Jumat, 19 Oktober 2012

Mengurai Ketrampilan Tangan-tangan Mungil Lewat Karya Seni ‘Finger Painting’



Oleh: MT. Mudjaki

Memberikan pendidikan pelajaran mengaktualisasikan sebuah karya seni lukis bagi anak tidak perlu membutuhkan media, bahan dan peralatan yang khusus atau pokok. Namun dengan sarana media cukup sederhana dan mudah didapat, berbahan tempung kanji, pewarna makan, tawas, air, bubuk sabun dan sedikit minyak goreng. Kemudian diolah dan dicampurkan (sesuai pewarna yang dinginkan) akan menghasilkan cat berbagai warna. Kemudian dari hasil warna-warna tersebut, kita tempatkan pada muk / mangkok kecil. Lalu sediakan kertas manila / karton putih yang dibawahnya diberi alas Koran. Sebagai tempat pada saat anak-anak mengapresiasikan gambar.
Dalam finger painting, anak-anak dapat bebas menuangkan imajinasinya yang akan diwujudkan. Entah mau menggambar pelanggi, gunung, matahari, bulan, laut, ikan dll. Apalagi diketahui, pada dasarnya dalam pelajaran figer painting sangat mudah dan tidak terlalu jlimet. Serta tidak ada suatu aturan baku yang harus dipelajari seperti apa yang ada pada seni lukis pada umumnya. Hanya cukup diarahkan bagaimana menggunakan warna dan bagaimana tangannya menggores bentuk-bentuk gambar yang akan dituangkan. Namun yang terpenting adalah bagaimana memotifasi dan menumbuhkan keberanian pada diri anak-anak untuk dapat berani menuangkan daya imajinasi, kreatifitas dan cinta akan nilai seni.
Adapun dilihat dari hasil prosentase kecenderungan minat anak-anak pada pelajaran finger painting, khususnya di Tingkat sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) sangat tinggi peminatnya. Dimana setiap pelajaran tersebut saat diberikan oleh gurunya, rata-rata anak-anak tidak pernah absen untuk tidak mengikuti. Dan hasilnyapun tidak mengecewakan. Bahkan terlihat bagus-bagus, menarik dan memilki karya nilai seni. Hal ini menunjukan bahwa mengajarkan karya seni lewat finger painting pada anak-anak TK ternyata lebih mudah dan efektif. Bahkan dapat menumbuh kembangkankan anak-anak menjadi lebih kreatif, berbakat dan reaktif akan imajinasinya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau pelajaran finger painting sudah menjadi pelajaran dalam program pengajaran wajib. Baik itu ProTa (Program Tahunan), Promes (Program semester), RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar