Minggu, 20 Agustus 2017

Faktor Kelemahan Pondasi Iman Dan Ekonomi Penyebab Utama Terjadinya Perselingkuhan Dan Perceraian

Pasangan hidup dalam berumah tangga biasanya menginginkan hidup bahagia, tentram dan harmonis. Namun seiring perjalanan waktu biasanya ada riak ujian, yakni perselingkuhan, yang dapat menyebabkan hubungan pasangan hidup itu menjadi retak, dan bahkan putus ditengah jalan atau terjadi perceraian.

Dari hal tersebut, biasanya disebabkan adanya faktor perselingkuhan yang sering bermula dari perasaan pasangan hidup itu sendiri, yakni adanya merasa tidak bahagia, merasa diabaikan dan merasa direndahkan oleh pasanganya.

Dan bagi pasangan hidup itu pada umumnya, wanita hampir rata-rata melakukan perselingkuhan menjadi sebuah cara sebagai peralihan sebelum mengakhiri pernikahan. Sedangkan bagi pria hanya menjadi strategi alternatif. Masing-masing menginginkan sosok yang dapat dipandang, dikagumi sebagai jalan dan pijakan yang dapat memberikan keinginan dan kepuasan, baik secara spikologis; perasaan bathin maupun material; penghidupan materi. Sehingga dari hal itu bagian jalan atau solusi yang dapat menyelesaikan permasalahannya yang bisa menjadikan hidup rumah tangganya bahagia, tentram dan harmonis. Dan dari perselingkuhan ini, intinya menjadi cara pandang bagi wanita maupun pria untuk mendapat perhatian yang mereka harapkan. Dan hampir rata-rata sebagian besar pasangan itu ingin mengakhiri pernikahannya.

Sementara hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 75 persen pasangan hidup mengaku berselingkuh.  Dan bagi pria biasanya bukan dengan wanita yang lebih menarik secara fisik dibandingkan istrinya. Namun dikarenakan hilangnya kedekatan emosional dengan istrinya. Demikian pula sebaliknya hal ini juga terjadi pada diri wanita pasngan hidupnya, yakni si istri. Disamping itu juga, adanya kurang dihargai atau tidak ada rasa syukur atas kerja kerasnya dalam bekerja dari masing-masing kedua belah pihak atau salahsatunya.

Sedangkan dalam melakukan tindakan selingkuh, sekitar 40-50 persen wanita lebih ekspresif dibandingkan pria. Hal ini akibat, wanita merasa membutuhkan hubungan intimasi emosional; kasih sayang lebih.  Faktor yang demikian, jika lama-kelamaan pasangan dapat menjadi kurang menghargai keberadaan satu sama lain.

Adapun dari semua itu, penelitian menemukan faktor kunci utama adalah terletak pada faktor keyakinan; iman dan faktor ekonomi. Sebab bagaimanapun, tanpa dua faktor kunci utama itu, kebanyakan statistik prosentasenya dalam perjalanan berumah tangga lebih kuat terjadi adanya perselingkuhan dan perceraian.

Apalagi disaat ini, dimana kita dapat merasakan, melihat dan tahu, bahwa hidup kita ini telah terkukung lingkar pada zaman serba modern yang penuh bertabur hedonistic, egoistic dan materialistic.
Oleh karena itu, bagi pasangan hidup seharusnya dapat memperhatikan hal tersebut dengan membangun kedekatan emosional secara continue dan komitmen. Serta saling merawat nilai-nilai kebersamaan, menjaga kepercayaan dan bertanggungjawab bagi kelangsungan hidup itu sendiri.

.Doc: MTM/Pede21-JMP/Media Network Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar