Senin, 17 Oktober 2016

Komunitas Sastra Pena Ambarawa Adakan Bedah Buku 35 Hari Desa Kabut

Ambarawa – Dalam menunjukan eksistensi pada dunia satra, komunitas sastra Pena Ambarawa mengadakan bedah buku novel “35 Hari Desa Kabut” karya kolaborasi Lili Permata dan Dessy Php, Minggu (16/10/16) pukul 09.30 WIB.

Bedah buku tersebut di hadiri seorang pengamat dan sekaligus pembedah karya sastra, Hany Panjaitan, penulis buku novel tersebut, pemerhati dan para pegiat sastra komunitas setempat.

Sementara sebelum dilakukan acara bedah buku, menurut salahsatu penulis buku novel 35 Hari Desa Kabut, Dessy Php mengatakan, bahwa buku ini merupakan karya kolaborasi yang terinpirasi atas suasana desa dan kehidupannya. Dan merupakan bagian perjalanan sewaktu KKN yang dekat dengan seseorang anak kepala desa desa setempat yang kebetulan senang menulis.
“Jadi ide ataupun gagasannya, sewaktu saya KKN didesa dengan suasana sejuk dan berkabut. Kebetulan pada KKN ditampung di rumah pak Kades, dan dekat dengan salahsatu anaknya, yakni Lili Permata yang kebetulan anaknya suka menulis,” tuturnya.


Adapun dalam sesi bedah buku, pengamat dan sekaligus pembedah karya sastra setempat, Hany Panjaitan menguraikan, pada dasarnya karya ini cukup bagus dilihat dari sudut ide maupun gagasannya. Namun jika dilihat lebih mendalam perlu perbaikan-perbaikan, yakni dari antara judul dengan cover wajah buku, selanjutnya dari isi alur jalan ceritanya, serta kandungan kontekstual yang belum mengena daya romantisnya dan greget bagi pembaca.

“Oleh karena itu, buku ini secara aktualisasi, konseptual dan tektualnya, baik redaksionalnya, isi alur jalan cerita dan kandungannya perlu pebaikan-perbaikan lebih mendalam,” terang Hany pada Jurnalis Network Jateng tersenyum.

Selanjutnya, hany menambahkan, meski demikian, novel karya kolaborasi Lili Permata Dan Dessy Php perlu kita apresiasikan cukup berani, telah mampu menulis dan menerbitkan.

Dan untuk acara bedah buku ini titik puncak heroik klimaknya, ditindaklanjuti dengan sesi interaktif Tanya jawab dengan para pemerhati dan juga para pegiat yang hadir.

.Doc: MTM/GDN/ media Network Jateng.


2 komentar: