Minggu, 22 Oktober 2017

Siyono Petani Cabe Desa Kemitir, Sukorini Alami Gagal Panen

Sukorini – Dalam kurun bulan oktober tahun 2017 ini, petani cabe Desa Kemitir, Sukorini, Kecamatan Sumowono-Kabupaten Semarang mengalami gagal panen. Hal ini, menurut salahsatu petani cabe setempat, Siyono (66) mengatakan, disebabkan akibat terserang penyakit yang terhitung aneh. Dari serangan penyakit yang terjadi pada tanaman cabenya tersebut, dirinya tidak dapat mengatasinya.
.Doc.Video by JKY@21

“Atas serangan penyakit tersebut hampir seluruhnya menyerang tanaman cabe milik saya ini. Hingga membuat saya mengalami kerugian yang begitu tragis,” katanya sedih, Minggu (22/10/2017) siang.

Selanjutnya dirinya menambahkan, padahal saya sudah melakukan penyemprotan, baik melalui obat anti serangga, ulat maupun anti virus.

“Padahal dulunya tidak seperti ini, apabila terserang penyakit, ketika saya semprot langsung teratasi,” tambahnya.

Ditilik dari tanaman cabe milik Siyono yang terserang penyakit terhitung sangat aneh dan langka. Untuk itu dirinya mencoba dan mengupayakan bagaimana untuk mengatasi. Dan realitanya belum membuahkan hasil.

Adapun untuk kerugian yang dideritanya hampir rata-rata mencapai 75% dari luas tanahnya, yakni -+1/4Ha.
Sementara jika tanamannya tidak terserang penyakit, kalkulasi nilai jual dari luas tanah tersebut, dengan masa panen mencapai antara 27-36/kilonya yang dapat dilakukan 2-3 kali. Dan dari untuk jumlah kurs nilai uang perkilo biasanya sekitar Rp 20.000-25.000; harga pasaran umum, dirinya bisa mengantongi kisaran antara Rp 545.000-720.000; (27-36xRp 20.000/Kilogram) dan Rp 675.000-900.000; (27-36xRp 25.000/Kg).

Namun dari hal dikarenakan tanamanya mengalami serangan penyakit, dirinya mengalami kerugian dan harapan nilai hasil keuntunga tidak dapat terpenuhi.

.Doc: MTM/pede21/Lind.Media online network Janteng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar