Selasa, 23 Februari 2016

Menilik Potensi Desa Keseneng



Keseneng – Dilihat dari letak geografis dan dari data Pemkab. Semarang, desa Keseneng merupakan profil kawasan pedesaan yang banyak memiliki potensi, baik itu disektor kehutanan, pertanian, perkebunan, dan  peternakan. Bahkan termasuk sektor pariwisata.


Dari potensi yang ada, sektor pertanian, perkebunan dan pariwisata merupakan sektor utama andalan desa Keseneng. Hal ini dikarenakan daerah desa tersebut, disamping tanahnya subur. Juga didukung adanya faktor sumber alam, yaitu hutan maupun airnya.

Menurut Kepala Desa setempat, Maskuri saat dikonfirmasi mengatakan, pada dasarnya Desa Kaseneng adalah sebuah desa yang elok, subur dan sangat berpotensi. Baik alam hutannya, tanahnya maupun sumber airnya.

“Makanya rata-rata jumlah penduduk warga desa ini bekerja sebagai petani,” katanya.

Selanjutnya dirinya menambahkan, adapun wilayah desa Keseneng, Kecamatan Sumowono (Berdasarkan sensus penduduk tahun 2012/2014) terdapat dan membawahi tiga (3) Dusun, yakni: dusun Keseneng, Keseseh dan Telawah. Dan total jumlah mencakup 5 RW dan 12 RT, dengan jumlah penduduk secara keseluruhan mencapai -+1.465 orang yang terdiri dari 396 kepala keluarga (KK). Dan dari jumlah tersebut, rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak.

Dan hasil dan pendapatan komoditas pertanian dan perkebunan adalah tanaman padi, jagung, ubi jalar, sayuran dan buah-buahan. Sedangkan untuk sektor peternakannya seperti ternak kambing, sapi dan kelinci.
Sementara itu sektor bidang pendidikan, Desa Keseneng terdapat 2 sekolah dasar, yakni SDN Piyanggan 01 dan SDN Keseneng, serta ditambah 2 taman kanak-kanak (TK).

Sedangkan untuk program Keluarga Berencana (KB) yang telah dicanangkan pemerintah setempat, dengan melalui Posyandu dan Posyada, desa ini telah berhasil menjalankan dengan baik dan berhasil sukses. Yakni ditandai untuk jumlah penduduk dalam satu kepala keluarga, empat orang.

“Setelah keberhasilan pencangan program KB tersebut, taraf hidup masyarakat desa Keseneng makin meningkat, termasuk tingkat taraf pendidikannya, yang tadinya generasinya tamatan SD, kini telah mencapai tingkat SMA/sederajat. Bahkan ada sampai tingkat perguruan tinggi,” tuturnya.

.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar