luar negeri. Dan diupayakan dan digencarkan promosi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Yang tentunya diceritakan batik Banyumas dengan kekhasannya. Dan disertai alamat, harga jual dan belinya disini. Dari hal ini saya yakin akan jadi momentum industry batik tumbuh berkembang di kancah dunia,” tambahnya.

.Doc: MTM/E-Mail: Line pers biro Banyumas/Media Network Jateng.