Kamis, 02 Agustus 2018

Membidik Fenomena Lukisan ‘Air Mata Al Masih’ Karya MT. Mudjaki, Hasil Apresiasi Sebuah Puisi Karya Usangnya

Air Mata Al Masih
(Kebenaran Yang Telah Teringkari Oleh Kaum Fasiq)
          
                                                      
Pada taburan serangkai bunga, berpalung mahkota duri
Aku melihat dari kebeningan mata hati
Terpancar urai air mata, diri; terkasihNYA
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
(i)
Ketika kau dilahirkan;
Hujatan, fitnah dan hinaan bersemayam dalam dirimu dan ibumu

(ii)
Ketika kau memberi jalan terang, mengangkat derajat,  dan mengampuni dosa-dosa Maria Magdalena;
Dirimu kembali dihujat, difitnah dan dihina

Dan….

(iii)
Ketika kau pada masa akhir dan tersalibkan;
Dirimu pun juga kembali dihujat, difitnah, dihina dan bahkan disiksa
Menjadikan dari semua itu;
Tangis cakrawala semesta raya, berlabuh tetesan alir darah dan gelap………


-24 Desember 1990, Yogyakarta-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar