Selasa, 03 Desember 2013

Lembaga pembiayaan infrastruktur ASEAN (AIF) Kucurkan Dana US$ 25 Juta Untuk Listrik Indonesia



Jakarta: Lembaga pembiayaan infrastruktur ASEAN / ASEAN Infrastructure Fund (AIF) memulai aktivitasnya dengan memberikan pinjaman pertama sebesar US$25 juta untuk pendanaan jaringan listrik
di Indonesia.

"Diluncurkannya operasi pinjaman dari AIF adalah langkah penting bagi upaya mobilisasi sumber daya di ASEAN, yang diarahkan bagi pengembangan infrastruktur di kawasan ini," ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam keterangannya, Selasa (3/12/2013) di Jakarta.

Bambang menjelaskan, Bahwa pemberian dana itu untuk proyek listrik di Indonesia. Adapun dalam menandai dimulainya sumber pendanaan tersbut, guna pengembangan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Kami juga sangat gembira, bahwa pendanaan pertama AIF diperuntukkan bagi Indonesia," kata Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi AIF.

Saat ini, keperluan pendanaan bagi pengembangan infrastruktur di negara-negara ASEAN diperkirakan mencapai US$60 miliar per tahun antara 2010-2020. Namun, meskipun kawasan Asia Tenggara memiliki tingkat simpanan swasta dan cadangan devisi tinggi, kebanyakan investasi dana tersebut berada di kawasan luar Asia.

Sementara Deputi Direktur Jenderal Departemen Asia Tenggara, Bank Pembangunan Asia (ADB) Ramesh Subramaniam menambahkan peluncuran program pinjaman ini akan membuka era baru dalam investasi berbasis negara ASEAN. Selain itu, pinjaman ini akan memberikan kesempatan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk mengarahkan dan serta memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pembangunan infrastruktur di wilayah sendiri.

"Jadi ini merupakan proyek AIF yang pertama. Dan kedepannya, kita dapat berharap adanya serangkaian (pendanaan) proyek selanjutnya di 2014," kata Ramesh yang juga ikut menjadi anggota Dewan Direksi AIF.

.LINDAnt/MN/J.21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar