Rabu, 27 April 2016

Nenek Saminem Si Pembuat Gula Aren Asli Dari Dusun Ngaglik Yang Masih Energik

Ngaglik - Menapak usia menuju senja bagi diri Saminem (60) bukan sebuah kendala atau halangan dalam melakukan usaha kerja demi kebutuhan kelangsungan hidup keluarganya. Malah di usia senjanya itu, dirinya terlihat masih bersemangat, energik dan sehat. Adapun diketahui usaha kerja yang ia rintis adalah sebagai pembuat gula aren. Dan dari usaha tersebut sudah dijalaninya hampir 49 tahun.


“Usaha pembuatan gula aren ini sudah saya lakukan sejak saya masih kecil, sekitar umur 10 tahun, hingga sampai sekarang ini hampir 49 tahun,’ katanya pada jurnalis media online Network Jateng, Minggu, (24/04/2016) siang.

Lalu Saminem saat didampingi Sugiarto suaminya mengatakan lebihlanjut, selama masih sehat, kuat dan mampu, tidak ada kata menyerah ataupun nglokro dalam usaha kerja untuk mencukupi nafkah untuk keluarga, meskipun hanya sebatas bikin gula aren. Tapi dari hal ini, hasilnya telah dapat saya rasakan yakni dapat menghantarkan semua anak-anaknya dapat menyelesaikan sekolah. Dan bahkan ada yang telah berhasil menjadi pegawai PPL BP3 Kecamatan.

Sementara dalam usaha proses pembikinan gula aren, Saminem cukup melakukan di rumah sederhananya di Dusun Ngaglik, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono-Kabupaten Semarang. Sedangkan untuk penjualan memenuhi pangsa pasar besar, sedang maupun kecil, biasanya sudah ada pembelinya, yakni para pedagang gula dari pasar Sumowono dan  Jimbaran.


“Karna sudah banyak tau dan sudah lama dikenal. Apalagi pembuatan gula aren disini yang pertama kali, dan sudah turun temurun dari keluarga. Dan untuk penjualannya cukup para pemesan, baik para pedagang maupun pengecer pada datang langsung kesini,” tambahnya.


Diketahui, pembuatan gula aren didaerah dusun tersebut rata-rata ukuran cetakannya besar, seukuran mangkuk bakso. Dan proses pembuatannyapun masih dilakukan secara tradisional. Dengan proses pembuatan gula aren biasanya memakan waktu 6 jam dari 3600 liter air aren/legen yang dimasak. Sedangkan untuk pencetakannya hingga jadi membentuk gula mencapai -+2jam.

“Oleh karena itu gula aren daerah dusun Ngaglik sini dikenal alami, manis, enak dan masih asli,” tuturnya.

Sementara untuk nilai harga jualnya, Saminem menuturkan, untuk perkilogramnya kisaran Rp.15.000;. dan gula aren buatannya habis terjual perharinya minimal mencapai 8-10 Kg. tetapi untuk rata-rata umumnya mencapai 15-20 Kg/hari.


.Doc: MTM/GD-N/Mrdia Network Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar