Senin, 07 Oktober 2013

Sekilas Aktualisasi Sebuah Opini Berita Dalam Iklan: Stop Tawuran...! Stop Narkoba...! Stop Minuman Keras...! Stop Sex Bebas...!

      
Oleh: MT. Mudjaki
Dunia pendidikan bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan bagi anak-anak generasi bangsa. Namun merupakan tempat dan lahannya menumbuh kembangkan prestasi, kecerdasan, kreatifitas dan mencetak karakter akhlak, moral etika yang baik. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan guru/dosen untuk bisa sinergi saling menjaga, bekerja sama dan mendorong dunia pendidikan berwajah masa depan yang baik.

Perjalanan dalam masa perubahan kebebasan berdemokrasi sampai teakhir ini. Kita melihat, bagaimana anak-anak genersi penerus bangsa ini, mulai dari tingkat mahasiswa, SLTA/SMK/MAl dan SLTP/MTs melakukan tindakan yang sebenarnya bukan cermin sebagai anak pelajar. Dimana, banyak suatu persoalan-persoalan/kasus-kasus yang terjadi kedalam ranah tindak kriminal. Seperti halnya, tawuran antar pelajar dengan mengunakan senjata tajam, senjata api, batu dan air keras, perilaku sex bebas, narkoba, minuman keras sampai blablabla....curonmor.

Adanya hal tersebut, tentunya kita semua sangat prihatin. Dan  tentunya ada suatu pertanyaan kenapa hal itu bisa terjadi? Bukankah mereka (para pelajar. Red) telah memperoleh pendidikan dan pengajaran disekolahnya? Apakah ini merupakan cermin sebuah budaya ke-egois-an yang ekspresif dan tersistem? Atau mungkin ini penunjukan diri sebagai dan dianggap jagoan? Atau mungkin bagian ranah kelabilan jiwa pada keadaan yang tidak ada pegangan yang dapat dijadikan panutan? Atau...blablabla....mungkin ini bentuk yang di/ter-lahirkan dari cermin oknum-oknum, baik ulama/pemuka agama, pemimpin-pemimpin pemegang, penegak dan penyelengara negara yang tidak memberikan contoh dalam perilaku baik, bersikap tidak komitmen dan inkonsisten dalam budaya, agama, sosial kemasyarakatan, politik dan hukum?

Dimana kita tau dan melihat dipemberitaan, maraknya kasus korupsi, premanisme, kekerasan antar agama/golongan, perselingkuhan dan blablabla....moralitas kemakmuran menuju kejahatan (kekhufuran).

Untuk itu, kita sebagai orang tua, guru/dosen/pemerhati/pegiat pendidikan, ulama/pemuka agama, pemimpin pemegang, penegak dan penyelengara negara dan semuanya bagian elemen bangsa ini, seharusnya dan berkewajiban menjaga, merawat, menumbuh kembangkan dan mengembalikan integritas jati diri anak-anak generasi kita. Yang mana dapat bertatakrama budaya santun, terukur dan terarah masa depan berprestasi, cerdas, kreatif dan berakhlak moral etika yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar