Selasa, 14 Maret 2017

Harga Umbi Jalar Dan Ketela Kayu Wilayah Sumowono Anjlok

Sumowono - Banyaknya kapasitas hasil panen yang diperoleh sangat berlimpah, petani daerah wilayah Kecamatan Sumowono, Ungaran, Senin (14/03/2017) membuat nilai harga umbi jalar anjlok. Sehingga dari hal tersebut membuat para petani mengalami banyak mendulang kerugian yang cukup signifikan. Seperti yang dirasakan, Muslim (50) salahsatu petani lokal mandiri asal Dusun Kali Tumpang, Sumowono.

Disamping itu, juga diakibatkan dengan adanya harga cabai yang masih mengalami peningkatan harga cukup tinggi dan berprospek masa depan. Sehingga banyak para petani daerah wilayah setempat, beralih ketanaman tersebut.

“Walau hasil panennya melimpah tapi kalau harganya anjlok kayak gini, trus mau gimana lagi mas…Padahal biaya perawatan, pemupukan hingga masa panen tidak simbang dengan hasil panen dan jeri payah kami,” tuturnya terlihat sedih.

Adapun turunnya harga umbi tersebut, sebelumnya terpatok harga Rp.2500-4000 per-Kilogram, sekarang menjadi Rp.700-1000/Kgnya (umbi ukuran standar besar). Sedangkan untuk ukuran kecil Rp.500/kilogram. Sedangkan untuk ketela kayu Rp 600-750/Kg (ukuran sedang), dan ukuran besar Rp.800-1000/Kilonya.

Sementara dari hasil survai dibeberapa pasar, menurut salah seorang diantara pedagang yang berada di pasar Sumowono, Saipah (47) mengatakan, bahwa turunnya harga umbi maupun ketela dikarenakan sekarang ini banyak para petani lagi masa musim panen, dan kapasitas hasilnya sangat banyak dan berlimpah ruah.

Kalau lagi panen, dan hasilnya sangat berlimpah, dipastikan harganya akan turun. Dengan adanya hal ini, membuat para petani mau tidak mau banting harga dengan menjual harga murah, kisaran antara 700 hingga mentok 1000 perkilonya, itupun umbi standar yang besar dan bagus. Dan ini biasanya dijual langsung pada penebas tempat atau pedagang pesanan. Kemudian dari itu, para pedagang jual di pasar-pasar perkilonya antara 1200-1500 Rupiah. Namun untuk ketela kayu warna putih maupun kuning metega dengan ukuran besar Rp. 1500-2000/Kg,” jelasnya.

.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar