Minggu, 12 Mei 2013

Iman, Taqwa Dan Kelembutan Cinta Kasih Sayang Kunci Pilarnya Keharmonisan Keluarga

Pada dasarnya mayoritas setiap diri manusia, tentu mendambakan kebahagiaan, ketentraman dan ketenangan jiwa. Serta menghindari dari berbagai pemicu kegalauan, kegelisahan dan persoalan-persoalan hidup. Terlebih dalam lingkungan keluarga. Untuk itu sebagai insan hamba Allah yang telah diberikan sebuah tuntunan atau ajaran agama yang terdapat dalam Al Quran, seharusnya menjadikan sebagai pegangan dasar dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya membentuk keharmonisan dalam keluarga, biasanya dimulai pada diri pribadi terlebih dahulu dengan suatu bentuk komitmen dan tanggungjawab. Sebab hal itu akan membentuk pribadi yang teguh, tenang dan kuat dari kesempitan maupun kesulitan. Serta sangat atau dapat berpengaruh sebagai cermin diri pada lingkup keluarga dan masyarakat sekitarnya. Seperti Firman Allah dalam Al Quran, surat Ath Thalaq: 2-3:
“Demikian diberi pengajaran dengan itu, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.”
Disamping itu, setiap dalam hubungan keluarga (suami istri) dikatakan terlihat dan tercermin keharmonisannya adalah dapat menjaga persaudaraan/kekerabatan dan persahabatan dengan berpijak pada cinta kasih sayang. Apalagi ketika mengingat apa dan bagaimana yang akan dipersiapkan bagi pendidikan anak dan jaminan kehidupan dunia dan akhirat nantinya. Oleh karenanya, perlu ditumbuhkan kelembutan dan ketenangan dengan rasa cinta kasih sayang itu sendiri. Maka dalam surat Ar Rum: 21, Allah telah menunjukan firmanNya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
dan surat Ath Thahrim: 6:
“Hai, orang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”
Jadi sangatlah jelas, apa yang telah difirmankan Allah yang disebutkan diatas. Hal itu dapat sebagai pilar sumber pedoman atau pegangan bagi kita dalam membentuk dan mencapai keharmonisan, keutuhan dan kebahagiaan keluarga yang ‘sakinah mawaddah wa rahmah’  dalam naungan ridho Allah SWT. Dan senantiasa dijauhkan dari bentuk-bentuk kezaliman dan kekufuran yang dapat mendekatkan pada siksa api neraka.
.MTM

Rabu, 08 Mei 2013

Budidaya Tanaman Kacang Tanah Lokal, Sangat Bagus Berpotensi Nilai Tambah Bagi Petani


Semarang, (PeDe) - Pengembangan budidaya tanaman palawija berupa tanaman kacang tanah jenis lokal berpotensi memberikan nilai tambah sangat bagus bagi petani. Apalagi rata-rata kacang tanah jenis lokal tersebut sangat diminati masyarakat dan laku keras dipasaran. Serta kalau dilihat dari tektur biji kacangnya sangat berisi, padat dan berwarna putih bersih. Tak hanya itu, dari segi perawatan dan pengembangannya sangat mudah dilakukan.
Sementara itu, saat jurnalis ‘PeDe’ menanyakan soal cara mengintensifkan pengembangan budidaya tanaman tersebut kepada salah satu petani Desa Kali Segoro, Kec. Gunung Pati, Sutiyo menjelaskan; bahwa metode yang selama ini saya lakukan dengan cara penanamannya memakai biji bervaritas unggul dengan jarak tanam kurang lebih 20-30 cm dan tentunya sudah dilakukan Pemupukan, baik pupuk kandang/pupuk organic dan jenis Urea. Setelanjutnya, melakukan penyemprotan tiga kali, ketika tanaman sudah berumur -+40 Hari.
 “Jadi dengan jarak tanam kurang lebih 20-30 cm dengan dilakukan pemupukan, maka tanaman kacang dapat tumbuh dengan baik dan subur. Namun, tidak lupa juga harus dilakukan penyemprotan tiga kali, ketika tanaman sudah berumur kurang lebih 40 Hari,” jelasnya.

                                                                                                                                   
Adapun untuk masa panennya dengan luas tanah -+7000M2 miliknya, Sutiyo mengatakan; biasanya dapat menghasilkan panen rata-rata mencapai sekitar 10-12 kuintal dalam jangka umur tiga bulan. Dan itupun, hasil panen kacang tanah tersebut sudah langsung dipesan/dibeli oleh pembeli (tebas mentah, red Jawa).
.MTM@21.