Bila anarkis membudaya
Dan kebersamaan menjadi bara dendam
Membuat Merah Putihku terkoyak
Bertaburan bungga-bunga kematian
Tak berarti..............
Bila hidup sudah tak bermoral
Bila korupsi merajalela
Dan kemakmuran menjadi kesengsaraan
Membuat Garudaku tercabik
Berguguran daun-daun ranting kering
Tak berharga..............
Bila cinta kasih digantikan hasutan
Bila toleransi menjadi kebencian
Dan kepalsuan menyelimuti kejujuran
Membuat Bhinneka Tunggal Ekaku terbelah
Bertebaran buih-buih riak gelombang
Tak bernilai.................
Bila cita-cita terselubungi kebusukan
Bila keadilan dikalahkan ambisi
kepentingan
Dan suara hati menjadi hujatan
Membuat Pancasilaku tersobek
Berhamburan puing-puing hitam legam
Tak berguna..................
Oh, Negeriku........
Oh, Bangsaku.......
Semesta cinta jiwa ragaku;
Untukmu, Indonesiaku.................
.Kelud Selatan, 150806-Semarang.
Kalau kita cermati dan kaji lebih dalam,
karya-karya MT. Mudjaki yang terdapat
didalam buku ‘KESEDERHANAAN’ puisi antologinya. Salah satu karya yang tersebut
diatas begitu fenomenal, sarat sebuah kritikan dan tajam akan realita yang
terjadi. Dimana, aktualisasi dan aprisiasi begitu menonjol, padat dan terbentuk
wujud rasa kebangsaan (nasionalisme). Meskipun dituangkan dalam tulisan yang begitu
sederhana.
Oleh karenanya, karya tersebut tentunya dapat
sebagai bahan renungan, pijakan dan introspeksi bagi elemen bangsa ini. Baik itu
pemegang penyelenggara negara, aparat penegak hukum, politikus, pengusaha,
budayawan, pemuka agama dan tentunya rakyat itu sendiri. Apalagi kita tau,
bangsa ini telah melampaui beberapa perubahan yang belum maksimal terbentuk wajah
kenyataan dari cita-cita/harapan yang diperjuangkan.
.EG’ 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar