Selasa, 02 Januari 2018

Menguak Ranah Papan Percaturan Pilkada Jateng 2018

Oleh: MT. Mudjaki

Percaturan politik dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah (Pilkada Jateng) sangat menarik, luas dan memiliki akses yang tinggi. Apalagi kita ketahui daerah Jateng merupakan daerah yang memiliki karakteristik ‘Alir air tenang dan damai, namun bikin kejut gerakannya’.

Dilihat dari analisis politik lebih dalam soal hal tersebut, titiknya terletak bagaimana performen dari calon kandidat; figur yang akan diusung plus power team king maker pengusung (parpol).

Apalagi kita ketahui, jejak  incumbent Ganjar Pranowo, manakala diusung dan pada akhirnya jadi, juga tidak lepas dari hal tersebut. Demikian pula pada pilkada sebelumnya, seperti Bibit Waluyo.

Dari hal tersebut, manakala ada power gerakan pengusung calon kandidat baru, seperti Sudirman Said, maka konstelasi paragdima papan percaturan politik pilkada Jateng akan menjadi sebuah pertarungan yang sangat menarik dan berimbang. Tetapi dapat juga sebagai pendobrak rating pilihan yang diunggulkan, bahkan juga sebagai penentu.

Oleh karena itu, ditilik dari peraturan KPU 09/2016 soal tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, menyebutkan bahwa parpol yang ingin mengusung calon sendiri adalah harus memiliki jumlah perolehan kursi di DPRD di daerah pilkada sebanyak 20 persen.

Sementara itu diketahui, jumlah total kursi DPRD Jateng berjumlah sebanyak 100 kursi, sehingga parpol harus memiliki minimal 20 kursi agar bisa mengusung calon sendiri di pilgub. Adapun jumlah kursi di DPRD Jateng yaitu;
-          Fraksi PDIP: 31 (PDIP: 27 dan Nadem: 4)
-          Fraksi PKB: 13
-          Fraksi Gerindra: 11
-          Fraksi PKS: 10
-          Fraksi Golkar: 10
-          Fraksi Demokrat: 9
-          Fraksi PAN: 8
-          Dan Fraksi PPP: 8

Secara matematika perhitungannya, ketika Sudirman Said diusulkan sebagai calon gubernur oleh power gerakan team king maker, seperti Gerindra, PKS dan PAN, maka akan terhitung jumlah kursi 29. Dan ini sudah merupakan sebagi modal awal utamanya. Apalagi diketahui, dari ketiga power gerakan team king maker saat ini tengah terus melakukan dan membangun lobi-lobi dan strata politik untuk semakin mendapatkan dukungan; simpati maupun empati yang lebih. Dan, dari hal tersebut semakin terlihat; tumbuh dan berkembang kekuatannya. Sebab bagaimanapun, kandidat Sudirman Said merupakan figure yang punya trek record yang bagus, baik dan punya nilai jual prospek politik kuat dan tinggi. Meskipun incumbent Ganjar Pranowo pun juga masih punya dan memilki kekuatan sebagai figure yang kuat, tangguh dan telah berpengalaman (Jejak Gubernur satu periode).
Adapun untuk konstelasi papan percaturan politik pilkada Jateng, saya mensinyalir dan memprediksikan (sample analisis) tidak ubahnya seperti Pilkgub DKI (skala makro) dan Pilbup Semarang (Mikro). Dan peluangnya, tentunya dapat diketahui; siapa pada akhirnya sebagai pemenangnya.



.Doc: MTM/pede21/Media Online Network Jateng (Sekepil Arsip Artikelku, 21/12/2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar