Jumat, 01 April 2016

Acara SPWB Museum Ronggowarsito Semarang Banyak Didominasi Kaum Generasi Muda



Semarang – “Wayang beber merupakan bagian karya cipta khasanah nilai-nilai budaya kaluhuran leluhur bangsa ini. Oleh karena itu perlu untuk terus dikembangkan dan perlu juga dilakukan sosialisasi pada masyarakat umun, termasuk kaum pelajar sekolah,” Demikian prakata Drs Hartono, SPd saat membuka acara ‘Seminar Pelatihan Wayang Beber (SPWB)‘ di Museum Ronggowarsito, Semarang-Propinsi Jawa Tengah, Selasa (29/03/2016) Pukul 09.00 WIB.


Dari prakata tersebut juga diamini para narasumber yang hadir, yakni Drs. Dwi Budi H, M.Sn dan Drs. Aryo Sunaryo M.Pd

Acara SPWB dihadiri sekitar -+ 100 peserta, terdiri dari para mahasiswa perguruan tinggi, guru, pemerhati dan pegiat seni budaya. Namun dalam acara tersebut terpantau banyak yang hadir didominasi oleh kalangan kaum generasi muda.

Hal ini menurut Hartono, bahwa secara tidak langsung itu berarti generasi muda telah menunjukan minat dan kecintaan akan khasanah nilai-nilai seni budaya leluhur kita.

“Sebab bagimanapun juga wayang merupakan bagian dari diri kita dan juga sejarah bagian seni budaya kaluhuran leluhur kita. Meskipun hanya tersimbolkan berbentuk ornamen pahatan, gambar atau lukisan. Dan dari hal tersebut, tentunya siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya kalo bukan generasi muda bangsa kita sendiri,” katanya.

Sementara acara SPWB itu, setiap para narasumber masing-masing menyampaikan tentang sejarah asal muasal wayang beber, literatur bentuk, baik motif, ornamen pahatan, gambar/lukisan. Serta bagaimana perkembangannya dari zaman ke zaman. Dan kenapa setiap alur cerita gulungan gambar yang terakhir pada nomer 24 tidak boleh untuk ditampilkan.

Yang lebih menariknya pada penyelenggaraan acara SPWB ini, para peserta disamping dberikan kesempatan untuk tanya jawab secara interaktif atas apa yang telah disampaikan para narasumber. Juga ditunjukan hasil dari alur cerita gulungan wayang beber yang terakhir, yakni nomer 24 yang selama ini dianggap sakral atau tabu, pada akhirnya terjawab dan terungkap.

.Doc: MTM/GD-N/Media Network Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar