Rabu, 17 Oktober 2012

“Realisme, sebuah gerakan penolakan visual kebohongan Romantisme dan Neoclassisme’’



 Oleh: MT.Mudjaki

Lahirnya karya lukisan realisme (aliran realis : nyata) pertama kali diperkenalkan Goustav Courbet, (Ornans, 1819-1877). Oleh karena itu dirinya dijuluki sebagai bapak pelukis Realis dunia. Adapun istilah paham realis diambil dari istilah yang kemudian masuk kedalam wilayah estitika untuk visual pemaknaan. Sementara adanya penyebutan realisme merupakan sebuah kalimat Courbet yang secara langsung bernada mengejek dan reaktif atas aliran romantik dan Neoklasik. Dimana kedua aliran tersebut, dianggap sebuah karya lukisan yang hanya menvisualkan sesuatu penuh kebohongan (tidak ada wujud faktanya). Dan bahkan para pelukisnya cenderung menggambarkan hanya sebatas penonjolan perihal keindahan saja.
Sementara manifesto yang ditulis Courbet menyatakan bahwa; Jadikan seni lukis sebagai sesuatu yang hidup (Art Vivant). Artinya seni adalah sesuatu yang jujur dan pelukis harus menjadi saksi bagi jamannya. Oleh karenanya, pelukis harus betul-betul melukis sebagaimana yang ia lihat dalam kehidupan nyata (sebenarnya).
Adapun sejarah pemikiran adanya gerakan realisme yang disampaikan Goustav Courbert adalah berasal dari gurunya, seorang filosof Proundhon yang berpaham sosialis. Dimana pemikiran tersebut merupakan seuatu yang nyata (realis) masalah sosial. Seperti halnya pengambaran para kelas pekerja kasar, kaum buruh yang dirampas haknya oleh kelas pemodal (kelas papan atas). Oleh sebab itu, dalam sebuah pandangan dan pemikirannya, bekerja untuk kehidupan sehari-hari, seni seharusnya melukiskan manusia dalam kodrat ketulusan dan kejujuran. Bukan sekedar mengores polesan hal-hal kehidupan dengan hanya semata-mata pada keindahan saja.
Karya-karya Coubet kebanyakan sebuah symbol bentuk perlawanan yang memperjuangkan realisme dalam lukisan. Hal itu tampak dari salah satu karya lukisannya “Stone Breaker” Th. 1850. dimana karya tersebut mengambarkan kelas pekerja kasar. Dan sementara pada karya “A Burial at Ornans” yang dianggap karya master peace Courbet. Yang mana ia ingin mengatakan bahwa romantisme (aliran romantis) dan neoclassisme (aliran neoklasik) sudah berakhir.
Gerakan realisme yang dibawa Courbert dalam sebuah realita sejarah sempat menuai kontroversi dan belum bisa diterima ditengah zamannya. Dimana gerakan tersebut dianggap kental bermuatan ideologi sosialisme. Sehingga menimbulkan perdebatan dan penolakan, terutama dari pihak gereja yang masih kental dan kuat pengaruh doktrin Kristen. Dan fragmen dari kisah kontroversi ini mengakibatkan Courbet harus rela mendekam dalam penjara. Namun atas kejadian tersebut dan selanjutnya, fakta menunjukan bahwa realisme yang telah diperjuangkan Courbet tidak padam. Malah semakin tumbuh besar dan subur berkembang. Bahkan banyak melahirkan nama-nama seniman-seniman besar dan terkenal seperti Jean-Francois Millet, Edouard Manet dan Ilya Repin. Hal ini menunjukkan apa yang telah diperjuangkan Courbet telah terbukti menjadi; “Realisme adalah realitas dan realitas adalah pandangan hidup sebuah kejujuran bukan sebuah kebohongan”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar