Balada
Derita Matahati ‘Sang
Jurnalis Merah Putih’
(Untuk Apa; Jika
Akhirnya)
/
Untuk
apa kau ingin bertemu kepadaku
Jika
akhirnya kau pergi, tinggalkan merdu derai duri
;
Padanya
//
Untuk
apa kau minta tolong kepadaku
Jika
akhirnya kau kembali, membawa indahnya duka resah
;
Padanya
///
Untuk
apa kau mohon maaf kepadaku
Jika
akhirnya kau datang lagi, memupuk kesuburan salah dan dosa
;
Padanya
.Ruang Suwung,
23 Desember’ 11-Semarang
Sampan Bertabur Lautan
( Tanpa Umpan Dan Papan )
( i )
Aku masih memiliki neraka dalam meniti jalan surga
Bersetubuh alam dunia, bersemayan alam nirwana
( ii )
Aku lahir dari darah pandawa, tercungkup raga para
kurawa
Membasuhi kesabaran, disetiap jengkalan-jengkalan angkaramurka
( iii )
Aku berTuhan dan beragama pada Zat Maha Kuasa
Sujud dihamparan bapa angkasa, rebah dipematang ibu
pertiwi jaya
( iv )
Aku hanya mengabdi pada raja dewanata, penganyom rakyat
jelata
Yang senantiasa menumbuhkan kasih sayang, penuh
semesta raya
( v )
Aku melabuhkan cinta pada jiwa-jiwa bhinneka tunggal
ika
Melahirkan benih-benih kebudayaan dan keragaman nusantara
( vi )
Aku tetap setia dalam satu bendera Sang dwisaka
Tertoreh warna merah putih, lambang mahapusara; Tanah
air “INDONESIA”
.Tampomas Dalam III, 21 Maret’ 11, Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar