Minggu, 27 Agustus 2017

Pasokan Hewan Kurban Jelang Idul Adha Alami Penurunan Daya Beli

Semarang – Jelang menghadapi Idul Adha tahun 2017 dalam kebutuhan pemenuhan pasokan hewan qurban di wilayah Jawa Tengah mengalami penurunan dibanding tahun 2016. Hal ini termasuk juga berdampak pada penurunan daya beli ditengah-tengah masyarakat, Sabtu (26/08/2017).

Menurut penyisiran catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah diperkirakan ada sekitar -+400 ribu ekor untuk pemenuhan kebutuhan hari raya Idul Adha. Namun hal ini dikarenakan adanya kondisi dari segi perekonomian akibat dampak politik dan biaya pengiriman, untuk tahun 2017 ini terjadi penurunan cukup signifikan dari yang diperkirakan, yakni sekitar 20%.

Dan dari kebutuhan pemenuhan tersebut, untuk sapi tahun lalu mencapai hampir sekitar 100 ribu ekor, kini menjadi 80 ribu ekor. Sedangkan kambing ataupun domba kurang lebih antara 400 ribu ekor, menjadi 240 ribu ekor.

Untuk daftar umum harga 2017 sapi standar terpatok kurang lebih antara Rp 16.750.000 - 17.000.000 juta/ekor, sedangkan sapi premium -+Rp 20.000.000 - 21.500.000 juta/ekor. Dan untuk kambing standar -+ Rp 1.500.000-1.700.000 juta/ekor, premium Rp 2.000.000 – 2.500.000 juta/ekor.

Sementara itu harga jenis domba standar Rp 1.500.000 - 2.000.000 juta/ekor, dan premium antara Rp 2.000.000 – 2.500.000 juta/ekor.

Adapun untuk pasokan populasi hewan qurban dari sejumlah daerah biasanya berasal antara lain dari Demak, Boyolali, Wonogiri, Grobogan, Blora, Ungaran dan sebagainya.

Sementara ditilik dari stok kebutuhan hewan qurban di Jateng diketahui masih mencukupi, tetapi saat ini mengalami gejolak penurunan.

Dan stok hewan qurban mencapai tiga kali lipat lebih itu tersebar di kantong daerah-daerah produksi, dan juga di daerah populasinya sendiri, yaitu meliputi untuk sapi -+100 ribu ekor, kambing -+3-4 juta ekor, domba -+2-3 juta ekor, serta kerbau -+50-70 ribu ekor.

.Doc: MTM/Dat.DispertanKeswan Jateng/GDN/Media Network Jateng.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Upacara HUT RI Ke-72 Dan Karnaval Giat Merti Desa Pledokan Sangat Meriah Dan Semarak

Pledokan – Dalam rangka syukur atas nikmat dan karunia rahmat dari Tuhan yang maha Esa, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang mengadakan upacara peringatan HUT RI Ke-72 Tahun, dan sekaligus giat karnaval dalam acara Merti Desa, Sabtu (26/082017) pukul 09.00 WIB.

Adapun selaku inspektur upacara peringatn HUT RI tersebut langsung dipimpin oleh Kepala desa Pledokan, Turjaun. Dan dihadiri para perangkat Desa, tokoh masyarakat dan agama, Linmas, Babinsa Koramil 10 TNI AD, perwakilan Kecamatan, KKN Mahasiswa Unnes, serta masyarakat wilayah desa setempat.

Sementara pelaksanaan giat peringatan HUT selesai pukul 11.45 WIB, dengan diteruskan tabur bunga untuk para pejuang kemerdekaan daerah setempat dan para leluhur, serta karnaval arak-arak mulai dari parade drum band alat tong sampah, reog, rebana tarling, gebyar pakaian adat dll.

Pada saat puncak dari karnaval itu terlihat semarak, tertib dan kondusif. Apalagi masyarakat pun begitu antusias dan sangat gembira menyambutnya.

Serangkaian giat yang dilaksanakan di Desa Pledokan, Camat Sumowono yang baru, Hartono dengan didampingi Danramil 10 TNI AD, Kapten Totok S menyempatkan langsung terjun kelapangan untuk menyaksikan. Apalagi diketahui dalam berita acara dari Pemerintahan Desa setempat, malam harinya akan diadakan acara hiburan campur sari sebagai hiburan bagi masyarakat desa Pledokan.


.Doc: MTM/GDN/Media Network Jateng.

Selasa, 22 Agustus 2017

Musim Kemarau, Statistik Harga Bahan Pokok Wilayah Kab. Semarang Masih Relatif Stabil

Ungaran – Berdasarkan hasil pemantauan atas data statistik Disperindag Kab. Semarang bahwa untuk kebutuhan bahan pokok pada musim kemarau bagi masyarakat terhitung masih relatif stabil dan terkendali, Selas (22/08/2017). 

Demikian pula pasokan yang telah berada dipasar-pasar umum, seperti Ps.Ungaran, Ps.Babadan, Ps.Karangjati, Ps.Ambarawa dan Ps.Sumowono.

Adapun guna mengetahui data statistik harga bahan pokok berdasarkan Disperindag adalaha sebagai berikut:

  • Beras                                       Rp 9.440 - 9.500/Kg
  • Gula Pasir                                Rp 11.400/Kg
  • Minyak Goreng                       Rp 9.900 - 10.000/ltr
  • Telur                                        Rp 19.700/kg
  • Daging Ayam                          Rp 30.200 - 31.000/Kg
  • Daging Sapi                             Rp 103.400 - 103.600/Kg
  • Cabe                                        Rp 17.600/Kg
  • Bawang                                   Rp 19.000 – 19.400/Kg
  • Garam                                     Rp 8.900 – 9.000/Bks
Sementara itu pasokan bahan pokok yang ada dipasar-pasar umum, dan berada ditangan para pedagang, dijual dengan kenaikan harga kisaran antara Rp 500 - 700 per Kilogramnya. Sedangkan untuk minyak goreng hanya sekitar Rp 200 - 500/Liter.

.Doc: MTM/Dat.Disperindag Kab.Semarang-Jateng/GDN/Media Network Jateng

Minggu, 20 Agustus 2017

Faktor Kelemahan Pondasi Iman Dan Ekonomi Penyebab Utama Terjadinya Perselingkuhan Dan Perceraian

Pasangan hidup dalam berumah tangga biasanya menginginkan hidup bahagia, tentram dan harmonis. Namun seiring perjalanan waktu biasanya ada riak ujian, yakni perselingkuhan, yang dapat menyebabkan hubungan pasangan hidup itu menjadi retak, dan bahkan putus ditengah jalan atau terjadi perceraian.

Dari hal tersebut, biasanya disebabkan adanya faktor perselingkuhan yang sering bermula dari perasaan pasangan hidup itu sendiri, yakni adanya merasa tidak bahagia, merasa diabaikan dan merasa direndahkan oleh pasanganya.

Dan bagi pasangan hidup itu pada umumnya, wanita hampir rata-rata melakukan perselingkuhan menjadi sebuah cara sebagai peralihan sebelum mengakhiri pernikahan. Sedangkan bagi pria hanya menjadi strategi alternatif. Masing-masing menginginkan sosok yang dapat dipandang, dikagumi sebagai jalan dan pijakan yang dapat memberikan keinginan dan kepuasan, baik secara spikologis; perasaan bathin maupun material; penghidupan materi. Sehingga dari hal itu bagian jalan atau solusi yang dapat menyelesaikan permasalahannya yang bisa menjadikan hidup rumah tangganya bahagia, tentram dan harmonis. Dan dari perselingkuhan ini, intinya menjadi cara pandang bagi wanita maupun pria untuk mendapat perhatian yang mereka harapkan. Dan hampir rata-rata sebagian besar pasangan itu ingin mengakhiri pernikahannya.

Sementara hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 75 persen pasangan hidup mengaku berselingkuh.  Dan bagi pria biasanya bukan dengan wanita yang lebih menarik secara fisik dibandingkan istrinya. Namun dikarenakan hilangnya kedekatan emosional dengan istrinya. Demikian pula sebaliknya hal ini juga terjadi pada diri wanita pasngan hidupnya, yakni si istri. Disamping itu juga, adanya kurang dihargai atau tidak ada rasa syukur atas kerja kerasnya dalam bekerja dari masing-masing kedua belah pihak atau salahsatunya.

Sedangkan dalam melakukan tindakan selingkuh, sekitar 40-50 persen wanita lebih ekspresif dibandingkan pria. Hal ini akibat, wanita merasa membutuhkan hubungan intimasi emosional; kasih sayang lebih.  Faktor yang demikian, jika lama-kelamaan pasangan dapat menjadi kurang menghargai keberadaan satu sama lain.

Adapun dari semua itu, penelitian menemukan faktor kunci utama adalah terletak pada faktor keyakinan; iman dan faktor ekonomi. Sebab bagaimanapun, tanpa dua faktor kunci utama itu, kebanyakan statistik prosentasenya dalam perjalanan berumah tangga lebih kuat terjadi adanya perselingkuhan dan perceraian.

Apalagi disaat ini, dimana kita dapat merasakan, melihat dan tahu, bahwa hidup kita ini telah terkukung lingkar pada zaman serba modern yang penuh bertabur hedonistic, egoistic dan materialistic.
Oleh karena itu, bagi pasangan hidup seharusnya dapat memperhatikan hal tersebut dengan membangun kedekatan emosional secara continue dan komitmen. Serta saling merawat nilai-nilai kebersamaan, menjaga kepercayaan dan bertanggungjawab bagi kelangsungan hidup itu sendiri.

.Doc: MTM/Pede21-JMP/Media Network Jateng.

Rabu, 16 Agustus 2017

Apresiasi Dan Ekspresi Rakyat Dalam Menyambut HUT RI Merupakan Kaca Benggala Bagi Bangsa

Oleh: MT Mudjaki

Bangsa ini akan memasuki sejarah kemerdekaan yang ke-72 tahun. Dimana dari sejarah tersebut merupakan lahirnya sebuah momentum, yang sekian puluhan tahun sebuah perjuangan melawan penjajahan. Oleh karena itu, tepat pada 17 Agustus 1945 teks proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Gemuruh derap suka cita seluruh rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang menyambutnya. Dan ini menunjukan nilai jati diri; semangat rasa berjiwa nasionalisme, cinta tanah air, serta cinta untuk kedaulatan bagi keutuhan bangsa dan negara.

Adanya peringatan HUT kemerdekaan RI yang diselenggarakan tiap tahun di seluruh pelosok Indonesia, apresiasi dan ekspresi masyarakat begitu antusias, semarak dan merekat kental dalam peringatan tersebut. Hal ini menunjukan, bahwa apa yang terapresiasikan dan terekspresikan masyarakat; rakyat dalam menyambut HUT RI merupakan kaca benggala bagi suatu bangsa atau Negara. Maka dari itu, kita sebagi pemimpin dan pemegang kedaulatan Negara, tentunya senantiasa dapat sebagai suri tauladan bagi masyarakat; rakyat itui sendiri.


Ditilik dari sejarah perjuangan bangsa ini pasca kemerdekaan, kita tahu bahwa bangsa ini telah mengalami berbagai tantangan, rintangan dan cobaan. Serta juga lini berbagai badai gelombang sebuah perubahan-perubahan, mulai Orla, Orba, Reformasi, dan Transisi-Restorasi.

Sementara dari hal tersebut diatas, pada era reformasi, dimana semenjak turunnya Presiden Suharto dari jabatannya, Indonesia mengalami beberapa kali pergantian pemimpin, mulai dari BJ. Habibie (1998-1999), Abdurahman Wahid (1999-2001), Megawati Soekarno Putri (2001-2004), dan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014). Berbagai rintangan, hambatan dan cobaan semakin berat muncul dari berbagai aspek kehidupan. Mulai dari tindak korupsi, terorisme, narkoba, kerusuhan antar golongan, suku dan agama dll. Namun tanpa kita sadari, semua cobaan itu merupakan bentuk “penjajahan” yang harus kita lawan. 

Demikian pula pada saat sekarang ini, dimana perjalanan era reformasi ke era transisi-restrorasi, yakni dibawah pemerintahan Joko Widodo (2014-2017), dimana Indonesia merdeka sudah memasuki 72 tahun juga masih mengalami hal demikian. Oleh karena itu, Negara ini masih terus berjuang untuk dapat menjadikan kehidupan rakyatnya lebih makmur, adil, damai dan sejahtera.

Maka dari hal tersebut, kita semua diharapkan benar-benar komitmen terus melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pahlawan. Serta saling bahu membahu, bergotong royong dan bekerja sama dalam segala bidang; aspek kehidupan demi tanah air yang tercinta ini.

Semoga dengan menilik tahapan yang telah dilalui oleh bangsa Indonesia tercinta, dengan rahmat dan ridho Tuhan yang Maha Esa, mata kita dapat lebih terbuka untuk dapat melihat apa saja yang perlu dibenahi. Baik mulai dari diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar kita.

Disamping itu, telinga kita juga dapat lebih mendengar segala jeritan kekurangan masyarakat kita, sehingga tangan dan kaki kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk ke depannya. Dan juga bisa menghargai dan menjaga atas apa yang telah diperjuangkan para pahlawan demi apa yang kita nikmati saat ini.

Bukankah kita adalah sama dalam satu; bendera, bangsa, bahasa dan tanah air “INDONESIA”.

.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.

Selasa, 15 Agustus 2017

Sekepil Catatan Artikel Lepasku: “Pembelajaran Dan Pengembangan Dunia Penulisan Bagi Guru Sangatlah Diperlukan”

Di abad globalisasi modern yang terfasilitasi penunjangan tekhnologi digital serba canggih dan maju. Pembelajaran untuk mengembangkan bakat dan minat bagi guru dalam dunia penulisan sangatlah diperlukan. Hal ini guna memberikan tata ruang pemetaan dan pendalaman kompetensi guru yang identik sebagai pengajar. Disamping itu dapat menunjukkan peta kekuatan maupun kelemahan kompetensi guru dalam soal pengetahuan dalam memberikan nilai-nilai pendidikan; apakah semakin tambah tumbuh hidup, berkualitas dan maju atau sebaliknya.



Sementara pembelajaran untuk pengembangan tersebut, tentunya dapat diberikan suatu pedoman atau metode; mengenai apa dan bagaimana penulisan itu? Apa dan bagaimana tata cara, baik itu bentuk karateristik, etika dan kaidah bahasanya? Serta juga apa dan bagaimana dalam hal soal permasalahan, dampak dan solusi; penanganannya?


Dari adanya pedoman atau metode; beberapa pertanyaan diatas, guru benar-benar akan dihadapkan sebuah tantangan yang lebih berkredibel, berintergritas, mulia dan benar-benar profesional. Hal ini tentunya dapat sebagai nilai tambah bagi ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman tersendiri. Serta dapat memberikan ruang kepekaan, daya kreatifitas dan kepedulian terhadap anak didik maupun lingkungan sekitarnya.

Adapun pembelajaran dan pengembangan penulisan bagi guru tersebut dapat diaktualisasikan dan diapresiasikan lewat bentuk artikel, opini, sains, sastra; puisi, cerpen, maupun novel dll. Yang tentunya berkaitan dengan bidangnya; dunia pendidikan. Meskipun tidak menutup kemungkinan pada bidang lainnya.


.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.

Senin, 14 Agustus 2017

Metode Menumbuhkan Daya Aktifitas, Interaktif Dan Kreafitas Anak


Oleh: MT. Mudjaki
Pada dasar untuk metode atau cara menumbuhkan daya aktifitas, interaktif dan kreatifitas anak dibutuhkan kesinergian antara perilaku, karakter dan kecenderungan; keinginan anak itu sendiri. Sebab dengan hal itu, anak akan tumbuh menjadi alami, dinamis dan berkembang positif. Disamping itu perlu juga diterapkan metode atau cara tambahan, yakni kesuritauladanan dari guru maupun orang tuanya khususnya.
Adapun metode atau cara tambahan tersebut, merupakan bagian bentuk sebuah pembelajaran nilai-nilai pokok dari identitas dan kepribadian itu sendiri.


Sementara guna mengetahui daya aktifitas, interaktif dan kreatifitas anak yang perlu kita lakukan adalah:
  • Berikan beberapa sample pilihan terlebih dahulu dari beberapa  pilihan mengambar atau permainan yang cenderung disukai anak, yakni sebagai contoh sebanyak 2-3 gambar atau permainan
  • Terangkan dan intensifitaskan gambar atau permainan yang telah dipilihnya
  • Bangun dan beri ruang keleluasaan berkomunikasi secara interaktif
  • Jaga dan kondisikan sedini mungkin yang dapat menimbulkan persoalan/permasalahan
  • Lakukanlah pengamatan seberapa jauh perkembangan anak anda, manakala saat mengambar atau dalam permainan
  • Deskripsikanlah perilaku atau perkembangannya dilihat dari standar tingkat pencapaian saat mengambar atau dalam permainannya, baik untuk aspek perkembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, maupun perkembangan sosial-emosional
  • Buat daftar tabel, dan tuliskan data hasil pengamatan dalam daftar tabel tersebut
.Kecenderungan Inattentif, Heperaktif Dan Implusif Pada Diri Anak.
Dalam perkembangan pada diri anak, biasanya ada berapa anak akan mengalami dan memiliki karakter yang bersifat tiga hal, yakni: inattentif, hiperaktif dan implusif. Hal ini disebabkan adanya faktor gangguan yang terjadi dalam kejiwaan mental ataupun perilakunya. Oleh karena itu, dari ke-3 hal tersebut terdifinisikan sangatlah berbeda-beda.


Adapun difinisi dari ke tiga itu adalah sebagai berikut:
  • Inattentif atau Inattentiveness adalah suatu kondisi mental perilaku anak yang cenderung kurang dan tidak mampu memusatkan perhatiaan pada sesuatu hal. Disamping itu, biasanya kurang dapat menyelesaikan tugas yang diberikannya hingga tuntas. Serta sering cepat bosan, dan cenderung pindah ke suatu hal yang lain.
  • Heperaktif atau Hiperactiveness adalah suatu kondisi mental perilaku anak beraktifitas sangat berlebihan. Serta tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya. Bahkan setiap gerakan-gerakannya sering tanpa arah/tujuan, tidak bisa diam dan sering berbicara.
  • Implusif atau Implusiveness adalah suatu kondisi mental perilaku anak tidak mampu merespon terhadap tuntutan bersifat situasional. Disamping itu tingkah lakunya kurang terkendali, menghambat prepotent response atau Respons yang bersifat mendesak, dan kecenderungannya anak tersebut tidak mampu mempertimbangkan akibat baik atau buruk yang dapat merugikan dirinya atau disekitarnya.
Dari beberapa hal yang telah disebutkan diatas, maka kita akan mampu mengidentifikasi dan mendeskripsikan perkembangan anak dilihat dari standar tingkat pencapaian perkembangannya.

.Doc: MTM/TK ABA27/Media Network Jateng.